Sabtu, 06 Juli 2013

KEBERSAMAAN


Tempat-tempat Dimana Kebersamaan Itu Tumbuh
Disini saya akan menceritakan tentang beberapa tempat yang mempersatukan kami dalam sebuah kebersamaan. Kebersamaan yang terjalin dengan tidak sengaja ini membuat saya menjadi salah satu yang terlibat dalam hal ini. Kebersamaan yang terjalin ini tidak main-main. Saya pun berusaha menjadi salah satu yang terbaik dalam perkumpulan ini. Saya berusaha untuk tidak mengecewakan mereka. Tempat pertama adalah tempat dimana kami dipertemukan. Kami dipertemukan di dalam satu kelas yang sama. Kelas 2EB01. Kelas yang berisi anak-anak pintar (katanya). Awalnya kelas ini berisi kurang lebih 47 mahasiswa namun karena sebagian dari kelas ini mengambil jalan yang lebih baik maka sekarang hanya tinggal 38 mahasiswa. Sisa 38 inilah yang kini mengisi kelas itu dan yang kini menjadi teman-temanku. Di dalam kelas inilah aku bertemu dengan teman-temakku sekarang. Aku menemukan teman yang bisa menerima aku apa adanya dan mengakui keberadaanku. Saya berusaha mengimbangi mereka supaya bisa hidup lama di kelas itu. Dan inila salah satu kebersamaan kami di dalam kelas.
Inilah salah satu kekompakkan kami di kelas. Yang namanya foto pasti selalu kompak. Hahaha
Itu baru tempat pertama, sekarang waktunya tempat kedua. Walaupun di tempat kedua ini personil 2EB01 tidak lengkap. Namun inilah teman-temanku sekarang. Teman-teman ku yang selalu bersama-sama. Kami sering jalan-jalan atau berpergian bersama-sama. Di tempat kedua inilah , aku menemukan teman yang mau berteman denganku. Disini kebersamaan itu tumbuh.
Ini adalah kedua kalinya aku ke tempat ini bersama temanku. Namun kali ini dengan teman yang berbeda. Kami pergi ketempat ini karena sebelumnya sudah direncanakan. Kami pergi ke DUFAN bersama-sama. Kami pergi sekitar 15 orang dan semuanya perempuan. Di moment inilah aku bisa merasakan yang namanya mempunyai teman yang menghargai satu sama lainnya. Aku benar-benar merasa beruntung bisa berhubungan dengan mereka. Inilah salah satu foto yang kami abadikan di DUFAN.

Sekarang menuju ke tempat ketiga. Tempat ketiga ini sebenarnya terletak di kampus H gunadarma. Tepatnya di lapangan futsal kampus H. di tempat inilah biasanya kami berolahraga futsal. Asoy yang memperkenalkan kami dengan futsal. Istilahnya, asoy adalah coach kami. Awal menginjak lapangan futsal dan menendang bola adalah hal yang sangat lucu kalo diingat. Kami menendang bola ke segala arah. Kami berlari-lari dilapangan yang luas tanpa bisa menendang bola dengan benar. Namun inilah salah satu yang bisa menyatukan kami. Sebisa mungkin kami harus bisa meluangkan waktu untuk berolahraga bersama. Kami juga membuat costum futsal kami sendiri. Dan inilah fotonya.

Walaupun tidak lengkap pemainnya, tapi kami tetap semangat kok bermain futsalnya. Haha
Selanjutnya, tempat yang keempat. Tempat keempat ini adalah salah satu jalan kami untuk mencapai ketempat yang kelima. Di tempat keempat ini saya mendapat pelajaran penting tentang usaha. Ini adalah usaha kami bersama. Kami menyewa satu tempat di acara bazaar kampus saat itu. kami membuka pondok aduhai. Alhamdulilah, usaha kecil kami itu berbuah manis. Kami bisa balik modal dan bisa pergi ke tempat kelima. Dan inilah kenangan kami di pondok aduhai.
Di samping itulah pondok aduhai kami. Banyak dosen yang mampir ke stand kami. Ya begitulah kalo memang punya dosen yang royal. Haha
Tempat kelima inilah uang hasil keuntungan dari kerja keras kami selama tiga hari berlabuh. Kami pergi ke Ragusa untuk membeli es krim dengan uang hasil dari penjualan gunfest kemarin. Inilah salah satu foto yang kami abadikan di RAGUSA.
Bisa terlihat didalam foto kan es krimnya. Hahaha
Setelah ke RAGUSA kami melanjutkan perjalanan ke tempat ke enam, yaitu masjid istiqlal yang letaknya tidak jauh dari RAGUSA. Di masjid istiqlal kami menyempatkan diri untuk solat dzuhur disana. Kami juga sempat mengabadikan foto kami di istiqlal.
Dimana ada kami pasti selalu ada fotonya. Itulah kekompakan kami.
Setelah beristirahat dan solat di masjid istiqlal, kami melanjutkan ke tempat ke tujuh yaitu, MONAS (Monumen Nasional). Rasanya tidak lengkap kalo sudah makan es krim di Ragusa lalu solat di masjid istiqlal tapi tidak ke MONAS. Sayang kami tidak bisa naik ke puncak Monas karena sudah tutup. Akhirnya kami hanya berfoto-foto ria saja di MONAS. Banyak foto-foto yang kami ambil di MONAS tapi saya hanya akan memperlihatkan satu foto saja disini.
Setelah lelah kami pun pulang dengan menggunakan kereta dan pulang kerumah dengan selamat walaupun lelah namun menyenangkan.
