SECRET ADMIRE
Pagi
ini cuaca lebih sejuk dan cerah, beda dengan pagi di hari-hari sebelumnya. Suasana
hatiku juga ikut menjadi cerah karena udaranya yang bersahabat. Aku memulai
pagi ku dengan bersiap-siap untuk kekampus. Aku sudah tercatat sebagai
mahasiswa tingkat 2 di salah satu perguruan tinggi yang ada di daerah depok. Aku
memulai hari ini sama seperti biasanya. Aku berangkat kekampus agak terlambat
hari ini tapi tidak masalah karena aku yakin dosen ku pun akan datang telat. Aku
berjalan santai ke halte bus yang biasa aku datangi untuk menunggu bus. Hari itu
lebih ramai di halte bus. Banyak orang yang menunggu di halte itu. aku merasa
risih sekali kalo banyak orang. Akhirnya aku memutuskan untuk menunggu bus di
luar halte. Sambil menunggu aku pun memutuskan untuk memainkan hp supaya tidak
bosan. Aku mengambil hp dari task u dan mulai memainkan jari-jariku. Saat sedang
asik, aku merasakan ada sesuatu yang menarik di halte bus yang penuh itu. aku
menoleh kea rah halte itu dan saat itulah aku melihat sesosok yang membuat mata
ku tidak berkedip dan membuat jantung ini berdegup kencang.
Sosok
itu tinggi, dia mempunyai kulit yang putih, hidung mancung, bibir tipis dan
berwarna merah, pakaiannya sangat keren seperti model, rambutnya yang bergaya
seperti artis-artis korea, matanya bulat dan sayu. Sangat indah bila dijadikan
objek foto. Aku tidak pernah melihat sosok yang begitu sempurna seperti dia. Hari
ini memang hari keberuntunganku. Bisa melihat satu dari ciptaan tuhan yang
paling sempurna. Aku pun masih tetap terdiam dan sambil memandangnya dengan
begitu kagum. Aku pun tersadar setelah sosok itu sadar telah aku perhatikan. Matanya
menatap langsung kearahku dan itu membuatku kaget dan langsung memalingkan
pandanganku. Aku pun salah tingkah dibuatnya. Setelah sosok itu tidak
memperhatikan aku lagi, aku pun mengambil fotonya dengan hp yang masih aku
pegang. Entah apa yang aku pikirkan saat itu sampai aku berinisiatif mengambil
fotonya. Walaupun agak buram karena aku mengambil fotonya dari jarak jauh tapi
aku cukup senang karena bisa mengambil sosok yang sempurna itu. aku juga
bersyukur dia tidak sadar, kalau dia sedang di foto.
Saat
aku sedang berbahagia karena bisa mendapatkan fotonya, aku tidak tahu kalau dia
sudah pergi menaiki bus yang dia tunggu. Saat wajahku berpaling ke halte untuk
melihat dia, dia sudah pergi. Mataku pun mencari-cari sosok itu sampai-sampai
aku berlari ke halte untuk memastikan kalau sosok itu masih ada di halte. Tapi ternyata
sosok itu sudah tidak ada. Aku pun merasa kecewa karena kehilangan sosok itu.
aku pun pergi kekampus dengan wajah kecewa.
Sesampainya
dikampus, aku langsung berjalan menuju ruang kelasku dengan langkah yang berat.
Pikiranku masih memikirkan sosok itu. entah lah, hari itu juga aku merasakan
hal yang berbeda dengan perasaan ini. Aku tidak pernah merasakan hal yang
seperti ini.
Dirumah
pun aku masih memikirkan sosok itu. wajahnya selalu muncul dipikiranku. Apa yang
sedang aku pikirkan ? kenapa sosok it uterus muncul dan membuat jantungku ini
berdegup kencang saat memikirkannya. Aku berkata pada diriku sendiri sambil
memandang fotonya yang tadi aku ambil di halte bus. Aku ingin bertemu dengannya,
berkenalan dengannya, mengobrol dengannya. Tuhan, pertemukanlah aku dengannya
lagi besok. Itulah doaku pada tuhan malam itu.
