Jumat, 21 Juni 2013

Pengagum Rahasia


SECRET ADMIRE

Pagi ini cuaca lebih sejuk dan cerah, beda dengan pagi di hari-hari sebelumnya. Suasana hatiku juga ikut menjadi cerah karena udaranya yang bersahabat. Aku memulai pagi ku dengan bersiap-siap untuk kekampus. Aku sudah tercatat sebagai mahasiswa tingkat 2 di salah satu perguruan tinggi yang ada di daerah depok. Aku memulai hari ini sama seperti biasanya. Aku berangkat kekampus agak terlambat hari ini tapi tidak masalah karena aku yakin dosen ku pun akan datang telat. Aku berjalan santai ke halte bus yang biasa aku datangi untuk menunggu bus. Hari itu lebih ramai di halte bus. Banyak orang yang menunggu di halte itu. aku merasa risih sekali kalo banyak orang. Akhirnya aku memutuskan untuk menunggu bus di luar halte. Sambil menunggu aku pun memutuskan untuk memainkan hp supaya tidak bosan. Aku mengambil hp dari task u dan mulai memainkan jari-jariku. Saat sedang asik, aku merasakan ada sesuatu yang menarik di halte bus yang penuh itu. aku menoleh kea rah halte itu dan saat itulah aku melihat sesosok yang membuat mata ku tidak berkedip dan membuat jantung ini berdegup kencang.
Sosok itu tinggi, dia mempunyai kulit yang putih, hidung mancung, bibir tipis dan berwarna merah, pakaiannya sangat keren seperti model, rambutnya yang bergaya seperti artis-artis korea, matanya bulat dan sayu. Sangat indah bila dijadikan objek foto. Aku tidak pernah melihat sosok yang begitu sempurna seperti dia. Hari ini memang hari keberuntunganku. Bisa melihat satu dari ciptaan tuhan yang paling sempurna. Aku pun masih tetap terdiam dan sambil memandangnya dengan begitu kagum. Aku pun tersadar setelah sosok itu sadar telah aku perhatikan. Matanya menatap langsung kearahku dan itu membuatku kaget dan langsung memalingkan pandanganku. Aku pun salah tingkah dibuatnya. Setelah sosok itu tidak memperhatikan aku lagi, aku pun mengambil fotonya dengan hp yang masih aku pegang. Entah apa yang aku pikirkan saat itu sampai aku berinisiatif mengambil fotonya. Walaupun agak buram karena aku mengambil fotonya dari jarak jauh tapi aku cukup senang karena bisa mengambil sosok yang sempurna itu. aku juga bersyukur dia tidak sadar, kalau dia sedang di foto.
Saat aku sedang berbahagia karena bisa mendapatkan fotonya, aku tidak tahu kalau dia sudah pergi menaiki bus yang dia tunggu. Saat wajahku berpaling ke halte untuk melihat dia, dia sudah pergi. Mataku pun mencari-cari sosok itu sampai-sampai aku berlari ke halte untuk memastikan kalau sosok itu masih ada di halte. Tapi ternyata sosok itu sudah tidak ada. Aku pun merasa kecewa karena kehilangan sosok itu. aku pun pergi kekampus dengan wajah kecewa.
Sesampainya dikampus, aku langsung berjalan menuju ruang kelasku dengan langkah yang berat. Pikiranku masih memikirkan sosok itu. entah lah, hari itu juga aku merasakan hal yang berbeda dengan perasaan ini. Aku tidak pernah merasakan hal yang seperti ini.
Dirumah pun aku masih memikirkan sosok itu. wajahnya selalu muncul dipikiranku. Apa yang sedang aku pikirkan ? kenapa sosok it uterus muncul dan membuat jantungku ini berdegup kencang saat memikirkannya. Aku berkata pada diriku sendiri sambil memandang fotonya yang tadi aku ambil di halte bus. Aku ingin bertemu dengannya, berkenalan dengannya, mengobrol dengannya. Tuhan, pertemukanlah aku dengannya lagi besok. Itulah doaku pada tuhan malam itu.
