Senin, 23 Desember 2013

BIOGRAFI : ANGGITA NURUL HANDAYANI



Namaku Anggita Nurul Handayani biasa dipanggil Anggi. Aku berjenis kelamin perempuan dan lahir di Jakarta pada tanggal 07 bulan april 1993. Aku terlahir dari pasangan Sugito dan Any Nurhidayah. Aku anak kedua dari dua bersaudara.  Aku mempunyai kakak perempuan yang bernama Erlina Sulistyorini, usia kami terpaut 12 tahun. Aku berdarah jawa asli. Papa asal Wonogiri dan mama ku asal Wonosobo. Aku bergolongan darah A dan berzodiak Aries. Aku adalah sosok yang pendiam dan pemalu. Aku sangat menyukai sayuran (terutama yang berwarna hijau). Aku juga sangat menyukai makanan yang berasa pedas. Aku juga menyukai warna biru dan hitam. Aku juga suka membaca novel dan menonton drama korea. Aku adalah k-popers (penyuka korea). Aku juga suka menonton film horror. Aku sangat tertarik dengan hal yang berbau dunia lain. Aku sangat menyukai cerita horror dan selalu penasaran dengan makhluk gaib. Orang akan memilih untuk menghindari hal-hal yang berbau gaib namun aku malah tertarik dengan hal seperti itu. waktu kecil aku selalu dihubungkan dengan makhluk gaib. Saat aku masih kecil, sekitar umur 5 tahun , aku dikenal sebagai anak yang bandel, cengeng, pemberontak, suka memukul, suka berteriak-teriak, mengambil uang orang tua, itu adalah hal-hal yang sangat tidak bagus untuk dilakukan oleh seorang anak seusiaku. Walaupun aku dikenal bandel tetapi aku juga dikenal sebagai anak yang berprestasi. Saat aku kecil aku mempunyai seorang teman yang selalu bersaing dalam ranking sekolah. Cerita ini aku lanjutkan dibagian saat aku mulai masuk ke SD.
Aku masuk dunia pendidikan mulai dari Taman Kanak-Kanak di TK Kartika yang letaknya dekat rumahku, di Cijantung Kecamatan Pasar Rebo Jakarta Timur. Saat aku masih TK aku adalah anak yang dikenal cengeng dan bandel. Aku selalu menangis saat sedang belajar dan meminta mama ku untuk ikut menemaniku didalam kelas. Guruku berpikiran jika mama ku ikut masuk, dia akan membantuku saat belajar. Itu membuat orang tua yang lain berpikiran negatif. Namun aku selalu bisa cepat menangkap pelajaran dengan baik disbanding anak-anak yang lain. Karena kejadian itu aku selalu diledek oleh teman-temanku. Tapi selain aku cengeng dan bandel, aku juga seorang anak yang pintar. Guru-guruku pun selalu terkesan dengan kemajuan yang aku perlihatkan selama sekolah TK. Aku tamat dari TK pada tahun 1999 dan melanjutkan sekolah di SDN Cijantung 08 Pagi, awal tes masuk SD aku ditemani mamaku . saat tes berlangsung seperti biasa aku mulai menangis kejar saat ditanyai beberapa pertanyaan dan disuruh membaca. Aku dipukul mama karena beliau sangat kesal padaku karena aku selalu menangis . Tapi aku bisa melalui tes itu dengan baik dan bisa menjadi siswa baru di SDN 08 PAGI. Aku memulai awal menjadi murid kelas 1.kebiasaan lamaku yang tidak pernah bisa ditinggal oleh mamaku pun berlanjut sampai di SD. Saat di SD aku mempunyai teman yang tidak pernah mau berpisah denganku. Dia seorang anak perempuan yang pintar juga. Dia menjadi saingan ketatku dikelas. Tapi aku tidak peduli karena dia adalah temanku. Ada saat dimana kami harus berpisah . dia harus pindah sekolah saat duduk dikelas dua SD. Saat itu aku kehilangan sosok teman yang sekaligus sainganku. Perilaku ku sedikit demi sedikit pun berubah. Aku lebih tertarik bermain dengan anak laki-laki daripada anak perempuan. Kebiasaanku yang sering menangis dan selalu ditemani mamaku pun sudah tidak lagi. Aku mulai berani berangkat sekolah sendiri, mulai bertengkar dengan anak laki-laki. Aku lebih tertarik dengan sepak bola dibanding bermain karet dan boneka atau bermain masak-masakan. Saat di SD aku selalu masuk ranking 10 besar, aku juga masuk dalam tim inti kastiku saat SD. Dan sekolah ku menjadi juara 1 sekecamatan saat bertanding kasti dengan SD yang lain dan aku  lulus SD pada tahun 2005 dengan nilai yang dapat membuat orang tuaku bangga, lalu aku melanjutkan ke SMPN 217 Jakarta lulusan tahun 2008. Masa SMP adalah masa yang paling membuatku tidak bisa melupakannya. Masa dimana aku menemukan teman-teman yang bisa menemaniku. Aku mempunyai genk yang beranggotakan enam anak perempuan , termasuk diriku. Aku biasa dipanggil ipit saat di SMP. Pertemanan kami pun tumbuh menjadi pertemanan yang sangat erat. Kami selalu bersama kemana-mana. Waktu di SMP aku dekenal suka berantem dengan anak laki-laki. Itu membuatku merasa paling kuat dan menjadi jagoan. Aku selalu membela temanku jika ada yang mengganggu mereka. Aku terkenal dikalangan anak-anak yang nakal. Tapi aku juga termasuk siswa berprestasi di sekolah. Banyak yang selalu menjadikanku saingan mereka dalam prestasi. Aku tidak pernah mempermasalahkan peringkat dengan yang lain. Tapi mereka selalu menganggapku saingan terberat. Aku tidak pernah belajar serius dikelas tapi aku selalu mendapat nilai yang bisa dibilang bagus. Keadaan ini menjadi seimbang. Anak bandel tetapi pintar. Aku lulus dan berpisah dengan teman-teman yang selalu bersamaku. Aku memilih sekolah yang tidak dipilih oleh teman-temanku yang lain. Inilah yang membuat hubungan kami terputus. Selanjutnya saya meneruskan ke SMAN 105 Ciracas, saat aku menjalani pendidikan di SMA aku tidak punya teman satu pun dari SD atau SMP ku. Aku benar-benar sendiri, aku sempat menyesal dan ingin pindah sekolah karena aku tidak ada barengannya. Aku menangis meminta pindah sekolah pada orang tuaku tetapi setelah dijalani aku malah mendapatkan teman-teman yang baik. saat di SMA aku menjadi sosok yang pendiam dan tertutup. Aku selalu bermasalah dengan temanku, dalam artian selalu berpikiran negatif tentang mereka. Aku merasa tidak dianggap jika bersama mereka. Aku merasa seperti bayangan yang tidak pernah dilihat kehadirannya. Hal-hal itulah yang menjadikanku sosok yang tertutup dan pendiam. Namun aku dikenal sebagai orang yang tidak pernah pilih-pilih teman dalam bergaul. Aku bergaul dengan siapa saja. Dari anak yang bandel sampai anak yang paling pendiam dikelas. aku tidak pernah mempunyai masalah di sekolah. Aku juga selalu mendapat nilai yang tidak terlalu buruk dikelas. Aku lulus dari SMA pada tahun 2011. Sekarang aku melanjutkan pendidikan  di jenjang S1 dengan jurusan Akuntansi di Universitas Gunadarma. Saya memilih jurusan itu karna saya memang tertarik dengan akuntansi. Dan saya ingin menjadi seorang akuntan yang sukses. Di jurusan ini saya mendapat banyak pengalaman. Saya sekarang semester lima dan berada dikelas yang sering disebut kelas unggulan. Padahal saya tidak pernah berharap masuk kekelas ini. Awal semester tiga, adalah awal yang berat berada diadalam kelas yang dipenuhi anak-anak pntar. Itu membuat saya ketakutan akan ketidakmampuan saya. Namun setelah dijalani selama setahun bersama-sama, mereka tidak menakutkan seperti yang saya pikirkan. Mereka menerima saya berada diantara mereka dan mengajak saya untuk ikut berkumpul dengan mereka. Hal inilah yang membuat saya merasa tidak dilupakan atau tidak dianggap keberadaannya diantara mereka. Saya berharap pertemanan ini akan membawa hal yang positif pada diri saya bukan malah membuat saya semakin terkucilkan. Sekian cerita tentang diri saya. Mohon maaf apabila ada kata-kata yang menyinggung perasaan para pembaca sekalian. Terima kasih.