Tempat ke delapan adalah sebuah tempat makan di salah satu mal didaerah cibubur. Kata salah satu dari kami, tempat makan ini selain murah juga punya tingkat kepedasan yang bisa membuat orang nangis. Kami pun pergi kesana bersama-sama seperti biasa. Kami memesan makanan dengan tingkat kepedasan yang berbeda-beda. Dan ternyata benar, rasanya sangat pedas walaupun tingkat kepedasannya level dua. Kami pun berlomba-lomba menghabiskan makanan kami. Air mata pun mulai keluar. Dan akhirnya kami semua pun menghabiskan pesanan makanan kami itu. di tempat makan itu kami juga mengabadikan foto kami.
Inilah cerita tentang kebersamaan aku dengan mereka. Walaupun tidak banyak yang bisa aku ceritakan, kalian pasti mengerti hanya dengan melihat foto-foto itu. bagaimana kebersamaan kami terjalin walaupun tidak semua selalu ikut berkumpul. Saya sangat berterima kasih karena selalu diajak terlibat dalam kenangan-kenangan kecil ini. Foto-foto inilah yang menjadi bukti kebersamaan kami.
Sekian cerita dari saya tentang pertemanan saya dan teman-teman saya dikelas. Maaf jika tulisan ini menyinggung anda atau membuat anda para pembaca merasa tidak puas dengan tulisan saya ini. Dan terima kasih sudah membaca tulisan saya ini.

YONGSEO COUPLE part 2


YONGSEO COUPLE
Part 2 : Kencan Pertama
Halte bus, seminggu setelah acara music bank pukul 09.00
Seohyun sedang menunggu yonghwa di halte busway. Hari ini mereka janjian bertemu untuk pergi ke toko buku bersama. Seohyun ingin merekomendasikan banyak judul buku pada yonghwa. Seohyun memang suka membaca buku. Beda dengan yonghwa yang jarang sekali membaca buku. Karena itu, seohyun ingin menunjukkan banyak buku bagus untuk yonghwa.
Tidak lama menunggu, yonghwa pun datang. Hari itu cuaca sedang dingin, karena di korea saat itu akan memasuki musim dingin. Saat bertemu dengan tunangannya seohyun mereka saling memanggil nama panggilan yang mereka buat sebelumnya.
“yoong” kata seohyun pada yonghwa.
“hyun” kata yonghwa pada seohyun. Mereka secara berbarengan mengatakannya. Sungguh unik pasangan muda ini. Pasangan ini sangat enak di lihat karena mereka sangat natural menjalani hubungan yang baru saja mereka jalin selama seminggu.
Setelah mereka berdua bertemu, mereka pun naik bus yang menuju ke sebuah toko buku. Di dalam bus pun mereka berdua terlibat dalam sebuah obrolan. Karena di bus tidak ada seat belt maka ini menjadi bahan candaan yonghwa untuk seohyun. Seohyun adalah orang yang tidak pernah lupa memakai seat belt dalam mobil. Dia selalu mengingatkan orang-orang yang berada dalam satu mobil dengannya untuk tidak lupa memakai seat belt. Karena menurut seohyun, keamanan saat berkendara sangat penting. Karena kita tidak pernah tahu kejadian apa yang akan terjadi nanti.
“kamu pasti tidak nyaman jika pergi dengan bus kan?” kata yonghwa pada seohyun sambil tersenyum kecil.
“kenapa memang?” kata seohyun sambil mengerutkan keningnya.
“karena didalam bus tidak ada seat belt” kata yonghwa sambil menggoda seohyun.
“hahaha, benar. Tapi kita bisa berpegangan pada besi pembatas” kata seohyun sambil tertawa. Yonghwa pun ikut tertawa karena mendengar jawaban seohyun.
Seohyun menawarkan pisang pada yonghwa sebagai sarapan. Ternyata seohyun menyiapkan bekal untuk yonghwa. Seohyun berpikir kalo sarapan itu sangat penting. Yonghwa sangat tidak teratur dalam mengatur makannya. Makanya beruntung sekali yonghwa bisa berpasangan dengan seohyun. Setelah menghabiskan sarapan yang di bawa seohyun, obrolan pun berlanjut didalam bus.
“ehm, aku ingin bertanya tentang sesuatu” kata yonghwa pada seohyun.
“apa itu ?” kata seohyun sambil menatap yonghwa.
“tentang goguma, itu sebuah signal bukan ?” kata yonghwa malu.
“eh, bagaimana kau tahu ? ”kata seohyun terkaget karena yonghwa bisa tahu tentang signalnya itu.
“aku menonton tayangan minggu kemaren. Lalu berapa goguma yang aku dapat darimu ? ” kata yonghwa pada seohyun.
“ …. Ehm” seohyun tidak bisa menjawab karena malu dan juga bingung menjawabnya.
“kenapa ?” Tanya yonghwa.
“kalau kau menonton kau pasti tahu berapa goguma yang kau dapat” kata seohyun malu.
Yonghwa pun terus mendesak seohyun untuk mengatakannya. Sebenarnya yonghwa bohong, dia tahu signal itu karena ada yang memberitahunya bukan karena dia menonton tayangan itu. seohyun member tiga buah goguma pada yonghwa saat pertemuan pertama. Yonghwa membuat seohyun nyaman makanya seohyun memberikan tiga buah goguma padanya sebelum seohyun memberi sepuluh goguma nantinya.
Mereka berdua pun tiba di sebuah took buku. Mereka pun langsung mencari buku yang mereka inginkan. Seohyun merekomendasikan buku bergendre pengetahuan bagaimana mengendalikan diri pada yonghwa dan yonghwa merekomendasikan buku bergendre cinta pada seohyun.
