Jumat, 21 Juni 2013

Perpisahan yang Menyedihkan


Perpisahan yang Menyedihkan

Temaram cahaya dari lampu kota menemani perjalanan kami berdua. Angin malam menghembuskan dinginnya ketubuh kami. Bintang-bintang pun mengedipkan cahayanya pada kami. Suasana yang begitu romantis. Dia menggandeng tanganku erat, tangannya yang hangat membuat ku nyaman bergandengan dengannya. Sepanjang jalan kami hanya diam dan menikmati waktu yang romantis ini. Langit yang dipenuhi bintang menjadi saksi kebahagianku malam itu. kami berjalan melewati lampu-lampu taman yang menyinari sepanjang jalanan. Akhirnya kami memutuskan untuk berhenti disebuah taman dan duduk di sebuah bangku kayu kecil. Kami terdiam sejenak dan menatap langit yang dipenuhi bintang. Tangannya yang hangat masih mencengkramku kuat. Aku tidak ingin melepaskan tanganku darinya. Betapa beruntungnya aku bisa mendapatkan seorang kekasih seperti dia sambil menatap kewajahnya. Wajahnya begitu tampan, entah bagaimana tuhan menciptakannya sampai dia bisa begitu sempurna. Dia bisa saja memilih wanita yang lebih sempurna dan cantik dariku, tapi nyatanya dia lebih memilihku yang apa adanya.
“kenapa memandangiku terus ?” tanyanya yang tiba-tiba membuatku kaget dan langsung membuatku gugup karena dia sadar aku sedang memperhatikannya.
“ga papa. Cuma lagi mensyukuri aja salah satu ciptaan tuhan yang sempurna ada disebelahku” jawabku sambil tersenyum malu.
“selalu saja menganggapku sempurna hanya karena wajahku. Aku sama seperti yang lain tapi tuhan member kelebihan pada diriku” jawabnya kesal.
“ hahaha. Iya, maksudku juga seperti itu” jawabku singkat sambil tertawa.
Malam semakin larut, udara pun semakin dingin menusuk kulit. Kami memutuskan untuk pergi dari taman itu dan pulang. Dia mengantarku sampai rumah. Sesampainya di depan rumah, dia melakukan hal yang membuatku kaget.
Dia menahan tanganku saat aku hendak membuka gerbang. Dia menatapku seolah-olah dia tidak ingin berpisah denganku. Baru kali ini aku melihat tatapan seperti itu selama satu tahun kami berhubungan.
“aku sayang sama kamu. Aku ga mau ngelepasin kamu” katanya dengan suara lirih. Aku yang mendengarnya pun menjadi tersentuh. Entah apa yang membuatnya berbicara seperti itu.
“aku juga sayang sama kamu. Kita ga mungkin pisah. Kamu tau itu kan ?” kataku meyakinkannya.
Akhirnya dia melepaskan genggamannya dari tanganku dan menyuruhku untuk masuk kedalam rumah. Aku pun melambaikan tangan padanya. Dia masih berdiri sampai aku masuk kedalam rumah. Dia pergi setelah aku masuk ke dalam kamarku.
Pagi harinya aku terbangun karena ada telepon masuk. Aku melihat layar handphoneku dan ternyata dari reza. Aku pun tersenyum saat mengangkat telponnya.
“halo, tumben pagi-pagi udah nelpon aku” kataku senang.
“maaf, ini saya dari pihak rumah sakit pertamina. Mas reza kecelakaan dan sekarang sedang ada di UGD. Saya tidak bisa menemukan nomor keluarganya jadi saya menelpon ke nomor ini. Bisakah anda datang ke rumah sakit sekarang ?” kata orang yang ada ditelpon.
Saat aku menerima telpon itu, rasanya waktu berhenti. Aku benar-benar bingung harus apa. Jantungku berdegup kencang sekali, darah didalam tubuhku mengalir kencang. Air mataku jatuh tanpa aku suruh. Aku memanggil mama ku dan menceritakan kejadian yang dialami reza. Mamaku menyuruhku untuk bergegas pergi kerumah sakit. Aku pun bersiap-siap dengan pikirankumyang masih melayang. Aku tidak bisa fokus. Mama akhirnya membantuku bersiap-siap dan mengantarku ke rumah sakit.
Sesampainya di rumah sakit aku langsung bertanya ke receiptionist rumah sakit. Receiptionist itu mengatakan dimana letak UGD dan memberitahukan bahwa keadaan reza saat dibawa kerumah sakit itu dalam keadaan parah. Itu membuatku semakin jatuh terpuruk. Rasanya tulang yang ada dikakiku ini meleleh karena aku tidak mampu menopang tubuhku sendiri. Mama membantuku berdiri dan menuntunku menuju UGD.
Aku menunggu sambil menangis dan terus berdoa. Mamaku berusaha menenangkanku. Seorang suster keluar dan menanyaiku.
“apakah mba ini, mba rani ?” tanyanya singkat.
“I…iya, saya rani” jawabku sambil sesegukkan.
“kalo begitu apakah mba bisa ikut saya untuk menemui dokter” katanya.