Kamis, 14 November 2013

HARGA KEDELAI NAIK, PERAJIN TEMPE BINGUNG


BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 LARAT BELAKANG
Kondisi krisis pangan di Indonesia tahun ini cukup mengkhawatirkan. Di tengah harga pangan dunia yang melonjak, ancaman terjadinya kekurangan pasokan kini menghantui Indonesia. Kurangnya bahan dasar dari kebutuhan pokok masyarakat di Indonesia menjadikan harga barang-barang pokok di Indonesia menjadi mahal sehingga masyarakat sulit untuk memproduksinya. Kondisi tersebut tentu semakin memberatkan beban hidup masyarakat, terutama rakyat miskin.
Kedelai sampai saat ini belum masuk ke dalam kategori barang kebutuhan pokok. Tetapi dengan mengamati dampak yang ditimbulkan antara lain adalah kenaikan harga tahu dan tempe – padahal tahu dan tempe dikonumsi masyarakat banyak khususnya kelas menengah ke bawah – maka sudah sepantasnya kalau pemerintah memasukkan kedelai ini sebagai barang kebutuhan pokok atau kalau tidak boleh disebut barang kebutuhan pokok disebut saja sebagai barang strategis. Barang strategis ini hendaknya juga dikendalikan harganya.
Harga kedelai, misalnya, terus meningkat, dari sekitar Rp 3.800 tahun lalu, kini telah mencapai Rp 6.800 bahkan hingga Rp 8.000 per kg. Kenaikan tersebut sebagai dampak pemenuhan kebutuhan kedelai nasional masih harus diimpor, sehingga sangat rentan dengan fluktuasi harga di pasar internasional.
Kenaikan harga kedelai, sangat memukul rakyat miskin di Indonesia. Sebab, kedelai merupakan bahan baku utama pembuatan tahu dan tempe, di mana sebagian besar produsennya adalah kelompok usaha kecil dan menengah. Tak hanya perajin tahu tempe yang mengalami kesulitan karena melonjaknya harga kedelai, konsumen rakyat kecil juga terkena dampaknya.
Dengan adanya peristiwa ini, saya membuat sebuah karya tulis yang membahas permasalahan mengenai sebab harga kedelai naik.