Seohyun seperti orang yang kalap jika ada di took buku. Dia membelikan buku untuk yonghwa hampir empat buku. Yonghwa pun bingung untuk memulai membaca buku yang mana dulu. Yonghwa membelikan seohyun dua buah buku tentang cinta karena seohyun benar-benar tidak tahu apa itu cinta. Setelah memilih buku mereka pun membayarnya. Tanpa sengaja mereka melewati rak kaset-kaset dvd. Disana ada album Cn Blue dan SNSD. Yonghwa pun iseng menaruh album Cn Blue ditengah-tengah album Snsd dan sebaliknya. Yonghwa memang orang yang senang bercanda. Saat membayar di kasir ada kartu yang bergambar foto-foto member SNSD. Yonghwa dan seohyun pun tertarik dan membeli dua bungkus kartu itu.
Dari took buku, mereka berdua makan di sebuah kafe. Disana mereka membuka kartu SNSD itu dan mencari kartu yang bergambarkan seohyun. Namun sayang tidak ada satu pun kartu seohyun. Mereka berdua pun kecewa karena memilih secara asal tadi. Makanan pun tiba dan seohyun mengeluarkan sebuah tempat makan dari tasnya. Tempat makan itu berisi buah-buahan seperti apel dan pir. Seohyun mengupasnya sendiri untuk yonghwa semalam sebelum bertemu yonghwa hari ini.yonghwa pun terkejut dan mulai memakan buah yang dibawakan seohyun. Seohyun agak malu karena buahnya sudah berwarna cokelat karena dia mengupasnya sudah dari malam.
Seohyun ingin memperdengarkan rington barunya pada yonghwa. Saat itulah mereka berdua pun bertukar nomor telefon. Seohyun merasa, dia hanya akan memberikan nomor telefonnya pada orang yang menurutnya nyaman. Maka dari itu dia memberikan nomor telefonnya pada yonghwa karena selain dia adalah suaminya, yonghwa juga telah membuat seohyun nyaman dengannya.
Saat itu juga ada mission yang datang, isi misionnya adalah mereka berdua harus berkencan untuk mendekatkan diri satu sama lain di taman hiburan. Hal ini sangat ingin seohyun lakukan karena dia belum pernah ke taman hiburan. Mereka berdua pun tiba di taman hiburan indoor terbesar di Asia. Sebelum mulai bermain mereka memcoba bando berbentuk telinga binatang. Seohyun memakai telinga kelinci dan yonghwa memakai telinga rubah. Mereka berdua pun menjadi pusat perhatian karena mereka berdua adalah selebriti. Mereka memulai permainan dari cangkir putar, wahana itu membuat mereka berdua menjadi pusing. Setelah dari wahana cangkir putar mereka ke wahana rumah hantu. Disana yonghwa sangat ketakutan sampai bersembunyi dibelakang seohyun. Dari rumah hantu, mereka ke wahana hysteria. Seohyun terlihat sangat ketakutan. Saat wahana itu dimulai, seohyun pun langsung menjerit begitu juga yonghwa. Namun yonghwa membuat taruhan disana. Jika diantara mereka berdua bisa tidak berpegangan selama wahana itu bergerak maka akan mengabulkan satu permintaan yang menang.
Yonghwa pun berhasil melakukannya, sayang seohyun gagal melakukan itu. yonghwa pun mendapat satu permintaan yang akan dikabulkan seohyun. Dari wahana hysteria berlanjut ke wahana kora-kora. Diwahana itu mereka berdua harus mengambil foto dengan pose memperlihatkan cincin pertunangan mereka. Mereka pun berhasil melakukannya. Setelah lelah bermain di taman hiburan kini mereka berdua pun datang ke ruang latihan yonghwa yang sebelumnya seohyun juga pernah datangi.
Didalam ruang latihan tersebut mereka berdua membicarakan tentang hari ini. Seohyun pun mengungkapkan perasaannya mengenai hari ini. Dia sangat senang karena ini pertama kalinya dia datang ke taman hiburan. Yonghwa pun begitu juga. Seohyun pun menunjukkan hasil foto di wahana kora-kora tadi. seohyun menanyakan pada yonghwa foto ini mau diapakan. Yonghwa pun mengusulkan untuk menaruh foto ini di rumah baru mereka berdua nanti.
“bagaimana kalo kita pajang di rumah baru kita nanti?” Tanya yonghwa pada seohyun.
“ah benar, tapi tidak sebaiknya di beri bingkai dulu” kata seohyun pada yonghwa.
“benar. Hyun, rumah yang bagaimana yang kamu inginkan ?” kata yonghwa pada seohyun.
“aku ingin rumah yang ada tamannya, berlantai dua, berwarna putih” kata seohyun dengan semangat.
“bagaimana jika aku buatkan rumah dari tanah dan saat memasak kita menyalakan apinya dengan memutar kayu seperti zaman batu?” Tanya yonghwa sambil bercanda menggoda seohyun.
“ ah, apa yang kamu bicarakan ?!” kata seohyun marah.
Yonghwa pun mengambil gitar dan meminta seohyun untuk memainka piano untuknya. Seohyun pun dengan malu memainkan piano tersebut. Yonghwa memintanya untuk memainkan lagu yang pertama kali yonghwa mainkan untuk seohyun yaitu sebuah soundtrack film lagu ini berjudul falling slowly. Mereka berdua pun larut dalam melodi. Mereka berdua sangat serasi dalam memainkan not nya. Mereka benar-benar terlihat sempurna saat memainkan alat music berdua. Mereka sekarang terlihat sebagai pasangan yang nyata. Mereka bisa bersatu dengan music. Seohyun pun sangat menikmati duet ini. Yonghwa pun sangat senang bisa bernyanyi dan memainkan alat music bersama dengan seohyun. Selesainya memainkan lagu itu mereka berdua saling memuji satu sama lain. Yonghwa berkata pada seohyun, dia sangat takjub melihat seorang perempuan bisa memainkan piano untuknya, seohyun pun begitu. Dia sangat senang jika melihat seorang lelaki memainkan gitar, menurutnya itu membuat seorang lelaki menjadi terlihat cool.
