Senin, 29 Juni 2015

Rencana Bisnis



Happy Smile Factory
Produk : foto instant dengan frame unik
1.1  Latar Belakang
Photobooth menjadi salah satu usaha berbasis fotografi yang mulai naik daun. Jika sedang mengunjungi suatu acara entah itu pernikahan, ulang tahun, acara kantor, maupun acara lainnya, kita pasti sudah tidak asing lagi dengan corner photobooth yang telah disediakan oleh pihak penyelanggara acara untuk para tamunya berfoto dan foto tersebut dicetak secara instant sebagai souvenir yang dapat dibawa pulang. Foto akan menjadi benda pengingat kenangan yang sangat efektif, dengan melihat sebuah foto saja, suatu kenangan akan membawa sesorang melayang ke masa lalu. Selain berfungsi sebagai kenang-kenangan, photo booth menjadikan suasana pesta makin ceria.
Bisnis yang saya jalani itu berupa bisnis dibidang fotografi dengan nama Happy Smile Factory. Bisnis ini menyediakan jasa penyewaan photobooth untuk acara pernikahan, ulang tahun,dan acara resmi lainnya. Produk yang dihasilkan berupa foto dengan frame yang unik dan menarik.
Alasan saya memilih bisnis ini karena sekarang ini bisnis penyewaan jasa photobooth terbilang menjanjikan, hal itu disebabkan karena banyaknya orang yang menyelanggarakan acara ingin mengabadikan momen acara tersebut dalam sebuah foto.
Nama yang saya pilih untuk usaha saya ini adalah Happy Smile Factory. Nama itu saya anggap mampu mewakili visi dan misi saya dalam membangun usaha saya ini. Happy Smile Factory adalah vendor yang mudah diajak kerja sama, mampu memberikan suasana santai dan nyaman, memberikan bantuan, menyediakan informasi, atau sekadar memberi senyum sebagai seorang teman.
Lokasi yang saya pilih adalah rumah saya sendiri sebagai kantor pemasaran bisnis ini yang terletak di daerah Jakarta Timur. Karena saya masih belum mempunyai cukup modal untuk menyewa sebuah kantor. Rencananya bisnis ini akan saya jalankan sekitar 3 tahun lagi setelah saya sudah cukup mendapatkan uang dari hasil kerja saya dan tabungan saya.
Rencananya bisnis ini saya jalankan bersama kakak ipar dan sepupu saya yang sudah punya pengalaman dibidang fotografy dan desain grafis. Modal yang dibutuhkan kira-kira sekitar Rp30 juta, untuk membeli peralatan yang dibutuhkan, misalnya kamera, lampu, laptop, printer, kertas foto, dan properti lainnya. Saya juga mempersiapkan properti menarik, seperti wig, poster, kacamata unik, dan latar belakang (back ground). Saya juga membuat desain frame foto yang unik dan beragam dengan motif yang indah.
Untuk pemasaran, saya memilih bergerilya di dunia maya. Promosi melalui blog, twitter, facebook, dan media social lainnya. Harga jasa photo booth yang ditawarkan Happy Smile Factory bervariasi. Harganya mulai dari Rp1,9 juta untuk 100 cetakan foto hingga Rp4,3 juta untuk paket unlimited. Jika ingin menggunakan back ground, biaya yang harus ditambah Rp400.000.
Bisnis Photobooth tanpa ada inovasi tidak akan mungkin bisa berkembang. Jadi saya berusaha menghadirkan jiwa kreatif yang ada dalam diri saya, untuk mulai membuat packaging product yang bagus, kreatif design, sampai hal terkecil harus terlihat innovative supaya para klien tidak bosan dengan design yang sudah ada.
1.2  Analisis SWOT
A.    FAKTOR KEKUATAN (STRENGTH)
-          Pekerjaan nya tidak sulit
-          Sedang tren
-          Peralatannya mudah didapat dan berkualitas
-          Kualitas foto terbaik
-          Tingginya permintaan akan jasa photobooth untuk pernikahan
-          Desain frame yang inovatif
-          Fotografer berpengalaman
-          Paket yang disediakan beragam

B.     FAKTOR KELEMAHAN (WEAKNESS)
-          Pemasaran untuk saat ini belum terlalu meluas,masih dalam lingkup kecil
-          Promosi hanya melalui media social dan kerabat
-          Hanya ada saat acara-acara tertentu
-          Peralatan yang membutuhkan perawatan mahal
-          Membutuhkan modal yang lumayan banyak