BAB 2
PEMBAHASAN
Kondisi krisis pangan di Indonesia tahun ini cukup mengkhawatirkan. Di tengah harga pangan dunia yang melonjak, ancaman terjadinya kekurangan pasokan kini menghantui Indonesia. Hal itu ditandai dengan terus melonjaknya harga bahan pangan. Kondisi tersebut tentu semakin memberatkan beban hidup masyarakat, terutama rakyat miskin.
Harga kedelai, misalnya, terus meningkat, dari sekitar Rp 3.800 tahun lalu, kini telah mencapai Rp 5.500 per kg bahkan hingga Rp 8.200 per kg. Kenaikan tersebut sebagai dampak pemenuhan kebutuhan kedelai nasional masih harus diimpor, sehingga sangat rentan dengan fluktuasi harga di pasar internasional.
Kekeringan yang terjadi di Amerika Serikat membuat pasokan kedelai ke Indonesia terhambat karena selama ini AS merupakan pemasok kedelai terbesar bagi Indonesia. Akibatnya, produksi tahu dan tempe terganggu dan setelah mengalami kenaikan harga dalam beberapa hari terakhir, sentra-sentra pembuatan tahu dan tempe akhirnya menghentikan produksi mereka.
Produsen tahu dan tempe merespons kenaikan harga itu dengan melakukan aksi mogok kerja. Mereka menuntut pemerintah mengambil alih tata niaga kedelai agar dapat membantu para perajin tahu-tempe.
Penyebab melejitnya harga kedelai karena melemahnya nilai tukar mata uang rupiah terhadap mata uang dolar AS. Sehingga seluruh komoditas yang diimpor terkena dampak kenaikan harga seperti otomotif, komponen, jagung, gandum, termasuk kedelai. Untuk menurunkan harga kedelai bukan dengan mogok produksi tahu dan tempe melainkan para perajin yang menyesuaikan harga tahu dan tempe atau pemerintah berhasil menstabilkan nilai tukar mata uang rupiah terhadap dolar AS.
Kondisi ini sejalan dengan peringatan dari Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia (FAO), bahwa tahun ini dunia terancam krisis pangan, sebagai dampak dari perubahan iklim. Sejak tahun lalu, harga komoditas pangan meningkat tajam, akibat kurangnya pasokan dari seluruh dunia.
Kenaikan harga kedelai, sangat memukul rakyat miskin di Indonesia. Sebab, kedelai merupakan bahan baku utama pembuatan tahu dan tempe, di mana sebagian besar produsennya adalah kelompok usaha kecil dan menengah. Tak hanya perajin tahu tempe yang mengalami kesulitan karena melonjaknya harga kedelai, konsumen rakyat kecil juga terkena dampaknya. Hal itu mengingat tahu dan tempe merupakan sumber gizi protein yang harganya relatif paling terjangkau oleh daya beli masyarakat miskin.
Kebergantungan yang tinggi pada kedelai impor, membuat para perajin tahu tempe kesulitan untuk beradaptasi dengan kondisi harga yang tinggi. Sebab, mereka harus berhadapan dengan kenyataan masih rendahnya daya beli mayoritas konsumen. Tidak banyak alternatif untuk menyiasati kenaikan harga kedelai tersebut. Sampai saat ini, belum ditemukan komoditas biji-bijian yang bisa menjadi substitusi bahan baku tahu dan tempe, sehingga pengusaha tak kelimpungan saat harga kedelai melambung seperti saat ini. Alhasil, upaya untuk menyiasatinya hanyalah menaikkan harga jual atau memperkecil ukuran produk. Tentu saja hal itu akan merugikan konsumen, yang umumnya rakyat kecil.
Dampak dari melambungnya harga kedelai sungguh nyata. Gabungan Koperasi Perajin Tahu Tempe Indonesia (Gakopttindo) mencatat, dari sekitar 115.000 perajin tahu tempe di Indonesia, 5.000 di antaranya telah gulung tikar. Mereka yang terpaksa menutup usahanya adalah pengusaha kecil dan menengah yang umumnya mempekerjakan dua hingga tiga tenaga kerja. Dari situ terlihat bahwa dampaknya puluhan ribu orang menganggur, dan masih banyak lainnya yang terancam bernasib sama. Banyaknya pengangguran akibat kenaikan barang-barang pokok menambah ketentraman Negara Indonesia semakin sulit terwujud.