Aku dan mamaku pun mengikuti suster itu dari belakang. Apa yang akan dikatakan dokter pikirku. Aku benar-benar tidak sanggup jika yang ku dengar adalah berita buruk.
Aku masuk kedalam sebuah ruangan, dan disana ada dokter yang mungkin sudah berusia tidak muda lagi. Dia tersenyum padaku saat aku masuk kedalam ruangannya dan mempersilakan aku dan mamaku duduk.
“selamat pagi” katanya sambil terseyum.
“pagi dok. Dokter yang merawat reza bukan ?” tanyaku dengan wajah cemas.
Senyum dokter itu pun lenyap saat aku menanyakan hal itu. ada apa sebenarnya.
“iya, saya yang menangani pasien yang bernama reza. Dia dibawa kerumah sakit pagi tadi sekitar jam 02.00. dia kecelakaan di daerah blok M. dia menjadi korban tabrak lari. Saat dibawa kesini kondisinya sudah parah” katanya serius.
Aku pun langsung histeris saat mendengar penjelasan dokter. Mamaku berusaha menenangkanku. Aku tidak bisa hidup seperti ini rasanya.
“tenang mba rani. Kami sudah berusaha dan mencoba yang terbaik. Namun keadaan mas reza belum membaik. Dia masih kritis” kata dokter padaku sambil menenangkanku.
Aku pun keluar dari ruangan itu dengan perasaan hancur. Apa yang sebenarnya terjadi malam itu. apakah ini sudah bertanda ? apakah kata-kata itu yang reza maksud ?
Pikiranku pun melayang kemana-mana. Aku berusaha mengingat perkataannya malam tadi. Kata dokter dia dibawa kerumah sakit kira-kira jam 2 pagi. Dia pulang dari rumahku jam 01.00. mungkin kejadian itu terjadi setelah dia mengantarku pulang. Aku merasa bersalah karena mungkin kejadian ini terjadi karena aku memintanya untuk menemaniku sampai larut. Mungkin dia terlalu lelah. Perasaanku menjadi semakin gelap saja.
Dokter mengijinkan aku untuk melihat reza. Aku berusaha menguatkan hati dan tubuh ini supaya aku tidak jatuh pingsan nanti. Aku melangkahkan kaki ku dan betapa terkejutnya diriku melihat reza berada diatas tempat tidur dengan balutan perban di bebrapa bagian tubuhnya. Banyak selang-selang yang berada ditubuhnya. Hatiku hancur melihatnya seperti itu.
Tuhan, mengapa engkau memberikan cobaan yang begitu berat padaku. Bangunkanlah dia dari kritisnya dan sadarkan dia tuhan. Aku mendekat dan mencium kening reza. Tanpa sadar air mataku keluar dengan deras. Aku menggenggam tangannya erat. Dulu tangannya begitu hangat saat menggenggam tanganku. Kini tangannya yang hangat berubah menjadi dingin dan kaku. Wajahnya yang tampan kini tertutup oleh mask oksigen. Dia berubah.
Sudah tiga hari reza dirawat di rumah ssakit dan keadaannya belum membaik. Dia masih belum sadar dari kritisnya. Aku terus berdoa dan selalu menemaninya. Reza memang sudah tidak punya keluarga. Dia pernah bercerita bahwa dia tinggal di Jakarta sendiri. Dia masih mempunyai saudara di belanda, tapi dia tidak pernah memberitahuku keberadaan keluarganya itu di belanda. Aku pun bingung harus bagaimana.
Aku selalu datang membawa bunga supaya ruangan kamarnya tidak terlalu kosong. Aku selalu menceritakan hal-hal yang aku alami setiap hari. Aku selalu mengajaknya berbicara walaupun dia tidak merespon tapi aku tau dia bisa mendengarku.
Seminggu telah berlalu, belum ada kabar baik tentang keadaan reza. Handphone ku bordering bertanda ada panggilan masuk. Aku mengangkatnya dan ternyata itu dari rumah sakit. Aku disuruh datang dengan cepat kerumah sakit. Aku berpikir positif selama perjalanan ke rumah sakit. Mama ku pun menguatkan ku dengan berkata semua akan baik-baik saja.
Saat aku sampai di rumah sakit, aku melihat ada orang yang tidak aku kenal sedang berbicara dengan dokter sambil menangis. Siapa orang itu pikirku. Aku pun mendekat dan aku kaget saat dokter mengatakan bahwa reza sudah tidak ada.
Dunia seakan hancur saat itu juga untukku. Aku tidak bisa percaya aku akan kehilangan reza secepat ini. Aku menangis histeris di lorong rumah sakit. Mamaku pun ikut menangis melihat aku seperti ini. Tuhan, apa aku berbuat salah sehingga kau mengambil dia dariku ? aku tidak ingin dia pergi tuhan, kembalikan dia padaku lagi. Aku menjerit didalam hati.
Reza meninggal pada saat usia hubungan kami menginjak satu tahu lima bulan. Tepat saat anniversary kami. Langit begitu gelap, mungkin langit juga ikut berduka bersamaku. Selamat tinggal cintaku, semoga kita bisa bertemu dan kembali menjadi sepasang kekasih lagi di kehidupan yang lain.