C.     FAKTOR PELUANG (OPPURTUNITY)
-          Masih sedikit pesaingnya
-          banyak di sukai berbagai kalangan
-          peluang pasar untuk mendapatkan konsumen yang menjanjikan

D.    ANCAMAN (TREATH)
-          mulai banyak yang tertarik berbisnis dibidang ini
-          Selera konsumen yang selalu berubah – ubah
-          Munculnya pesaing baru
-          Semakin berkembangnya teknologi

Senin, 11 Mei 2015

Judul Jurnal Untuk Skripsi



Nama    : Anggita Nurul Hanadayani
Kelas     : 4EB01
NPM      : 20211899

JUDUL JURNAL :

1.       ANALISIS PENGARUH ELEMEN INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN PADA INDUSTRI PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (SARRAH ARIFAH-2012)
2.       VALUE ADDED INTELLECTUAL CAPITAL (VAHU,VACA,STVA) PENGARUHNYA TERHADAP KINERJA KEUANGAN BANK PEMERINTAH PERIODE 2007-2011 (FAIZAL THAIB-2013)

Rabu, 01 April 2015

TUGAS SOFTSKILL : INTERNASIONALISASI PASAR MODAL



Nama   : Anggita Nurul Handayani
Kelas   : 4EB01
NPM   : 20211899
TUGAS SOFTSKILL INDIVIDU KELOMPOK 4