Selama ini, kebutuhan kedelai untuk 115.000 pengusaha tahu tempe mencapai 1,5 juta ton atau sekitar 1,5 miliar kg per tahun. Jika kenaikan harga kedelai rata-rata Rp 2.000 per kg, berarti ada Rp 3 triliun, atau rata-rata Rp 30 juta per pengusaha per tahun, yang seharusnya menjadi pendapatan mereka. Gambaran ini tentu sangat merugikan.
Secara umum, kenaikan harga kedelai juga sangat berpotensi mendorong laju inflasi tahun ini. Sejak awal Badan Pusat Statistik (BPS) mengingatkan potensi inflasi tinggi 6,96 persen, melampaui target pemerintah 5,3 persen. Faktor pemicunya adalah lonjakan harga beras. Kondisi tersebut berlanjut pada Januari 2011, di mana BPS mencatat inflasi bulanan mencapai 0,89 persen, dan inflasi year on year mencapai 7,02 persen. Dari laju inflasi 0,89 persen tersebut, komponen bahan makanan menyumbang 0,57 persen, jauh di atas komponen inflasi lainnya.
Berikut ini adalah kasus yang saya temukan tentang pengrajin tempe yang gulung tikar. Sebut saja beliau Bapak Surahman. Beliau mengaku sudah menjadi pengrajin tempe selama 20 tahun. Tapi 2 tahun terakhir ini beliau merasa kesulitan untuk mendapatkan bahan baku kedelai yang biasa beliau pesan di tempat langganannya di pasar terdekat. Diakibatkan harga kedelai melonjak drastis. Sehingga tidak terjadi keseimbangan antara modal yang dikeluarkan dengan laba yang diperoleh. Bapak Surahman mengadu bahwa beliau selalu mengalami kerugian setiap memproduksi tempe. Akhirnya beliau memutuskan untuk menghentikan pekerjaannya dan mencari pekerjaan lain.
Dapat kita pelajari dari kasus tersebut. Bapak Surahman yang kesulitan mendapatkan kedelai karena harga perkilonya yang mahal mengharuskan beliau untuk gulung tikar. Bisa kita tanggapi bahwa memang benar penyebab Bapak Surahman gulung tikar adalah bahan baku yang mahal. Tapi bisa juga itu adalah kesalahan masyarakat sendiri yang lebih memilih untuk memanfaatkan produk impor daripada produk local.
Melihat kenyataan tersebut, tak tertutup kemungkinan ke depan kedelai akan memicu lonjakan inflasi kelompok bahan pangan, yang pada akhirnya mendorong laju inflasi secara keseluruhan. Tentu saja ancaman tersebut adalah kabar buruk bagi perekonomian nasional. Rakyat akan semakin menjerit akibat beban hidup yang bertambah berat. Pengusaha pun terhimpit oleh biaya produksi yang tinggi dan menurunnya daya beli konsumen.
Mencermati hal itu, pemerintah harus turun tangan untuk menurunkan harga kedelai, guna menyelamatkan para perajin tahu dan tempe, serta menjamin sumber gizi protein murah bagi masyarakat. Setidaknya ada tiga hal yang bisa dilakukan pemerintah:
Pertama, menugasi Perum Bulog untuk kembali menangani pengadaan kedelai. Sebab, dikhawatirkan lonjakan harganya saat ini akibat ulah importir yang mempermainkan harga. Jika ditangani Bulog, pemerintah bisa ikut campur menstabilkan harga jika sewaktu-waktu harga melambung.
Kedua, pemerintah harus memastikan kebijakan penghapusan bea masuk 59 komoditas bahan pangan yang dikeluarkan akhir Januari lalu segera terealisasi. Jangan sampai kebijakan yang sangat penting bagi pemenuhan kebutuhan pangan itu tak terimplementasi di lapangan.
Ketiga, pemerintah, melalui Kementerian Pertanian, harus mulai memikirkan upaya meningkatkan produktivitas kedelai di dalam negeri, mengingat komoditas tersebut sangat terkait dengan hajat hidup rakyat kebanyakan. Hal itu juga mengingat kedelai adalah sumber gizi protein yang murah. Selain itu, Kementerian Pertanian perlu memikirkan dan memasyarakatkan komoditas biji-bijian lain yang bisa menjadi substitusi dari kedelai dalam proses produksi tahu dan tempe. Ini penting menjadi alternatif solusi bagi perajin tahu dan tempe.