Yonghwa pun mengatakan apa keinginannya setelah dia menang taruhan yang dibuatnya dan seohyun di wahana hysteria tadi. Yonghwa meminta seohyun untuk menyanyikan lagu tell me your wish dengan koreografinya juga. Namun seohyun menolak karena permintaan yonghwa itu tidak masuk akal dan akhirnya yonghwa pun berpikir kembali apa yang diinginkannya sebenarnya. Yonghwa berjanji akan memberitahukan permintaannya itu pada seohyun minggu depan di dating selanjutnya.

YONGSEO COEPLE part 1


YONGSEO COUPLE
Part 1 : Awal Pertemuan
Tulisan yang saya buat ini terinspirasi dari sebuah reality show di korea. Reality show yang mempertemukan dua orang yang sebenarnya belum menikah tetapi di acara ini mereka dijadikan sebagai sepasang suami istri dan hidup bersama sebagai pasangan suami istri selama satu tahun dan tinggal bersama di satu rumah. Acara ini namanya We Got Married. Acara ini sudah banyak membuat pasangan-pasangan suami istri, namun yang paling membuat saya terinspirasi adalah YongSeo couple. Saya akan menceritakan bagaimana YongSeo couple ini bisa menjadi couple favorite saya.
Mobil SNSD, tanggal 29 februari pukul 21.00
Seohyun adalah seorang maknae disebuah girl group terkenal di korea. Dia adalah salah satu member di Girl generation (SNSD). Dia memutuskan untuk ikut WGM karena menurutnya, di umurnya yang hampir 20 tahun ini dia sudah tidak muda lagi dan ingin belajar menjadi seorang istri. Seohyun sebenarnya belum pernah merasakan yang namanya berhubungan serius dengan seorang lelaki. Dia benar-benar seorang gadis yang polos dan murni. Dia belum pernah mempunyai yang namanya first love atau orang yang dia sukai atau cintai. Seohyun akhirnya menceritakan kepada kakak-kakaknya di SNSD tentang dia ikut acara WGM dan dia akan segera menemui calon suaminya. Tadinya kakak-kakaknya ini tidak percaya kalau seohyun mengikuti acara ini namun karena seohyun berkata serius kakak-kakaknya ini pun percaya dan memberi beberapa nasihat untuk seohyun supaya bisa mengenal atau mengetahui kepribadian calon suaminya. Seohyun pun memcatat setiap perkataan yang disampaikan kakak-kakaknya kepadanya itu. namun ada hal lucu, seohyun mempunyai signal jika ia menyukai sesuatu dia akan menyebut gugoma (ubi manis) dan jika dia tidak menyukai atau berasa buruk dia akan menyebut hamburger. Itu adalah signal yang diberikannya untuk menilai calon suaminya  nanti.
Gedung MBC, tanggal 29 februari 2010 pukul 23.45 malam
Jung yonghwa adalah salah satu anggota dari band Cn Blue. Salah satu band yang baru debut dikorea namun mereka sudah mendapatkan tempat di korea dan sudah mempunyai banyak fans. Yonghwa berumur 2 tahun lebih tua dari seohyun. Yonghwa adalah leader (tertua di band) di Cn Blue. Sedangkan seohyun adalah maknae (anggota termuda) di SNSD. Yonghwa adalah sosok yang tampan, menutuk ku mereka adalah pasangan yang cocok. Mereka berdua mempunyai paras yang ganteng dan cantik, mereka berdua juga sama-sama main vocal di dalam groupnya masing-masing, mereka juga tergabung dalam sebuah group yang sudah terkenal. Pasangan ini mungkin akan saling menjaga nantinya jika sudah resmi menikah.
Yonghwa masih ada jadwal siaran di radio MBC sebelum bertemu calon istrinya, seohyun. Mereka berdua masing-masing belum mengetahui siapa yang akan menjadi suami aatau istri mereka nantinya. Ini adalah awal pertemuan mereka dan awal dari pernikahan mereka. Mereka berdua janjian bertemu di lobby gedung MBC jam 23.45. setelah selesai siaran yonghwa dan anggota Cn Blue yang lain turun ke lobby menunggu calon istri dari kakak mereka. Saat pertemuan pertama ini yonghwa menyuruh salah satu member bandnya, yaitu jungshin untuk berpura-pura menjadi dirinya. Yonghwa dan anggota lainnya  pun bersembunyi di balik meja receiptionis dan menunggu seohyun datang.
Mobil seohyun pun tiba dan berhenti di depan pintu gedung MBC. Seohyun datang telat saat itu. Dia datang dengan membawa selimut kecil. Entah apa maksudnya dia membawa itu. dia pun berjalan memasuki gedung dan langsung bertemu dengan jungshin. Yonghwa yang sedang bersembunyi pun kaget karena ternyata istrinya adalah seohyun. Menurutnya seohyun adalah gadis yang cantik dan dia mempunyai mata yang indah saat pertama kali melihatnya.