Pengagum Rahasia


SECRET ADMIRE

Pagi ini cuaca lebih sejuk dan cerah, beda dengan pagi di hari-hari sebelumnya. Suasana hatiku juga ikut menjadi cerah karena udaranya yang bersahabat. Aku memulai pagi ku dengan bersiap-siap untuk kekampus. Aku sudah tercatat sebagai mahasiswa tingkat 2 di salah satu perguruan tinggi yang ada di daerah depok. Aku memulai hari ini sama seperti biasanya. Aku berangkat kekampus agak terlambat hari ini tapi tidak masalah karena aku yakin dosen ku pun akan datang telat. Aku berjalan santai ke halte bus yang biasa aku datangi untuk menunggu bus. Hari itu lebih ramai di halte bus. Banyak orang yang menunggu di halte itu. aku merasa risih sekali kalo banyak orang. Akhirnya aku memutuskan untuk menunggu bus di luar halte. Sambil menunggu aku pun memutuskan untuk memainkan hp supaya tidak bosan. Aku mengambil hp dari task u dan mulai memainkan jari-jariku. Saat sedang asik, aku merasakan ada sesuatu yang menarik di halte bus yang penuh itu. aku menoleh kea rah halte itu dan saat itulah aku melihat sesosok yang membuat mata ku tidak berkedip dan membuat jantung ini berdegup kencang.
Sosok itu tinggi, dia mempunyai kulit yang putih, hidung mancung, bibir tipis dan berwarna merah, pakaiannya sangat keren seperti model, rambutnya yang bergaya seperti artis-artis korea, matanya bulat dan sayu. Sangat indah bila dijadikan objek foto. Aku tidak pernah melihat sosok yang begitu sempurna seperti dia. Hari ini memang hari keberuntunganku. Bisa melihat satu dari ciptaan tuhan yang paling sempurna. Aku pun masih tetap terdiam dan sambil memandangnya dengan begitu kagum. Aku pun tersadar setelah sosok itu sadar telah aku perhatikan. Matanya menatap langsung kearahku dan itu membuatku kaget dan langsung memalingkan pandanganku. Aku pun salah tingkah dibuatnya. Setelah sosok itu tidak memperhatikan aku lagi, aku pun mengambil fotonya dengan hp yang masih aku pegang. Entah apa yang aku pikirkan saat itu sampai aku berinisiatif mengambil fotonya. Walaupun agak buram karena aku mengambil fotonya dari jarak jauh tapi aku cukup senang karena bisa mengambil sosok yang sempurna itu. aku juga bersyukur dia tidak sadar, kalau dia sedang di foto.
Saat aku sedang berbahagia karena bisa mendapatkan fotonya, aku tidak tahu kalau dia sudah pergi menaiki bus yang dia tunggu. Saat wajahku berpaling ke halte untuk melihat dia, dia sudah pergi. Mataku pun mencari-cari sosok itu sampai-sampai aku berlari ke halte untuk memastikan kalau sosok itu masih ada di halte. Tapi ternyata sosok itu sudah tidak ada. Aku pun merasa kecewa karena kehilangan sosok itu. aku pun pergi kekampus dengan wajah kecewa.
Sesampainya dikampus, aku langsung berjalan menuju ruang kelasku dengan langkah yang berat. Pikiranku masih memikirkan sosok itu. entah lah, hari itu juga aku merasakan hal yang berbeda dengan perasaan ini. Aku tidak pernah merasakan hal yang seperti ini.
Dirumah pun aku masih memikirkan sosok itu. wajahnya selalu muncul dipikiranku. Apa yang sedang aku pikirkan ? kenapa sosok it uterus muncul dan membuat jantungku ini berdegup kencang saat memikirkannya. Aku berkata pada diriku sendiri sambil memandang fotonya yang tadi aku ambil di halte bus. Aku ingin bertemu dengannya, berkenalan dengannya, mengobrol dengannya. Tuhan, pertemukanlah aku dengannya lagi besok. Itulah doaku pada tuhan malam itu.
Aku berdiri dihalte bus menunggu bus yang menuju ke kampusku. Aku duduk di halte sendirian. Aneh, suasana halte itu sepi sekali padahal ini jam kerja tapi tidak ada satu orang pun yang menunggu bus. Tiba-tiba ada sosok yang mendatangiku dan menyapaku.
“hai” sapa orang itu padaku sambil melambaikan tangannya dan duduk di sebelah ku.
“hai” jawabku kaget. Aku tidak mengenal sosok itu. tapi saat aku perhatikan sosok itu aku merasa mengenalnya. Aku tersentak tidak percaya. Sosok itu adalah laki-laki yang ada di halte bus. Sosok yang ingin aku temui. Sosok yang bisa membuat jantungku berdegup kencang.
“lagi nunggu bus ya?” Tanya orang itu padaku.
“ eeee iya” jawabku gugup. Aku tidak percaya sosok itu ada disebelahku dan menatap mataku dengan matanya yang bulat dan sayu.
Saat aku ingin memulai bertanya sosok itu mulai menghilang dari pandanganku. Apa yang terjadi ?
“bangun anak malas” teriak ibu padaku sambil menarik selimut yang masih melekat ditubuhku.
Aku kaget dan langsung terbangun. Ternyata itu hanya mimpi. Sampai seperti inikah rasa kagumku pada sosok itu. sampai dia pun hadir dalam mimpiku seperti itu. andai mimpiku malam tadi bisa terjadi, aku akan sangat bahagia sekali.
Aku bangkit dari tempat tidur dan langsung menuju kamar mandi karena aku ternyata telat bangun padahal hari ini aku ada jadwal kuliah pagi. Aku pun terburu-buru menuju kampus. Sesampainya di halte aku langsung menyeruak masuk ke dalam kerumunan orang yang menunggu bus juga. Aku pun mendapatkan tempat paling depan. Biar gampang naik busnya. Saat menunggu bus, aku menangkap sosok yang aku kenal. Aku pun memfokuskan pandanganku ke sosok itu. bingo! Sosok itu adalah laki-laki yang ingin aku temui. Ternyata tuhan mengabulkan doaku dengan cepat.
Aku memandangnya lagi dan dia juga memandangku. Mata kami saling bertemu untuk sesaat. Rasanya hanya kami berdua yang ada di halte itu. matanya menatapku dalam, namun hanya sebentar. Dia memalingkan wajahnya dan langsung pergi menaiki bus nya. Hatiku yang tadinya terbang kelangit langsung jatuh ketanah dengan keras. Benar-benar menyakitkan. Rasanya aku ingin menabrakkan diriku ke bus yang dia taikki. Benar-benar membuat hariku saat itu juga berubah menjadi gelap. Aku tidak konsen memperhatikan materi yang dijelaskan dosen. Aku banyak diam hari itu.
“mba bro, lw kenapa dari pagi gelap banget mukanya?” Tanya temanku, venny.
Aku hanya menjawabnya dengan senyum kecut. Dia merasa tidak puas dengan jawaban yang aku berikan.
“kenapa ? cerita dong kalo lagi ada masalah? Katanya temen” tanyanya dia lagi dengan nada agak tinggi.
“ga apa-apa kok gw sist” jawabku dengan nada lemah. Aku tidak ingin dia khawatir dengan diriku.
“kalo ga papa kok mukanya gitu ?” tanyanya lagi padaku.
“Cuma lagi bete aja gw tadi” jawabku lagi berharap dia sudah puas dengan jawabanku. Akhrinya dia memilih meninggalkanku sendiri. Mungkin dia tahu aku sedang ingin sendiri. Maaf teman aku membuat dirimu menjadi tidak nyaman.
Aku pulang dengan masih disertai rasa kecewa. Aku masih berpikir kenapa laki-laki itu jahat sekali. Setelah membuatku terbang dengan tatapannya dia langsung menjatuhkanku dengan meninggalkanku dengan tidak memalingkan wajahnya padaku.
Aku pun menjatuhkan diri ke kasur sambil menghela napas panjang. Aku berdoa pada tuhan. Tuhan, jika memang dia bukan takdirku tolong hilangkan dia dari pikiran dan pandanganku. Aku tidak sanggup jika dijatuhkan dia lagi. Janganlah engkau pertemukan aku lagi dengannya jika hanya akan membuat hati ini terluka.
Hari ini aku tidak ada jadwal kuliah, jadi aku memutuskan untuk bangun siang. Tapi saat aku ingin melanjutkan tidurku, ada suara yang selalu mengganggu mimpi indahku.
“bangun, anak malas” teriak ibuku. Dia memang tidak pernah bisa membiarkanku tidur lebih lama. Aku pun bangun dengan malas.
“apaan si bu ? masih ngantuk ni aku” kataku kesal.
“cewe kok seneng banget bangun siang. Bantu ibu masak kek kali-kali” kata ibuku padaku.
“kan akunya jarang libur bu. Makanya mau tidur aja seharian” kataku sambil berjalan menuju kamarku lagi setelah aku minum susu yang dibuatkan ibuku.
“ini anak malas banget. Bantuin ibu beresin rumah” teriaknya lagi padaku.
Aku masuk kekamar dan menjatuhkan diriku lagi ke kasur dan memeluk guling kesayanganku. Aku mengambil hp dan mengecek apakah ada sms. Ternyata ada dari venny. Aku membacanya dan membalasnya. Dia mengajakku untuk menemaninya ke mall. Tapi aku sedang tidak ingin keluar rumah. Aku pun menolak ajakannya. Untungnya dia tidak marah karena aku menolaknya.
Aku iseng melihat isi galeri di hp ku. Aku lupa kalo aku masih menyimpan foto laki-laki jahat itu. Aku pun memilih menghapusnya dari hp ku. Aku pun melanjutkan tidurku.
Sorenya aku membantu ibu merapikan rumah dan selesai membersihkan rumah aku mengantar ibu belanja bulanan di supermarket yang letaknya tidak jauh dari rumahku.
Aku membantunya mengambil barang-barang yang sudah ada di list belanjaan. Aku dan ibu membagi tugas dalam belanja. Aku lebih memilih belanja makanan ringan dan lain-lain. Jadi aku pergi kebagian makanan kecil. Saat disana aku mulai memilih makanan yang harus aku beli, aku melihat sosok itu lagi.
Aku melihat laki-laki yang ada di halte busway, dia sedang memilih makanan ringan dan minuman ringan. Aneh, aku tidak merasakan jantungku berdegup kencang saat melihatnya. Aku memperhatikannya lagi sembari memahami perasaanku ini. Dia tidak sendiri, dia bersama dengan seorang wanita. Dia tampak bahagia dengan wanita itu, dia selalu memperlihatkan senyum diwajahnya saat memandang wanita itu.
Aku senang sekali bisa melihat senyumnya walaupun bukan diriku yang membuatnya tersenyum seperti itu. sekarang aku sadar perasaan ku ini hanya sebuah rasa kagum pada seseorang. Aku senang tidak mengenalnya lebih jauh. Aku senang bisa menjadi pengagum rahasianya.
Mungkin memang bukan takdirku untuk bersamanya. Aku sudah senang dengan melihatnya seperti ini. Memperhatikannya dari jauh, memandangnya diam-diam. Aku pun selesai dengan acara belanja bulananku. Aku menuju kasir dengan ibuku untuk membayar belanjaanku ini.
Tidak sengaja laki-laki itu juga berada dikasir disebelahku. Mata kami bertemu untuk kedua kalinya. Namun kali ini dia meninggalkanku dengan senyuman di wajahnya. Aku pun senang sekali dia tidak mengacuhkanku lagi. Aku pun membalas senyuman itu. Sesampainya dirumah, senyum kebahagian ini tidak lepas dari wajahku. Tuhan, jangan kau ambil kenangan ini dari pikiranku