INTERNASIONALISASI PASAR MODAL
1.      Pengertian Pasar Modal
Bisnis investasi merupakan sebuah bisnis yang menjadi primadona di berbagai negara-negara di dunia. Bahkan bisnis tersebut melibat keuangan berbagai perusahaan-perusahaan besar lainnya. Kasus kredit macet yang terjadi di Amerika dalam beberapa tahun ini melibatkan beberapa perusahaan investasi sebagai penyebabnya. Jadi bisnis investasi merupakan bisnis yang menjadi jejaring keuangan bagi perusahaan-perusahaan lainnya.
Pasar modal adalah lembaga keuangan yang mempunyai kegiatan berupa penawaran dan perdagangan efek (surat berharga). Pasar modal juga merupakan lembaga profesi yang berkaitan dengan transaksi jual beli efek dan perusahan publik yang berkaitan dengan efek. Dengan demikian pasar modal dikenal sebagai tempat bertemunya penjual dan pembeli modal/dana. Pasar modal merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjual-belikan, baik dalam bentuk hutang maupun modal sendiri, baik yang diterbitkan oleh pemerintah, public authorities, maupun perusahaan swasta. Pengertian pasar modal dijelaskan lebih spesifik sebagai kegiatan yang bersangkutan dengan Penawaran Umum dan Perdagangan Efek Internasional, perusahaan publik yang berkaitan dengan Efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan Efek internasional
Pasar modal memberikan peran besar bagi perekonomian suatu negara karena pasar modal memberikan dua fungsi sekaligus, fungsi ekonomi dan fungsi keuangan. Pasar modal dikatakan memiliki fungsi ekonomi karena pasar modal menyediakan fasilitas atau wahana yang mempertemukan dua kepentingan yaitu pihak yang memiliki kelebihan dana (investor) dan pihak yang memerlukan dana (issuer). Dengan adanya pasar modal maka perusahaan publik dapat memperoleh dana segar masyarakat melalui penjualan Efek saham melalui prosedur IPO atau efek utang (obligasi). Di Indonesia pasar modal merupakan pusat kegiatan yang menjadi jejaring bagi beberapa perusahaan besar dan para pemilik modal. Akibatnya, kegiatan pasar modal di Indonesia sudah menjadi salah satu devisa negara yang cukup penting.
Kegiatan pasar modal ini melibatkan perputaran modal yang sangat besar dari beberapa pemilik modal ke beberapa perusahaan. Oleh karenanya, keberadaan pasar modal tersebut harus dapat dipercaya oleh masyarakat. Pasar modal memiliki sebuah lembaga pengelola pasar modal (badan pengawas pasar modal/bapepam), standardisasi format pertanggungjawaban perusahaan go publik sebagai pengelola dana kepada para pemilik dana dan beberapa peraturan yang ditetapkan oleh pemerintah sebagai syarat pendirian sebuah pasar modal.
Penulis hendak membahas pasar modal tersebut dari bagian proses pertanggungjawaban perusahaan go publik sebagai pihak pengelola dana kepada pemilik modal atau investor sebagai pemberi dana. Pertanggungjawaban perusahaan go publik tersebut diwujudkan dalam laporan keuangan tahunan. Agar laporan keuangan tahunan perusahaan tersebut menjadi dapat dipercaya, maka melibatkan pihak ketiga untuk memeriksa laporan tersebut. Pihak ketiga tersebut adalah akuntan publik. Akuntan publik akan memberikan opininya untuk laporan keuangan perusahaan tersebut, yaitu apakah laporan keuangan perusahaan tersebut sudah sesuai dengan standar akuntansi keuangan yang berlaku di Indonesia. Jadi ada aturan main yang mengatur format serta susunan laporan keuangan yang harus diikuti oleh para perusahaan tersebut.
Standar akuntansi keuangan memegang peranan penting sebagai peraturan yang menjamin bahwa semua informasi yang dibutuhkan oleh investor untuk menilai pertanggungjawaban perusahaan sudah tercantum di laporan keuangan tahunan tersebut. Lalu standar akuntansi keuangan pun mengatur mengenai metoda dan teknik yang dipakai untuk mengukur, menilai, menyusun dan menyajikan informasi dalam laporan keuangan tahunan tersebut. Melalui standar akuntansi keuangan, investor dapat membandingkan satu perusahaan dengan perusahaan lainnya. Jadi investor dapat menilai perusahaan mana yang baik kinerjanya dan perusahaan mana yang kurang baik kinerjanya. Informasi pada laporan keuangan tersebut menjadi informatif bagi investor. Investor dapat mengubah keputusan investasinya dengan mempertimbangkan laporan keuangan yang dipublikasikan oleh bapepam.
Setiap pasar modal di suatu negara diatur oleh negara tersebut dengan tujuan menciptakan iklim investasi yang sesuai dengan tujuan sosial ekonomi dari negara tersebut. Negara Indonesia pun menyusun peraturan investasi, hukum, pajak, sosial dan ekonomi untuk mengendalikan Bursa Efek Indonesia. Laporan keuangan yang menjadi prasyarat dalam bisnis investasi pasar modal pun diatur oleh lembaga investasi yang berwenang untuk mencapai tujuan sosial ekonomi suatu negara. Laporan keuangan di Indonesia diatur oleh Prinsip-Prinsip Akuntansi Berterima Umum (PABU)/Generally Accepted Accounting Principles (GAAP). PABU terdiri dari standar akuntansi keuangan dan pedoman praktik yang sehat. Jadi laporan keuangan setiap negara akan diatur oleh PABU masing-masing negara.