Seohyun dan jungshin pun saling menyapa dan akhirnya yonghwa dan member yang lain keluar untuk mengejutkan seohyun. Seohyun sepertinya tidak yakin kalo suaminya adalah jungshin. Maka mereka berenam pun melakukan permainan dimana yang akan dipilih seohyun dengan selimutnya, itu adalah suami yang di inginkan seohyun. Seohyun pun memilih yonghwa yang sebenarnya memang suami aslinya. Seohyun pun terkejut karena jungshin hanya berpura-pura. Setelah mereka mengetahui satu sama lain yang menjadi suami dan istri masing-masing, mereka berdua pergi untuk datang ke tempat latihan yonghwa jika Cn Blue latihan band. Suasana saat itu masing sangat canggung karena mereka berdua baru bertemu untuk pertama kalinya. Mereka berdua hanya membicarakan hal-hal yang sederhana. Seohyun pun meminta yonghwa memainkan sebuah lagu dengan gitar. Yonghwa selain main vocal dia juga bermain gitar di bandnya. Yonghwa pun menyanyikan lagu dari salah satu film dan lagunya menurut saya itu romantis. Suasana pun sedikit mencair dan mulai membuat mereka berdua nyaman.
Yonghwa bertanya pada seohyun apakah dia pernah mempunyai pacar sebelumnya. Seohyun pun menjawab dia belum pernah pacaran. Yonghwa terkejut karena seohyun begitu polos dan murni. Yonghwa pun bertanya lagi, apakah seohyun pernah menyukai seseorang atau mempunyai first love seohyun menjawab dia tidak pernah merasakan semua itu. Yonghwa pun semakin bingung dan terkejut. Betapa polosnya gadis ini piker yonghwa. Seohyun pun bertanya pada yonghwa, apakah dia mempunyai first love sebelumnya. Yonghwa pun bingung menjawabnya. Yonghwa pun menceritakan tentang first lovenya pada seohyun. Saat itu juga seohyun menanyakan sesuatu yang tidak bisa yonghwa jawab. Seohyun bertanya apa bedanya suka dengan cinta pada seseorang. Pertanyaan yang sangat polos bukan untuk seorang gadis yang sudah dewasa tapi masih belum mengerti akan hal itu.
Malam semakin larut dan mereka berdua memutuskan untuk pergi ke daerah shindangdong, daerah pertokoan 24 jam di Seoul. Mereka memutuskan untuk makan di salah satu restoran yang masih buka. Di restoran itu mereka terlibat dalam pembicaraan yang serius lagi. Disana seohyun menunjukkan resolutinya selama mereka berdua akan menjadi suami istri. Seohyun menuliskan beberapa hal yang membuat yonghwa tersipu malu dan senang. Diantaranya dia menuliskan akan berusaha yang terbaik untuk menjadi istri untuk yonghwa dan akan berusaha membuat memories yang baik diantara mereka nanti. Seohyun juga berjanji akan selalu membuatkan minuman sehat untuk yonghwa setiap pagi dan membuatkan gugoma untuk yonghwa. Yonghwa pun menuliskan retolutionnya untuk seohyun. Yonghwa menuliskan bahwa dia akan berusaha membuat seohyun nyaman dan tidak menularkan virus yang jelek untuk seohyun. Dan mereka berdua akan berusaha untuk hidup baik selama hidup bersama. Mereka akan saling menjaga dan mengingatkan nantinya.
Setelah membicarakan tentang masa depan, mereka memutuskan untuk membicarakan pernikahan mereka. Yonghwa mengusulkan untuk bertunangan lebih dahulu sebelum mereka menikah. Seohyun pun setuju dengan usulan yonghwa. Seohyun berpikir itu lebih baik karena bagaimana bisa langsung hidup bersama di satu rumah yang sama dengan orang yang baru bertemu dengan kita selama beberapa jam saja. Mereka pun selesai makan dan pergi ke suatu toko untuk membeli hadiah pertunangan mereka. Mereka berdua membeli kaos kaki couple, dua gelas couple, dan sepasang cicin imitasi yang harganya sangat murah. Untungnya cincin itu muat di kedua jari manis mereka berdua. Setelah selesai belanja mereka memutuskan untuk pulang karena besoknya mereka harus tampil di sebuah acara music di korea. Yonghwa pun mengantarkan seohyun pulang dengan menggunakan taksi. Di dalam taksi mereka berjanji tentang suatu hal. Mereka berjanji untuk memamerkan cincin pertunangan mereka saat mereka masing-masing tampil dengan group mereka. Mereka berjanji untuk membuat gerakan-gerakan untuk memperlihatkan cincin mereka di depan kamera. Itu adalah hal yang mengasikkan untuk mereka berdua. Taksi pun berhenti di depan apartemen seohyun. Yonghwa pun mengantar seohyun sampai depan apartemennya saja dan mereka berjanji untuk benar-benar melakukan tentang cincin mereka. Seohyun pun masuk ke dalam apartemen. Yonghwa pun pulang.
Music Bank, 30 februari 2010
Saat di music bank mereka berdua bertemu di belakang panggung dan saling menyapa dengan nama panggilan yang mereka buat semalam saat di ruang latihan musik. Seohyun menyapa suaminya lebih dahulu dengan sebutan “yooong” dan yonghwa pun membalasnya dengan “hyuun”. Tibalah saat seohyun harus tampil terlebih dahulu. Seohyun berusaha keras untuk menunjukkan jarinya yang memakai cincin pertunangn mereka ke kamera. Namun dia selalu gagal karena kamera tidak fokus kepadanya. Percobaan pertama pun gagal. Saat penampilan kedua pun seohyun mencoba lagi menunjukkan tangannya. Akhirnya dia berhasil saat dia menyanyi dan saat kamera benar-benar fokus padanya. Seohyun berhasil menunjukkan cincinnya. Dan yonghwa pun melihat adegan itu di ruangan dia menunggu untuk tampil. Yonghwa sangat senang karena seohyun berhasil.
Sekarang giliran yonghwa tampil. Yonghwa pun langsung berhasil karena kamera selalu fokus padanya saat dia menyanyi bagiannya. Yonghwa banyak sekali membuat gerakan-gerakan yang memperlihatkan tangannya. Mereka berdua berhasil melakukan misi mereka itu. Seohyun pun senang karena yonghwa melakukannya dengan baik. Hal ini membuat banyak orang merasa iri pada pasangan baru ini, pasangan baru yang sangat natural.

Tampannya Mas-mas Penjaga Pintu Busway part 2


Tampannya Mas-mas Penjaga Pintu Busway
PART 2

Kamar tidur, pukul 04.50 pagi
Aku terbangun dari tidurku karena bunyi alarm dari handphoneku. Aku mematikan alarm tersebut dan bangun dari tidurku. Tidurku cukup nyeyak malam tadi, namun aku tidak bermimpi mas-mas penjaga pintu busway itu sayangnya. Aku kun bangkit dari tempat tidur dan menuju kamar mandi. setelah mandi aku pun bersiap-siap. Kali ini aku memastikan penampilanku tidak seberantakan kemarin. Berharap bisa bertemu mas-mas penjaga pintu busway itu lagi. Setelah sudah puas bercermin, aku pun keluar dari kamar dan menyempatkan diri untuk sarapan. Hari ini aku berangkat lebih pagi supaya tidak terburu-buru seperti kemarin. Aku pun jalan dari rumah dan menuju halte busway.
Halte busway pasar rebo, pukul 06.20 pagi
Sepuluh menit lebih awal dari kemarin aku sudah sampai di halte busway. Antrian di loket kali ini tidak sepanjang kemarin. Aku pun bercermin sebentar untuk memastikan penampilanku kali ini. Aku pun langsung berbaris didepan pintu tunggu busway. Berharap kali ini bisa bertemu mas-mas itu walaupun harus berdiri sampai tempat kerja.
Lima belas menit kemudian busway yang aku tunggu tiba. Hal yang pertama kali aku lihat sebelum melangkahkan kakiku ke dalam busway adalah mencari sosok mas-mas penjaga pintu busway. Sayang hari itu aku tidak bertemu dengan mas-mas penjaga pintu busway ku. Mungkin karena aku berangkat lebih awal tadi. Pikiranku masih memikirkan hal itu selama ada di dalam busway.
Jam pulang kerja pun tiba, aku pun kali ini harus bersaing dalam mengantri tiket di loket. Benar-benar penuh dan ramai halte busway malam ini. Aku pun berhasil mendapatkan tiket dan langsung memasuki barisan antrian busway. Aku mengambil headset dan mp3 dalam handphoneku dan memasangnya ke telingaku. Tidak sampai lima belas menit busway yang aku tunggu tiba. Saat aku memandang kearah pintu busway yang belum terbuka, aku pun tersenyum karena melihat sosok yang ada didalam busway itu. aku pun mendorong orang yang ada didepanku supaya aku bisa masuk. Aku pun bisa masuk ke dalam busway tersebut dan mendapatkan posisi yang stategis. Yaitu tepat di hadapan sosok yang membuatku tersenyum tadi. Kesempatan ini tidak aku sia-siakan. Aku langsung memandang kearah id nya dan melihat namanya. Rolando arian. Itulah namanya. Akhirnya aku bisa mengetahui namanya. Mas-mas penjaga pintu buswayku.
Aku pun baru tersadar, posisiku ternyata tidak nyaman jika harus berdiri. Aku tidak mendapatkan pegangan untuk menyeimbangkan tubuhku. Aku pun bingung. Jalanan pun rasanya mendukung sekali untuk membuatku jatuh kedalam pelukan mas-mas penjaga pintu busway itu. jalanan yang tidak rata dan banyak belokkan membuatku was-was sekali. Beberapa kali aku kehilangan keseimbangan dan mas-mas penjaga pintu busway itu menahan tubuhku dengan memegangi lenganku dengan lembut.
“ maaf” kataku padanya malu.
Mas-mas penjaga pintu busway itu pun bergeser sedikit dan menyuruhku untuk maju sedikit supaya aku bisa berpegangan dengan tiang tempat duduk. Jika aku maju berarti posisiku semakin dekat saja dengannya. Aku pun jadi serba salah. Akhirnya aku maju dan posisiku membelakangi mas-mas penjaga pintu busway itu. Aku pun mencium aroma yang sama saat pertama kali melihatnya. Pegangan tanganku dan tangannya hampir bersentuhan. Aku pun menghindar saat tangan kami mulai bersentuhan karena goncangan-goncangan kecil.
Pikiranku seakan kosong, aku tidak bisa berpikir apa-apa saat itu. Aku hanya bisa diam seperti batu. Rasanya mati rasa bila harus berdekatan dengannya. Mataku hanya menatap lurus kedepan, music yang mengalun dari mp3 ku rasanya tidak terdengar lagi oleh telingakukarena kalah oleh kerasnya degupan jantungku ini.
Waktu rasanya lama sekali berputar. Aku hanya bisa mencuri pandang dengannya lewat kaca busway yang bisa memantulkan bayangan kita. Aku melihat wajahnya di kaca itu, wajahnya sangat dekat denganku sampai napasnya pun bisa aku rasakan. Matanya seperti sedang memandangku dari belakang. Aaaaaah, apa ini ? apa dia ingin membuatku mati karena senang ? pikirku dalam hati.
Aku berusaha untuk menguatkan diriku dan hati ini karena gugup. Aku hanya berusaha mengendalikan diriku di situasi seperti ini. Aku berusaha untuk tidak terlihat gugup dimatanya. Akhirnya aku memutuskan untuk memperbesar volume suara dari mp3 ku. Lumayan sedikit menolong. Akhirnya sedikit demi sedikit penumpang pun turun dan menyisakan banyak ruang untukku. Aku pun pindah ke depan karena ada tempat duduk yang kosong. Aku langsung pindah saat mas-mas penjaga pintu busway itu turu dari busway untuk melihat apakah sudah semuanya turun.
Terima kasih tuhan engkau masih menginginkan aku hidup, pikirku. Mas-mas penjaga pintu busway itu pun melihat kearahku dan tersenyum, aku tidak membalas senyumnya dan mengalihkan pandanganku kearah lain. Aku pun menutup mataku sebentar namun ternyata kebablasan. Lagi-lagi aku terbangun karena teriakan mas-mas penjaga pintu busway meneriakkan halte kramat jati sudah dekat. Aku pun bersiap-siap untuk turun. Suasana di dalam busway agak sedikit sepi karena banyak yang sudah turun di halte BNN tadi.
Busway pun tiba di halte pasar rebo, aku pun melangkahkan kaki ku keluar. Namun lagi-lagi, suara berat itu terdengar dan mengucapkan kata-kata padaku.
“tidurnya tadi nyeyak banget, nanti sampai rumah langsung istirahat ya” kata suara berat dari dalam busway. Aku kali ini bisa melihat langsung siapa yang mengatakan hal itu padaku. Mas-mas penjaga pintu busway itu pun tersenyum setelah mengatakan hal itu. Pintu busway pun tertutup dan meninggalkan halte busway itu. Aku pun masih terdiam di dalam halte busway itu. cukup lama aku terdiam sampai saat aku ditabrak oleh orang-orang yang baru turun dari busway setelah busway ku berhenti. Aku pun langsung menyadarkan diriku dan langsung berjalan pergi keluar dari halte busway.
Rumah, pukul 19.30 malam
Sampai dirumah aku langsung masuk kamar dan menjatuhkan diriku ke atas kasur dan memikirkan apa yang terjadi tadi di halte busway. Dia memerhatikanku saat aku tertidur tadi di busway. Bagaimana tampangku ketika aku tidur tadi ? apa dia tertawa saat melihatku tadi ?
Aku melakukan hal yang bodoh untuk kedua kalinya dihadapannya. Betapa malunya diriku jika aku teringat kejadian itu. Aku mengingat perkataannya untuk langsung beristirahat. Aku pun langsung bergegas mandi dan tidur. Sebelum tidur aku menyempatkan diriku untuk menulis diary. Aku menulis kejadian yang terjadi hari ini dan menuliskan rolando arian di halaman sebelumnya. Dulu itu hanya sebuah inisial dan sekarang sudah menjadi nama yaitu, rolando arian. Aku pun menutup buku harianku dan bersiap untuk tidur. Selamat malam mas-mas penjaga pintu busway, Rolando arian.

Tampannya Mas-mas Penjaga Pintu Busway part 1


Tampannya Mas-mas Penjaga Pintu Busway
PART 1
Kisah ini aku tulis dan akan aku persembahkan untuk seseorang yang pernah mengisi hati ini dan pernah membuat hidupku bahagia. Awal dari kisah ini dimulai dari tempat yang tidak pernah terduga oleh ku sebelumnya.
Halte busway pasar rebo, pukul 06.30 pagi
Aku berjalan terburu-buru menuju loket tiket busway dan ikut mengantri dalam barisan. Saat aku melewati kaca yang ada di halte busway dan melihat penampilanku di dalam kaca tersebut, aku melihat penampilan ku yang berantakan. Rambutku kusut berantakan karena terkena terpaan angin, muka ku kusam terkena asap kendaraan, baju ku lecak karena tertekuk, celana lepis ku kotor dan terdapat noda tanah, sepatuku kotor disekelilingnya oleh tanah. Penampilanku benar-benar berantakan sekali. Akhirnya aku pun merapikan dari rambut sampai sepatuku. Aku menyisir rambutku dengan jari-jari tanganku, mengelap wajahku dengan tisu basah, merapikan bajuku dan mengelap sepatuku. Setidaknya penampilanku sudah sedikit rapi. Aku pun menunggu busway didepan pintu tunggu. Sambil menunggu aku pun memutuskan untuk mendengarkan music. Aku ambil headset dan mp3 yang aku bawa. Saat busway pun datang dan orang-orang pun mulai berdorong-dorongan untuk bisa masuk ke dalam busway. Aku pun masuk dan tidak mendapatkan tempat duduk pastinya. Aku pun memilih posisi di depan pintu supaya aku bisa bersender. Pintu busway pun tertutup. Disaat inilah aku bertemu dengannya.
Aku kaget saat ada tangan yang menyentuhku dari belakang disertai suara yang berat. Suara itu menyuruhku untuk bergeser sedikit.
“maaf mba, bisa geser sedikit ? nanti takut kejepit pas pintu kebuka” kata suara tersebut.
Aku pun menoleh kearah suara tersebut, betapa kagetnya diriku saat melihat sosok yang mengeluarkan suara berat itu. Wajahnya tampan, kulitnya putih, hidungnya mancung, tubuhnya tinggi dan dia memiliki aroma parfum yang menyegarkan. Tuhan, apa ini adalah salah satu malaikat yang engkau kirimkan untukku ? dia begitu tampan. Hanya itu yang ada dipikiranku saat itu. Mataku tidak berkedip menatap wajahnya. Pikiranku ku pun melayang kemana-mana. Pintu busway terbuka, dan itu menyebabkan aku terdorong dan hampir saja terjepit oleh pintu dan kejadian itu membuatku terbangun dari khayalanku. Bodoh kataku dalam hati. Betapa malunya diriku saat itu.