Mengapa Korupsi Sulit di Berantas ?


Mengapa Korupsi Sulit Di Berantas ?

Kasus korupsi di Indonesia seakan sulit dihentikan. Hampir setiap hari, masyarakat disuguhkan pemberitaan mengenai kasus korupsi. Mengapa korupsi di Indonesia sulit diberantas?
Meski upaya pemberantasan korupsi  gencar dilaksanakan, tetapi kondisi tidak kunjung membaik. Korupsi merupakan isu multidimensional yang mempunyai komponen politik, ekonomi, sosial dan budaya, yang sering melibatkan para pemegang kekuasaan, sehingga memberantas korupsi bukanlah perkara mudah.
Korupsi merupakan kejahatan yang sulit diungkap, karena korupsi melibatkan dua pihak yaitu koruptor dan klien yang sering keduanya berupaya untuk menyembunyikan kejadian tersebut, mengingat manfaat besar korupsi bagi mereka dan/atau risiko hukum atau sosial apabila tindakan mereka terungkap.
Sama dengan virus influenza yang mempunyai puluhan ribu strain/jenis yang terus berkembang dalam hal jumlah, korupsi juga memiliki ribuan modus yang terus bertambah seiring dengan perkembangan jaman. Walaupun virus influenza sebenarnya relatif mudah untuk dicegah, tetapi jumlah strain yang begitu banyak membuat upaya pemberantasan menjadi mahal dan tidak praktis.

Mengapa korupsi sulit di berantas?
Korupsi memang menjadi momok bagi semua aspek dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, tidak hanya aspek ekonomi melainkan aspek politis pendidikan, kesehatan, kesejahteraan dan lainnya. Yang paling parah adalah dengan maraknya budaya korupsi moral dan akhlak suatu bangsa bisa sangat rusak karena hal tersebut sama halnya dengan mengisap darah kaum miskin dan rakyat pada umumnya. Oleh karenanya kenapa kita semua menginginkan praktek korupsi bisa diberantas habis sampai ke akar-akarnya dari bumi pertiwi yang tercinta ini.
Namun sejauh ini kenapa upaya pemberantasan korupsi sangat sulit dicapai, pasti selalu ada saja pihak yang merasa dirugikan dengan adanya upaya pemberantasan korupsi, siapa mereka tentunya mereka adalah pihak-pihak yang selama ini diuntungkan oleh praktek korupsi.
Pertanyaan tersebut menghinggapi banyak kalangan sampai saat ini. Berbagai komentar dari berbagai kalangan baik dari pejabat, politisi, hukum dan akademisi setiap hari menghiasi mulai dari media cetak sampai online. Akan tetapi seolah pemerintah bergeming dan pemberantasan korupsi seolah berjalan di tempat.