Aku berdiri dihalte bus menunggu bus yang menuju ke kampusku. Aku duduk di halte sendirian. Aneh, suasana halte itu sepi sekali padahal ini jam kerja tapi tidak ada satu orang pun yang menunggu bus. Tiba-tiba ada sosok yang mendatangiku dan menyapaku.
“hai” sapa orang itu padaku sambil melambaikan tangannya dan duduk di sebelah ku.
“hai” jawabku kaget. Aku tidak mengenal sosok itu. tapi saat aku perhatikan sosok itu aku merasa mengenalnya. Aku tersentak tidak percaya. Sosok itu adalah laki-laki yang ada di halte bus. Sosok yang ingin aku temui. Sosok yang bisa membuat jantungku berdegup kencang.
“lagi nunggu bus ya?” Tanya orang itu padaku.
“ eeee iya” jawabku gugup. Aku tidak percaya sosok itu ada disebelahku dan menatap mataku dengan matanya yang bulat dan sayu.
Saat aku ingin memulai bertanya sosok itu mulai menghilang dari pandanganku. Apa yang terjadi ?
“bangun anak malas” teriak ibu padaku sambil menarik selimut yang masih melekat ditubuhku.
Aku kaget dan langsung terbangun. Ternyata itu hanya mimpi. Sampai seperti inikah rasa kagumku pada sosok itu. sampai dia pun hadir dalam mimpiku seperti itu. andai mimpiku malam tadi bisa terjadi, aku akan sangat bahagia sekali.
Aku bangkit dari tempat tidur dan langsung menuju kamar mandi karena aku ternyata telat bangun padahal hari ini aku ada jadwal kuliah pagi. Aku pun terburu-buru menuju kampus. Sesampainya di halte aku langsung menyeruak masuk ke dalam kerumunan orang yang menunggu bus juga. Aku pun mendapatkan tempat paling depan. Biar gampang naik busnya. Saat menunggu bus, aku menangkap sosok yang aku kenal. Aku pun memfokuskan pandanganku ke sosok itu. bingo! Sosok itu adalah laki-laki yang ingin aku temui. Ternyata tuhan mengabulkan doaku dengan cepat.
Aku memandangnya lagi dan dia juga memandangku. Mata kami saling bertemu untuk sesaat. Rasanya hanya kami berdua yang ada di halte itu. matanya menatapku dalam, namun hanya sebentar. Dia memalingkan wajahnya dan langsung pergi menaiki bus nya. Hatiku yang tadinya terbang kelangit langsung jatuh ketanah dengan keras. Benar-benar menyakitkan. Rasanya aku ingin menabrakkan diriku ke bus yang dia taikki. Benar-benar membuat hariku saat itu juga berubah menjadi gelap. Aku tidak konsen memperhatikan materi yang dijelaskan dosen. Aku banyak diam hari itu.
“mba bro, lw kenapa dari pagi gelap banget mukanya?” Tanya temanku, venny.
Aku hanya menjawabnya dengan senyum kecut. Dia merasa tidak puas dengan jawaban yang aku berikan.
“kenapa ? cerita dong kalo lagi ada masalah? Katanya temen” tanyanya dia lagi dengan nada agak tinggi.
“ga apa-apa kok gw sist” jawabku dengan nada lemah. Aku tidak ingin dia khawatir dengan diriku.
“kalo ga papa kok mukanya gitu ?” tanyanya lagi padaku.
“Cuma lagi bete aja gw tadi” jawabku lagi berharap dia sudah puas dengan jawabanku. Akhrinya dia memilih meninggalkanku sendiri. Mungkin dia tahu aku sedang ingin sendiri. Maaf teman aku membuat dirimu menjadi tidak nyaman.
Aku pulang dengan masih disertai rasa kecewa. Aku masih berpikir kenapa laki-laki itu jahat sekali. Setelah membuatku terbang dengan tatapannya dia langsung menjatuhkanku dengan meninggalkanku dengan tidak memalingkan wajahnya padaku.