BAB 3
KESIMPULAN
Kenaikan harga kedelai, sangat memukul rakyat miskin di Indonesia.Harga kedelai dipasar dunia sedang meningkat seiring dengan kecenderungan peningkatan permintaan. Kunci untuk mengatasi masalah itu adalah harus ada tambahan pasokan kedelai. Menambah pasokannya dengan cara mengimpor kedelai dari Amerika. Namun jika terlalu bergantung pada impor kedelai maka akan sangat merugikan petani kedelai dalam negeri dan juga harga kedelai yang akan semakin tinggi. Maka pemerintah memberikan solusi untuk mengatasi masalah kenaikan harga kedelai ini dengan melibatkan kembali Perum Bulog dalam ketataniagaan kedelai, merubah kebijakan impor dari kuota menjadi tarif, dan mencari bahan baku yang bisa di subtitusi dengan kedelai.

Sumber :

Sabtu, 12 Oktober 2013

Tugas 1 : Penalaran Deduktif

Penalaran Deduktif
    Pengertian penalaran adalah menghubungkan fakta dan data-data menjadi suatu simpulan. Di dalam penalaran terdapat metode yaitu metode deduktif. Dimana pengertiannya sebagai berikut :
Penalaran deduktif adalah suatu penalaran yang berpangkal pada suatu peristiwa umum, yang kebenarannya telah diketahui atau diyakini, dan berakhir pada suatu simpulan yang bersifat khusus. Contoh : Semua makhluk hidup adalah ciptaan Tuhan. Manusia adalah makhluk hidup. Simpulan : Manusia adalah ciptaan Tuhan.
    Macam-macam penalaran deduktif adalah silogisme kategorial, silogisme hipotesis, silogisme alternatif. Dalam penalaran ini tedapat premis, yaitu proposisi tempat menarik kesimpulan. Untuk penarikan kesimpulannya dapat dilakukan secara langsung maupun tidak langsung. Penarikan kesimpulan secara langsung diambil dari satu premis,sedangkan untuk penarikan kesimpulan tidak langsung dari dua premis. Saya akan menjelaskan pengertian dari ketiga silogisme ini :