Aku
berdiri dihalte bus menunggu bus yang menuju ke kampusku. Aku duduk di halte
sendirian. Aneh, suasana halte itu sepi sekali padahal ini jam kerja tapi tidak
ada satu orang pun yang menunggu bus. Tiba-tiba ada sosok yang mendatangiku dan
menyapaku.
“hai”
sapa orang itu padaku sambil melambaikan tangannya dan duduk di sebelah ku.
“hai”
jawabku kaget. Aku tidak mengenal sosok itu. tapi saat aku perhatikan sosok itu
aku merasa mengenalnya. Aku tersentak tidak percaya. Sosok itu adalah laki-laki
yang ada di halte bus. Sosok yang ingin aku temui. Sosok yang bisa membuat
jantungku berdegup kencang.
“lagi
nunggu bus ya?” Tanya orang itu padaku.
“
eeee iya” jawabku gugup. Aku tidak percaya sosok itu ada disebelahku dan
menatap mataku dengan matanya yang bulat dan sayu.
Saat
aku ingin memulai bertanya sosok itu mulai menghilang dari pandanganku. Apa yang
terjadi ?
“bangun
anak malas” teriak ibu padaku sambil menarik selimut yang masih melekat
ditubuhku.
Aku
kaget dan langsung terbangun. Ternyata itu hanya mimpi. Sampai seperti inikah
rasa kagumku pada sosok itu. sampai dia pun hadir dalam mimpiku seperti itu.
andai mimpiku malam tadi bisa terjadi, aku akan sangat bahagia sekali.
Aku
bangkit dari tempat tidur dan langsung menuju kamar mandi karena aku ternyata
telat bangun padahal hari ini aku ada jadwal kuliah pagi. Aku pun terburu-buru
menuju kampus. Sesampainya di halte aku langsung menyeruak masuk ke dalam
kerumunan orang yang menunggu bus juga. Aku pun mendapatkan tempat paling
depan. Biar gampang naik busnya. Saat menunggu bus, aku menangkap sosok yang
aku kenal. Aku pun memfokuskan pandanganku ke sosok itu. bingo! Sosok itu
adalah laki-laki yang ingin aku temui. Ternyata tuhan mengabulkan doaku dengan
cepat.
Aku
memandangnya lagi dan dia juga memandangku. Mata kami saling bertemu untuk
sesaat. Rasanya hanya kami berdua yang ada di halte itu. matanya menatapku
dalam, namun hanya sebentar. Dia memalingkan wajahnya dan langsung pergi menaiki
bus nya. Hatiku yang tadinya terbang kelangit langsung jatuh ketanah dengan
keras. Benar-benar menyakitkan. Rasanya aku ingin menabrakkan diriku ke bus
yang dia taikki. Benar-benar membuat hariku saat itu juga berubah menjadi
gelap. Aku tidak konsen memperhatikan materi yang dijelaskan dosen. Aku banyak
diam hari itu.
“mba
bro, lw kenapa dari pagi gelap banget mukanya?” Tanya temanku, venny.
Aku
hanya menjawabnya dengan senyum kecut. Dia merasa tidak puas dengan jawaban
yang aku berikan.
“kenapa
? cerita dong kalo lagi ada masalah? Katanya temen” tanyanya dia lagi dengan nada
agak tinggi.
“ga
apa-apa kok gw sist” jawabku dengan nada lemah. Aku tidak ingin dia khawatir
dengan diriku.
“kalo
ga papa kok mukanya gitu ?” tanyanya lagi padaku.
“Cuma
lagi bete aja gw tadi” jawabku lagi berharap dia sudah puas dengan jawabanku. Akhrinya
dia memilih meninggalkanku sendiri. Mungkin dia tahu aku sedang ingin sendiri. Maaf
teman aku membuat dirimu menjadi tidak nyaman.
Aku
pulang dengan masih disertai rasa kecewa. Aku masih berpikir kenapa laki-laki
itu jahat sekali. Setelah membuatku terbang dengan tatapannya dia langsung
menjatuhkanku dengan meninggalkanku dengan tidak memalingkan wajahnya padaku.