Aku pun menjatuhkan diri ke kasur sambil menghela napas panjang. Aku berdoa pada tuhan. Tuhan, jika memang dia bukan takdirku tolong hilangkan dia dari pikiran dan pandanganku. Aku tidak sanggup jika dijatuhkan dia lagi. Janganlah engkau pertemukan aku lagi dengannya jika hanya akan membuat hati ini terluka.
Hari ini aku tidak ada jadwal kuliah, jadi aku memutuskan untuk bangun siang. Tapi saat aku ingin melanjutkan tidurku, ada suara yang selalu mengganggu mimpi indahku.
“bangun, anak malas” teriak ibuku. Dia memang tidak pernah bisa membiarkanku tidur lebih lama. Aku pun bangun dengan malas.
“apaan si bu ? masih ngantuk ni aku” kataku kesal.
“cewe kok seneng banget bangun siang. Bantu ibu masak kek kali-kali” kata ibuku padaku.
“kan akunya jarang libur bu. Makanya mau tidur aja seharian” kataku sambil berjalan menuju kamarku lagi setelah aku minum susu yang dibuatkan ibuku.
“ini anak malas banget. Bantuin ibu beresin rumah” teriaknya lagi padaku.
Aku masuk kekamar dan menjatuhkan diriku lagi ke kasur dan memeluk guling kesayanganku. Aku mengambil hp dan mengecek apakah ada sms. Ternyata ada dari venny. Aku membacanya dan membalasnya. Dia mengajakku untuk menemaninya ke mall. Tapi aku sedang tidak ingin keluar rumah. Aku pun menolak ajakannya. Untungnya dia tidak marah karena aku menolaknya.
Aku iseng melihat isi galeri di hp ku. Aku lupa kalo aku masih menyimpan foto laki-laki jahat itu. Aku pun memilih menghapusnya dari hp ku. Aku pun melanjutkan tidurku.
Sorenya aku membantu ibu merapikan rumah dan selesai membersihkan rumah aku mengantar ibu belanja bulanan di supermarket yang letaknya tidak jauh dari rumahku.
Aku membantunya mengambil barang-barang yang sudah ada di list belanjaan. Aku dan ibu membagi tugas dalam belanja. Aku lebih memilih belanja makanan ringan dan lain-lain. Jadi aku pergi kebagian makanan kecil. Saat disana aku mulai memilih makanan yang harus aku beli, aku melihat sosok itu lagi.
Aku melihat laki-laki yang ada di halte busway, dia sedang memilih makanan ringan dan minuman ringan. Aneh, aku tidak merasakan jantungku berdegup kencang saat melihatnya. Aku memperhatikannya lagi sembari memahami perasaanku ini. Dia tidak sendiri, dia bersama dengan seorang wanita. Dia tampak bahagia dengan wanita itu, dia selalu memperlihatkan senyum diwajahnya saat memandang wanita itu.
Aku senang sekali bisa melihat senyumnya walaupun bukan diriku yang membuatnya tersenyum seperti itu. sekarang aku sadar perasaan ku ini hanya sebuah rasa kagum pada seseorang. Aku senang tidak mengenalnya lebih jauh. Aku senang bisa menjadi pengagum rahasianya.
Mungkin memang bukan takdirku untuk bersamanya. Aku sudah senang dengan melihatnya seperti ini. Memperhatikannya dari jauh, memandangnya diam-diam. Aku pun selesai dengan acara belanja bulananku. Aku menuju kasir dengan ibuku untuk membayar belanjaanku ini.
Tidak sengaja laki-laki itu juga berada dikasir disebelahku. Mata kami bertemu untuk kedua kalinya. Namun kali ini dia meninggalkanku dengan senyuman di wajahnya. Aku pun senang sekali dia tidak mengacuhkanku lagi. Aku pun membalas senyuman itu. Sesampainya dirumah, senyum kebahagian ini tidak lepas dari wajahku. Tuhan, jangan kau ambil kenangan ini dari pikiranku

Tidak ada komentar:

Posting Komentar