1. Silogisme kategorik adalah Silogisme yang terjadi dari tiga proposisi.
Premis umum : Premis Mayor (My)
Premis khusus : Premis Minor (Mn)
Premis simpulan : Premis Kesimpulan (K)
Dalam simpulan terdapat subjek dan predikat. Premis mayor (premis yang termnya menjadi predikat), dan premis minor ( premis yang termnya menjadi subjek).Yang menghubungkan diantara kedua premis tersebut adalah term penengah (middle term).
Semua makhluk hidup membutuhkan air ( Premis Mayor )
    MP
Kucing adalah makhluk hidup ( Premis Minor )
    S M
Kucing membutuhkan air ( Konklusi )
    S P
Keterangan :
S = Subyek; P = Predikat M. = Middle term.
Kaedah- kaedah dalam silogisme kategorial adalah :
1. Silogisme harus terdiri atas tiga term yaitu : term mayor, term minor, term penengah.
2. Silogisme terdiri atas tiga proposisi yaitu premis mayor, premis minor, dan kesimpulan
3. Dua premis yang negatif tidak dapat menghasilkan simpulan.
4. Bila salah satu premisnya negatif, simpulan pasti negative.
5. Dari premis yang positif, akan dihasilkan simpulan yang positif.
6. Dari dua premis yang khusus tidak dapat ditarik satu simpulan.
7. Bila premisnya khusus, simpulan akan bersifat khusus.
8. Dari premis mayor khusus dan premis minor negatif tidak dapat ditarik satu simpulan.
2. Silogisme Hipotesis : Silogisme yang terdiri atas premis mayor yang berproposisi konditional hipotesis.Menurut Parera (1991: 131) Silogisme hipotesis terdiri atas premis mayor, premis minor, dan kesimpulan. Akan tetapi premis mayor bersifat hipotesis atau pengadaian dengan “ jika …” konklusi tertentu itu terjadi, maka kondisi yang lain akan menyusul terjadi. Premis minor menyatakan kondisi pertama terjadi atau tidak terjadi.
Konditional hipotesis : bila premis minornya membenarkan anteseden, simpulannya membenarkan konsekuen. Bila minornya menolak anteseden, simpulannya juga menolak konsekuen.
Macam tipe silogisme hipotetik :
a) Silogisme hipotetik yang premis minornya mengakui bagian antecedent, seperti: 
Jika hujan , jalanan basah
Sekarang hujan .
Jadi sekarang jalanan basah.
b) Silogisme hipotetik yang premis minornya mengakui bagian konsekuensinya , seperti :
Bila hujan , bumi akan basah
Sekarang bumi telah basah
Jadi hujan telah turun
c) Silogisme hipotetik yang premis minornya mengingkari antecendent , seperti :
Jika politik pemerintah dilaksanakan dengan paksa , maka kegelisahan akan timbul .
Politik pemerintah tidak dilaksanakan dengan paksa ,
Jadi kegelisahan tidak akan timbul
d) Silogisme hipotetik yang premis minornya mengingkari bagian konsekuensinya , seperti:
Bila mahasiswa turun kejalanan , pihak penguasa akan gelisah
Pihak penguasa tidak gelisah
Jadi mahasiswa tidak turun ke jalanan
3. Silogisme disjungtif : adalah silogisme yang premis mayornya merupaan keputusan disjungtif, sedangkan premis minornya bersifat kategorik yang mengakui atau mengingkari salah satu alternatif yang disebut premis mayor.Seperti pada silogisme hipotik istilah premis mayor dan premis minor adalah secara analog bukan semestinya.Silogisme ini ada dua macam, silogisme disjungtif dalam arti sempit dan silogisme disjungtif dalam arti luas.
- Silogisme disjungtif dalam arti sempit mayornya mempunyai alternatif kontradiktif, seperti:
Kamu atau saya yang pergi
Kamu tidak pergi
Maka sayalah yang pergi
- Silogisme disjungtif dalam arti luas premis mayornya mempunyai alternatif bukan kontradiktif, seperti :
Hasan di rumah atau di pasar
Ternyata tidak di rumah
Jadi di pasar