Hukuman Kurang Tegas
Perlu diakui bahwa pemerintah hanya memberikan hukuman ringan kepada koruptor. Jika dibandingkan dengan negara lain, hukuman terhadap koruptor di Indonesia ini tergolong sangat ringan. Di Cina, koruptor akan dipenggal kepalanya. Di Arab Saudi, koruptor mendapatkan hukuman potong tangan sesuai dengan syariat Islam. Tanpa hukuman yang tegas dan berat, tidak ada efek jera. Koruptor pun masih merasa tenang meskipun dijatuhi hukuman penjara. Toh, mereka masih bisa bebas lagi setelah dikeluarkan dari penjara.
Jika Indonesia mau menetapkan hukuman yang tegas terhadap koruptor (seperti hukuman mati), kemungkinan besar kasus korupsi akan turun drastis. Dengan hukuman tersebut, calon koruptor tentu akan berpikir seribu kali sebelum melakukan kejahatannya.

Korupsi Dilakukan Secara Sistematis
Tindakan korupsi tidak mungkin bisa terlaksana jika hanya dilakukan sepihak. Seorang koruptor pasti bekerjasama dengan komplotannya untuk mengeruk uang rakyat. Selain itu, korupsi dilakukan di mana saja selama tempat itu mempunyai ‘potensi’ yang bisa dimanfaatkan. Korupsi bisa ditemukan di sekolah, lembaga pemerintahan, dan tempat lainnya.
Korupsi bisa dilakukan di mana saja, termasuk di sekolah tempat kita menuntut ilmu. Kesempatan untuk korupsi bisa didapatkan mulai dari saat siswa masuk sekolah sampai kelulusannya. Untuk penerimaan siswa baru, sekolah favorit tidak segan-segan meminta ‘uang sumbangan’ dalam jumlah besar. Orang tua siswa yang memberikan uang lebih besar mempunyai peluang untuk diterima yang lebih besar juga. Jumlahnya bisa mencapai puluhan juta. Bahkan, biaya masuk untuk SMA saja bisa lebih besar daripada perguruan tinggi. Sekolah sendiri mempunyai ‘dalih’ tersendiri untuk menjustifikasi tindakan pemerasan terselubung tersebut.

Adanya Upaya untuk Balas Dendam
Sudah menjadi rahasia umum bahwa untuk menjadi PNS diperlukan uang ‘sogokan’. Tidak semua PNS melakukan tindakan hina ini, tetapi tindakan ini tentu saja mencorong reputasi dan kredibilitas PNS sebagai abdi negara. Seorang calon PNS harus membayar uang sogokan dalam jumlah puluhan sampai ratusan juta rupiah jika ingin jalannya dimudahkan. Jika dibandingkan dengan gaji PNS, jumlah uang sogokan tersebut tentunya jauh lebih besar. Namun, mereka yang benar-benar ingin menjadi PNS secepatnya tidak akan segan-segan untuk mebayar sogokan tersebut. Jika PNS tersebut masuk dengan cara yang tidak benar, hal ini bisa menjadi justifikasi bagi mereka untuk bekerja seenaknya. Toh, mereka sudah bayar mahal untuk menjadi PNS. Gajinya pun tidak sebanding dengan sogokan mereka. Selain itu, uang sogokan tersebut juga bisa menjadi ‘cambuk’ untuk mengambil uang rakyat untuk menutupi kerugian mereka. Jika gaji bulanan tidak bisa menutupi uang sogokan tersebut, uang rakyatlah yang menjadi sasaran.

            Menurut saya, selain alasan diatas banyak faktor yang mempengaruhi sulitnya memberantas korupsi di indonesia diantaranya terlalu ringannya hukuman yang dijatuhkan kepada terdakwa korupsi. Ya, memang hukuman bagi kaum korupsi di indonesia tidak sebanding dengan perbuatannya yang hanya dihukum beberapa tahun saja, jarang yang dikenakan hukum sampai puluhan tahun. Jika pemerintah serius dan berani, berlakukanlah hukuman mati bagi para koruptor seperti yang dilakukan oleh negara china. China tidak hanya menghukum mati koruptor kelas bawah tapi mereka juga berani menghukum mati koruptor sekelas menteri jika memang dia bersalah. Dengan melihat keadaan hukum di negara kita seperti itu, bukan tidak mungkin sebagian orang berfikir melakukan korupsi adalah sebagai profesi baru atau lapangan kerja baru yang menghasilkan banyak uang dengan mudah dan cepat, dan kalaupun ketahuan hukumannya pun tidak sampai puluhan tahun. Dan setelah bebas mereka pun masih tetap kaya dari sisa hasil uang korupsi yang masih banyak.