Keanekaragaman PABU tersebut menjadi penghalang utama untuk terjadinya perdagangan atau investasi lintas pasar modal suatu negara. Karena perbedaan format dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan akan mengakibatkan kesulitan tersendiri bagi perusahaan yang terdaftar di dua pasar modal pada dua negara yang berbeda. Perbedaan tersebut membuat perusahaan harus menyusun dan menyajikan laporan keuangan dalam format yang berbeda. Biaya yang dikeluarkan dalam penyusunan laporan keuangan menjadi mahal. Jika perusahaan tersebut ada di Indonesia, maka perusahaan tersebut juga harus menyiapkan untuk laporan perpajakan. Hal tersebut menghambat terjadinya perdagangan bebas antar negara.
Oleh sebab itu, beberapa negara mencoba mengusulkan untuk membentuk sebuah lembaga atau badan yang bertugas untuk menyusun sebuah standar akuntansi keuangan internasional. Akhirnya lembaga yang disebut International Accounting Standards Committee (IASC) menghasilkan produknya yaitu International Financial Reporting Standards (IFRS). IFRS ini diharapkan dapat menjembatani investasi yang terjadi lintas pasar modal. Namun adopsi IFRS belum dilakukan oleh semua negara, karena IFRS mempunyai pendekatan yang berbeda dengan standar akuntansi keuangan sebelumnya. IFRS mempunyai beberapa persyaratan khusus untuk negara-negara yang ingin melakukan adopsi. Proses harmonisasi perlu dilakukan oleh negara Indonesia untuk dapat menerapkan IFRS secara penuh (full adoption). Persiapan sistem hukum dan infrastruktur menjadi syarat mutlak tercapainya proses harmonisasi. Indonesia dapat berkontribusi dalam perdagangan internasional secara penuh. 
2.      Internasionalisasi Pasar Modal
Internasionalisasi pasar modal ditandai oleh beberapa hal seperti kebebasan yang diperoleh para investor, broker dan emiten untuk melakukan investasi (usaha) di banyak negara. Kebebasan ini tentu didasari oleh adanya keuntungan yang diperoleh oleh para pelaku pasar modal tersebut.
Beberapa keuntungan dari internasionalisasi pasar modal bagi investor adalah:
Pertama, dengan semakin banyaknya investor lokal yang melakukan investasi di pasar internasional maka biaya modal akan menjadi lebih murah. Hal ini dapat terjadi karena investor domestik dan investor asing dapat membeli dan menjual saham lokal dan saham asing yang pada gilirannya merupakan diversifikasi dari risiko yang berdampak bagi penurunan risiko dari saham-saham lokal. Dalam bahasa CAPM (Capital Asing Pricing Model) dikatakan bahwa beta saham tersebut menjadi lebih rendah.
Kedua, meningkatnya abnormal return khususnya sebelum deregulasi pasar modal dilakukan. Hal ini dapat terjadi karena investor telah mengantisipasi liberalisasi ini. Penelitian yang dilakukan oleh P. Henry dalam Journal of Finance 2000 memperlihaikan bahwa dalam 8 bulan sebelum pengumuman dilakukan maka terbentuk abnormal return sebesar 3,3% per bulan.
Ketiga, devidend yield (DIP) juga mengalami penurunan yang berarti telah terjadi penurunan dalam biaya modal, walau pun efeknya relatif kecil (penelitian ini dilakukan oleh Bekaert dan Harvey dalam Journal of Finance 2000).
Keempat, negara akan mengalami pertumbuhan investasi swasta yang tinggi setelah dilakukannya liberalisasi pasar modal (P. Henry 2000). Terlepas apakah urutan deregulasinya telah dilakukan dengan benar atau tidak.
Kelima, terjadi peningkatan dalam disclosure dari emiten yang pada gilirannya akan meningkatkan kuantitas dan kualitas informasi. Selain itu juga akan tercipta jumlah investor yang lebih banyak, meningkatkan perdagangan saham dan membuka kesempatan baru bagi emiten untuk memperoleh modal baru.
Faktor yang mungkin banyak menyumbangkan perhatian lebih terhadap akuntansi internasional di kalangan eksekutif perusahaan, investor, regulator pasar, pembuat standar akuntansi, dan para pendidik ilmu bisnis adalah internasionalisasi pasar modal seluruh dunia. Pricewaterhouse Coopers melaporkan bahwa volume penawaran ekuitas lintas batas dalam dolar meningkat hampir tiga kali lipat antara tahun 1995 dan 1999, dengan jumlah dana lebih dari sebesar AS$500 miliar yang diperoleh selama periode 5 tahun tersebut (penawaran ini hanya mencakup penjualan surat berharga di luar pasar domestik). Penawaran internasional atas obligasi, pinjaman sindikasi, dan instrumen utang lainnya juga tumbuh secara dramatis selama tahun 1990-an. Tren ini kemudian memburuk selama tahun-tahun awal decade sekarang, yang disebabkan oleh penurunan aktivitas ekonomi dunia. Meski demikian, aktivitas bisnis saat ini sedang bergerak naik dan kita berharap tren ini terus berlanjut selama sisa dekade ini.