Silogisme disjungtif dalam arti sempit maupun arti luas mempunyai dua tipe yaitu :
a) Premis minornya mengingkari salah satu alternatif, konklusinya adalah mengakui alternatif yang lain, seperti : 
Ia berada diluar atau di dalam 
Ternyata tidak berada di luar
Jadi ia berada di dalam

Ia berada di luar atau di dalam 
Ternyata tidak berada di dalam
Jadi ia berada di luar.
b) Premis minor mengakui salah satu alternatif, kesimpulannya adalah mengingkari alternatif yang lain, seperti: Budi di masjid atau di sekolah
Ia berada di masjid
Jadi ia tidak berada di sekolah

Budi di masjid atau di sekolah
Ia berada di sekolah
Jadi ia tidak berada di masjid.

ENTIMEN
Silogisme ini jarang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam tulisan maupun lisan. Yang dikemukakan hanya premis minor dan simpulan. Umumnya, dalam silogisme ini salah satu premisnya dihilangkan atau tidak diucapkan karena sudah sama-sama diketahui. Contohnya :
Semua sarjana adalah orang cerdas.
Dara adalah seorang sarjana.
Jadi, Dara adalah orang cerdas.
Dari silogisme ini dapat ditarik satu entimen, yaitu "Dara adalah orang cerdas karena dia adalah seorang sarjana".
Dengan demikian, entimen merupakan silogisme yang diperpendek.

Sumber :http://tedyjindol.wordpress.com
              http://dewifitriastuti.blogspot.com

Sabtu, 06 Juli 2013

KEBERSAMAAN


Tempat-tempat Dimana Kebersamaan Itu Tumbuh
Disini saya akan menceritakan tentang beberapa tempat yang mempersatukan kami dalam sebuah kebersamaan. Kebersamaan yang terjalin dengan tidak sengaja ini membuat saya menjadi salah satu yang terlibat dalam hal ini. Kebersamaan yang terjalin ini tidak main-main. Saya pun berusaha menjadi salah satu yang terbaik dalam perkumpulan ini. Saya berusaha untuk tidak mengecewakan mereka. Tempat pertama adalah tempat dimana kami dipertemukan. Kami dipertemukan di dalam satu kelas yang sama. Kelas 2EB01. Kelas yang berisi anak-anak pintar (katanya). Awalnya kelas ini berisi kurang lebih 47 mahasiswa namun karena sebagian dari kelas ini mengambil jalan yang lebih baik maka sekarang hanya tinggal 38 mahasiswa. Sisa 38 inilah yang kini mengisi kelas itu dan yang kini menjadi teman-temanku. Di dalam kelas inilah aku bertemu dengan teman-temakku sekarang. Aku menemukan teman yang bisa menerima aku apa adanya dan mengakui keberadaanku. Saya berusaha mengimbangi mereka supaya bisa hidup lama di kelas itu. Dan inila salah satu kebersamaan kami di dalam kelas.
Inilah salah satu kekompakkan kami di kelas. Yang namanya foto pasti selalu kompak. Hahaha
Itu baru tempat pertama, sekarang waktunya tempat kedua. Walaupun di tempat kedua ini personil 2EB01 tidak lengkap. Namun inilah teman-temanku sekarang. Teman-teman ku yang selalu bersama-sama. Kami sering jalan-jalan atau berpergian bersama-sama. Di tempat kedua inilah , aku menemukan teman yang mau berteman denganku. Disini kebersamaan itu tumbuh.
Ini adalah kedua kalinya aku ke tempat ini bersama temanku. Namun kali ini dengan teman yang berbeda. Kami pergi ketempat ini karena sebelumnya sudah direncanakan. Kami pergi ke DUFAN bersama-sama. Kami pergi sekitar 15 orang dan semuanya perempuan. Di moment inilah aku bisa merasakan yang namanya mempunyai teman yang menghargai satu sama lainnya. Aku benar-benar merasa beruntung bisa berhubungan dengan mereka. Inilah salah satu foto yang kami abadikan di DUFAN.