“mba makanya agak geseran berdirinya, untung aja ga kejepit tadi” kata mas-mas yang menjaga pintu busway itu.
“maaf mas” kataku malu. Bodoh. Dasar bodoh kataku dalam hati pada diriku. Rasanya aku tidak ingin hidup lagi karena sudah melakukan hal bodoh tersebut dan mempermalukan diriku sendiri.
Aku pun sampai di tempat tujuanku. Aku pun melangkah keluar dari busway. Namun sebelum aku melangkah keluar, mas-mas penjaga pintu itu menyampaikan sesuatu padaku.
“lain kali hati-hati ya mba” katanya sambil tersenyum padaku.
Ahhhhhhh malunya diriku saat itu. tapi aku senang bisa melihat senyum dari wajah tampannya itu. senyumnya menimbulkan lesung kecil di kedu sisi pipinya. Itu menambah nilai ketampanannya di mataku. Aku pun hanya membalas kata-kata itu dengan senyum malu.
Waktu pun berlalu, malam pun datang. Aku pun bersiap pulang dan menuju halte busway. Aku memang lebih menyukai menggunakan busway sebagai kendaraan untuk mengantarku kerja. Entah itu saat berangkat maupun saat pulang kerja. Aku pun harus berpacu dengan waktu dan juga dengan orang-orang yang pulang kerja lainnya juga. Jam pulang kerja itu rasanya sudah menjadi perang kedua untuk para pekerja. Kami pasti berebut dan saling dorong saat masuk ke halte busway.
Setelah mengantri untuk beli tiket sekarang aku harus mengantri untuk menunggu busway. Waktu menunjukkan jam 18.00. waktu berlalu begitu cepat setelah kejadian tadi pagi di dalam busway. Aku pun mengingat wajah mas-mas penjaga pintu itu dan tanpa aku sadari aku berdoa pada tuhan supaya dipertemukan lagi dengan sosok itu. satu demi satu busway lewat namun busway yang aku tunggu belum juga datang. Suasana busway malam itu cukup ramai. Dikit demi sedikit keramaian itu terurai dengan dibarengi datangnya busway satu demi satu yang datang dan mengangkut penumpang di halte busway.
Akhirnya busway yang aku tunggu pun datang, aku pun melangkah masuk ke dalam busway. Aku mendapat duduk di bagian wanita, yaitu dibagian depan dekat supir. Aku duduk di tangga depan pintu sebelah supir. Aku duduk dan mengambil headset dan mp3 dalam tasku. Aku juga mengambil sepotong roti yang masih dalam kotak makanku. Aku pun melahapnya diam-diam karena dibusway dilarang makan atau minum. Setelah rotinya aku habiskan dalam satu suapan aku mengambil botol minum dari dalam tasku. Betapa nikmatnya potongan kecil roti sisa pagi tadi kataku. Setidaknya bisa mengganjal perutku yang lapar ini. Setelah makan tanpa aku sadari aku tertidur dalam busway. Perjalanan dari kantorku ke rumahku cukup jauh dan lama. Kira-kira satu jam perjalanan jika tidak macet. Jadi aku punya waktu tidur dalam perjalanan selama satu jam. Aku terbangun dari tidurku karena mas-mas penjaga pintu meneriakkan bahwa halte yang selanjutnya adalah halte kramat jati. Itu berarti sebentar lagi aku harus turun. Aku pun menyadarkan diriku supaya benar-benar sadar. Asuasana didalam busway masih cukup ramai. Aku pun bangkit dari dudukku dan berdiri mendekati pintu. Saat sudah di depan pintu aku kaget sekali melihat mas-mas penjaga pintu yang sama, sosk yang aku lihat tadi pagi. Dia pun tersenyum padaku saat melihatku. Aku pun membalas dengan senyum kecil. Aku pun mengalihkan pandanganku keluar jendela. Apa ini? Kenapa bisa bertemu lagi ? pikirku.
Aku pun melihat kearahnya sebentar untuk mengetahui siapa namanya. Aku pun melihat kearah id nya yang ada di bajunya. Tidak jelas pikirku. Siapa namanya ? inisialnya r. Tapi r siapa ?
Aku pun harus turun karena halte pasar rebo sudah dekat. Aku pun melangkah keluar tapi terdengar sekilas suara dari dalam busway.
“senang bisa melihat kamu lagi” kata suara itu padaku.
Setelah keluar aku pun langsung menoleh kebelakang untuk mengetahui siapa yang berbicara tadi. Namun karena banyak orang yang turun, aku pun terdorong menjauh dari pintu busway. Saat aku memandang pintu busway yang sudah tertutup, aku melihat mas-mas busway itu tersenyum kepadaku.
Kamar tidur, pukul 19.30 malam
Apa ini ? mengapa hatiku jadi seperti ini ? jantungku mengapa berdegup kencang ? apa yang terjadi padaku ? pertanyaan ini terus timbul didalam pikiranku selama perjalanan ku menuju rumah. Aku pun sampai dirumah dan langsung duduk diatas kasurku. Masih terpikirkan kata-kata mas-mas penjaga pintu busway itu dan senyumnya yang tulus. Betapa senangnya hati ini. Pertemuan yang singkat bisa memberikan kesan yang begitu dalam seperti ini. Aku pun menuliskan inisial namanya di dalam diary ku. Aku masih ingin tahu siapa nama mas-mas itu. Untuk sementara aku memanggilnya mas-mas penjaga pintu busway. Aku melangkahkan kaki ku ke kamar mandi dan setelah mandi aku bersiap-siap untuk tidur. Aku berharap bisa bertemu dengan mas-mas penjaga pintu busway itu dalam mimpiku.