Federasi Pasar Modal Dunia (World Federation of Exchanges) melaporkan bahwa jumlah perusahaan domestik yang mencatatkan sahamnya meningkat di beberapa pasar dan menurun di beberapa pasar yang lain selama masa-masa awal dekade sekarang. Meskipun demikian, rata-rata ukuran dan volume perdagangan per tahun atas perusahaan yang mencatatkan sahamnya telah tumbuh secara besar,. yang sebagian diakibatkan oleh merger dan akuisisi, yang juga berakibat pada penghapusan pencatatan saham (delisting) yang dilakukan beberapa perusahaan yang terkait.
Ratusan perusahaan emiten asing telah mencatatkan ekuitasnya pada sejumlah pasar modal di Eropa, Amerika Utara dan Jepang selama bertahun-tahun. Meski demikian, jumlah perusahaan asing yang mencatatkan saham pada kebanyakan pasar modal selain Bursa Efek New York (New York Stock Exchange-NYSEJ dan Nasdaq telah menurun. Hal ini menunjukkan bahwa banyak emiten yang mempertanyakan manfaat dari proses pencatatan saham tersebut dan bahwa manfaat untuk pencatatan saham di luar negeri lebih besar apabila dilakukan di Amerika Serikat ketimbang di negara lain. Tiga wilayah pasar ekuitas terbesar 5 adalah Amerika Utara, Asia Pasifik, dan Eropa.
  Amerika Utara
Ekonomi AS dan pasar sahamnya mengalami pertumbuhan tanpa henti selama tahun 1990-an. Pada tahun 2000, baik NYSE maupun Nasdaq mendominasi bursa efek lain di seluruh dunia dalam hal kapitalisasi pasar, nilai perdagangan saham domestik, nilai perdagangan saham asing (di luar Bursa Efek London [London Stock Exchange—USE]), modal yang diperoleh perusahaan yang baru terdaftar, jumlah perusahaan domestik yang nvaicatatkan saham dan jumlah perusahaan asing yang mencatatkan sahamnya. Sebagai tambahan, relatif pentingnya Amerika Utara dalam pasar ekuitas global juga meningkat: Kapitalisasi pasar di Amerika Utara dalam persentase terhadap total global berada pada posisi 57,2 persen pada awal tahun 2000.
  Asia
Hingga akhir-akhir ini, banyak ahli yang memperkirakan Asia akan menjadi wilayah pasar ekuitas kedua terpenting. Republik Rakyat Cina (Cina) muncul sebagai perekonomian lobal utama dan negara-negara "Macan Asia" mengalami pertumbuhan dan pembangunan ang fenomenal. Meskipun demikian, beberapa krisis keuangan di Asia selama tahun 1990-an menunjukkan kerentanan dan ketidak matangan perekonomian di wilayah ini, dan memperlambat pertumbuhan pasar modal di wilayah ini.
Beberapa pengeritik berpendapat bahwa pengukuran akuntansi, pengungkapan, dan standar auditing di Asia serta pengawasan dan penegakan implementasi standar tersebut lemah. Sejumlah perusahaan Asia yang mencatatkan saham dan pelaku pasar terlibat dalam keiahatan terorganisasi, kesepakatan orang dalam dan aktivitas lain yang merugikan para calon investor. Juga beberapa pemerintah negara di Asia secara periodik mengumumkan bahwa mereka akan melakukan intervensi dalam pasar ekuitas untuk meningkatkan harga saham dan manipulasi pasar bukanlah hal yang tidak umum.
Namun demikian, prospek pertumbahan masa depan dalam pasar ekuitas Asia tampak kuat. Kapitalisasi pasar sebagai persentase dari produk domestik bruto (Gross Domestic Product-GDP) di Asia terbilang rendah dibandingkan dengan di Amerika Serikat dan beberapa pasar utama Eropa, yang menunjukkan bahwa pasar ekuitas dapat memainkan peranan yang lebih besar di banyak perekonomian Asia. Demikian juga, pemerintah dan bursa efek di Asia berada di bawah tekanan untuk memperbaiki kualitas dan kredibilitas pasar untuk menarik para investor. Beberapa pasar di Asia (seperti Cina, India, Korea, .Taiwan, dan Hong Kong) telah tumbuh dengan cepat dan mengalami volume perdagangan yang relatif besar terhadap kapitalisasi pasar.
  Eropa Barat
Eropa adalah wilayah pasar ekuitas terbesar kedua di dunia dalam hal kapitalisasi pasar dan volume perdagangan. Perluasan ekonomi secara signifikan turut menyumbangkan pertumbuhan pasar ekuitas Eropa yang cepat selama paruh kedua tahun 1990-an. Faktor terkait di Eropa Kontinental adalah perubahan perlahan menuju orientasi ekuitas yang sudah lama menjadi ciri-ciri pasar ekuitas London dan Amerika Utara." Privatisasi yang dilakukan terhadap banyak perusahaan besar milik pemerintah telah membuat pasar ekuitas Eropa menjadi lebih penting dan menarik investor noninstitusional (nonlembaga), yang hingga akhir-akhir ini tidak terlalu aktif di Eropa Kontinental. Pada akhirnya, kepercayaan pada pasar Eropa telah tumbuh seiring dengan keberhasilan Persatuan Moneter Eropa (European Monetary Union - EMU).
Pasar ekuitas Eropa akan terus tumbuh. Reformasi pensiun, sebagai satu contoh, telah menimbulkan permintaan baru terhadap kesempatan investasi. Juga banyak dan lebih banyak lagi investor asing memasuki pasar ekuitas Eropa. Arus ekuitas lintas batas meningkat dalam persentase dibandingkan peningkatan arus obligasi lintas batas, sebagian karena ekuitas merupakan investasi yang menguntungkan sejak jatuhnya pasar pada bulan Oktober 1987. Lagi pula, kelahiran mata uang Euro telah memicu timbulnya merger lintas batas, yang diperkirakan akan terus berlanjut.
http://indraacc.blogspot.com/2011/09/perkembangan-akuntansi-internasional.html