Sekarang menuju ke tempat ketiga. Tempat ketiga ini sebenarnya terletak di kampus H gunadarma. Tepatnya di lapangan futsal kampus H. di tempat inilah biasanya kami berolahraga futsal. Asoy yang memperkenalkan kami dengan futsal. Istilahnya, asoy adalah coach kami. Awal menginjak lapangan futsal dan menendang bola adalah hal yang sangat lucu kalo diingat. Kami menendang bola ke segala arah. Kami berlari-lari dilapangan yang luas tanpa bisa menendang bola dengan benar. Namun inilah salah satu yang bisa menyatukan kami. Sebisa mungkin kami harus bisa meluangkan waktu untuk berolahraga bersama. Kami juga membuat costum futsal kami sendiri. Dan inilah fotonya.

Walaupun tidak lengkap pemainnya, tapi kami tetap semangat kok bermain futsalnya. Haha
Selanjutnya, tempat yang keempat. Tempat keempat ini adalah salah satu jalan kami untuk mencapai ketempat yang kelima. Di tempat keempat ini saya mendapat pelajaran penting tentang usaha. Ini adalah usaha kami bersama. Kami menyewa satu tempat di acara bazaar kampus saat itu. kami membuka pondok aduhai. Alhamdulilah, usaha kecil kami itu berbuah manis. Kami bisa balik modal dan bisa pergi ke tempat kelima. Dan inilah kenangan kami di pondok aduhai.
Di samping itulah pondok aduhai kami. Banyak dosen yang mampir ke stand kami. Ya begitulah kalo memang punya dosen yang royal. Haha
Tempat kelima inilah uang hasil keuntungan dari kerja keras kami selama tiga hari berlabuh. Kami pergi ke Ragusa untuk membeli es krim dengan uang hasil dari penjualan gunfest kemarin. Inilah salah satu foto yang kami abadikan di RAGUSA.
Bisa terlihat didalam foto kan es krimnya. Hahaha
Setelah ke RAGUSA kami melanjutkan perjalanan ke tempat ke enam, yaitu masjid istiqlal yang letaknya tidak jauh dari RAGUSA. Di masjid istiqlal kami menyempatkan diri untuk solat dzuhur disana. Kami juga sempat mengabadikan foto kami di istiqlal.
Dimana ada kami pasti selalu ada fotonya. Itulah kekompakan kami.
Setelah beristirahat dan solat di masjid istiqlal, kami melanjutkan ke tempat ke tujuh yaitu, MONAS (Monumen Nasional). Rasanya tidak lengkap kalo sudah makan es krim di Ragusa lalu solat di masjid istiqlal tapi tidak ke MONAS. Sayang kami tidak bisa naik ke puncak Monas karena sudah tutup. Akhirnya kami hanya berfoto-foto ria saja di MONAS. Banyak foto-foto yang kami ambil di MONAS tapi saya hanya akan memperlihatkan satu foto saja disini.
Setelah lelah kami pun pulang dengan menggunakan kereta dan pulang kerumah dengan selamat walaupun lelah namun menyenangkan.
Tempat ke delapan adalah sebuah tempat makan di salah satu mal didaerah cibubur. Kata salah satu dari kami, tempat makan ini selain murah juga punya tingkat kepedasan yang bisa membuat orang nangis. Kami pun pergi kesana bersama-sama seperti biasa. Kami memesan makanan dengan tingkat kepedasan yang berbeda-beda. Dan ternyata benar, rasanya sangat pedas walaupun tingkat kepedasannya level dua. Kami pun berlomba-lomba menghabiskan makanan kami. Air mata pun mulai keluar. Dan akhirnya kami semua pun menghabiskan pesanan makanan kami itu. di tempat makan itu kami juga mengabadikan foto kami.
Inilah cerita tentang kebersamaan aku dengan mereka. Walaupun tidak banyak yang bisa aku ceritakan, kalian pasti mengerti hanya dengan melihat foto-foto itu. bagaimana kebersamaan kami terjalin walaupun tidak semua selalu ikut berkumpul. Saya sangat berterima kasih karena selalu diajak terlibat dalam kenangan-kenangan kecil ini. Foto-foto inilah yang menjadi bukti kebersamaan kami.
Sekian cerita dari saya tentang pertemanan saya dan teman-teman saya dikelas. Maaf jika tulisan ini menyinggung anda atau membuat anda para pembaca merasa tidak puas dengan tulisan saya ini. Dan terima kasih sudah membaca tulisan saya ini.