Aku
pun menjatuhkan diri ke kasur sambil menghela napas panjang. Aku berdoa pada
tuhan. Tuhan, jika memang dia bukan takdirku tolong hilangkan dia dari pikiran
dan pandanganku. Aku tidak sanggup jika dijatuhkan dia lagi. Janganlah engkau
pertemukan aku lagi dengannya jika hanya akan membuat hati ini terluka.
Hari
ini aku tidak ada jadwal kuliah, jadi aku memutuskan untuk bangun siang. Tapi saat
aku ingin melanjutkan tidurku, ada suara yang selalu mengganggu mimpi indahku.
“bangun,
anak malas” teriak ibuku. Dia memang tidak pernah bisa membiarkanku tidur lebih
lama. Aku pun bangun dengan malas.
“apaan
si bu ? masih ngantuk ni aku” kataku kesal.
“cewe
kok seneng banget bangun siang. Bantu ibu masak kek kali-kali” kata ibuku
padaku.
“kan
akunya jarang libur bu. Makanya mau tidur aja seharian” kataku sambil berjalan
menuju kamarku lagi setelah aku minum susu yang dibuatkan ibuku.
“ini
anak malas banget. Bantuin ibu beresin rumah” teriaknya lagi padaku.
Aku
masuk kekamar dan menjatuhkan diriku lagi ke kasur dan memeluk guling
kesayanganku. Aku mengambil hp dan mengecek apakah ada sms. Ternyata ada dari
venny. Aku membacanya dan membalasnya. Dia mengajakku untuk menemaninya ke
mall. Tapi aku sedang tidak ingin keluar rumah. Aku pun menolak ajakannya. Untungnya
dia tidak marah karena aku menolaknya.
Aku
iseng melihat isi galeri di hp ku. Aku lupa kalo aku masih menyimpan foto
laki-laki jahat itu. Aku pun memilih menghapusnya dari hp ku. Aku pun
melanjutkan tidurku.
Sorenya
aku membantu ibu merapikan rumah dan selesai membersihkan rumah aku mengantar
ibu belanja bulanan di supermarket yang letaknya tidak jauh dari rumahku.
Aku
membantunya mengambil barang-barang yang sudah ada di list belanjaan. Aku dan
ibu membagi tugas dalam belanja. Aku lebih memilih belanja makanan ringan dan
lain-lain. Jadi aku pergi kebagian makanan kecil. Saat disana aku mulai memilih
makanan yang harus aku beli, aku melihat sosok itu lagi.
Aku
melihat laki-laki yang ada di halte busway, dia sedang memilih makanan ringan
dan minuman ringan. Aneh, aku tidak merasakan jantungku berdegup kencang saat
melihatnya. Aku memperhatikannya lagi sembari memahami perasaanku ini. Dia tidak
sendiri, dia bersama dengan seorang wanita. Dia tampak bahagia dengan wanita
itu, dia selalu memperlihatkan senyum diwajahnya saat memandang wanita itu.
Aku
senang sekali bisa melihat senyumnya walaupun bukan diriku yang membuatnya
tersenyum seperti itu. sekarang aku sadar perasaan ku ini hanya sebuah rasa
kagum pada seseorang. Aku senang tidak mengenalnya lebih jauh. Aku senang bisa
menjadi pengagum rahasianya.
Mungkin
memang bukan takdirku untuk bersamanya. Aku sudah senang dengan melihatnya
seperti ini. Memperhatikannya dari jauh, memandangnya diam-diam. Aku pun
selesai dengan acara belanja bulananku. Aku menuju kasir dengan ibuku untuk
membayar belanjaanku ini.
Tidak
sengaja laki-laki itu juga berada dikasir disebelahku. Mata kami bertemu untuk
kedua kalinya. Namun kali ini dia meninggalkanku dengan senyuman di wajahnya. Aku
pun senang sekali dia tidak mengacuhkanku lagi. Aku pun membalas senyuman itu.
Sesampainya dirumah, senyum kebahagian ini tidak lepas dari wajahku. Tuhan,
jangan kau ambil kenangan ini dari pikiranku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar