Tampannya Mas-mas
Penjaga Pintu Busway
PART
1
Kisah
ini aku tulis dan akan aku persembahkan untuk seseorang yang pernah mengisi
hati ini dan pernah membuat hidupku bahagia. Awal dari kisah ini dimulai dari
tempat yang tidak pernah terduga oleh ku sebelumnya.
Halte busway pasar
rebo, pukul 06.30 pagi
Aku
berjalan terburu-buru menuju loket tiket busway dan ikut mengantri dalam
barisan. Saat aku melewati kaca yang ada di halte busway dan melihat
penampilanku di dalam kaca tersebut, aku melihat penampilan ku yang berantakan.
Rambutku kusut berantakan karena terkena terpaan angin, muka ku kusam terkena
asap kendaraan, baju ku lecak karena tertekuk, celana lepis ku kotor dan
terdapat noda tanah, sepatuku kotor disekelilingnya oleh tanah. Penampilanku benar-benar
berantakan sekali. Akhirnya aku pun merapikan dari rambut sampai sepatuku. Aku
menyisir rambutku dengan jari-jari tanganku, mengelap wajahku dengan tisu
basah, merapikan bajuku dan mengelap sepatuku. Setidaknya penampilanku sudah
sedikit rapi. Aku pun menunggu busway didepan pintu tunggu. Sambil menunggu aku
pun memutuskan untuk mendengarkan music. Aku ambil headset dan mp3 yang aku
bawa. Saat busway pun datang dan orang-orang pun mulai berdorong-dorongan untuk
bisa masuk ke dalam busway. Aku pun masuk dan tidak mendapatkan tempat duduk
pastinya. Aku pun memilih posisi di depan pintu supaya aku bisa bersender.
Pintu busway pun tertutup. Disaat inilah aku bertemu dengannya.
Aku
kaget saat ada tangan yang menyentuhku dari belakang disertai suara yang berat.
Suara itu menyuruhku untuk bergeser sedikit.
“maaf mba, bisa geser
sedikit ? nanti takut kejepit pas pintu kebuka” kata suara tersebut.
Aku
pun menoleh kearah suara tersebut, betapa kagetnya diriku saat melihat sosok
yang mengeluarkan suara berat itu. Wajahnya tampan, kulitnya putih, hidungnya
mancung, tubuhnya tinggi dan dia memiliki aroma parfum yang menyegarkan. Tuhan,
apa ini adalah salah satu malaikat yang engkau kirimkan untukku ? dia begitu
tampan. Hanya itu yang ada dipikiranku saat itu. Mataku tidak berkedip menatap
wajahnya. Pikiranku ku pun melayang kemana-mana. Pintu busway terbuka, dan itu
menyebabkan aku terdorong dan hampir saja terjepit oleh pintu dan kejadian itu
membuatku terbangun dari khayalanku. Bodoh kataku dalam hati. Betapa malunya
diriku saat itu.
“mba makanya agak
geseran berdirinya, untung aja ga kejepit tadi” kata mas-mas yang menjaga pintu
busway itu.
“maaf mas” kataku malu.
Bodoh. Dasar bodoh kataku dalam hati pada diriku. Rasanya aku tidak ingin hidup
lagi karena sudah melakukan hal bodoh tersebut dan mempermalukan diriku
sendiri.
Aku
pun sampai di tempat tujuanku. Aku pun melangkah keluar dari busway. Namun
sebelum aku melangkah keluar, mas-mas penjaga pintu itu menyampaikan sesuatu
padaku.
“lain kali hati-hati ya
mba” katanya sambil tersenyum padaku.
Ahhhhhhh
malunya diriku saat itu. tapi aku senang bisa melihat senyum dari wajah
tampannya itu. senyumnya menimbulkan lesung kecil di kedu sisi pipinya. Itu
menambah nilai ketampanannya di mataku. Aku pun hanya membalas kata-kata itu
dengan senyum malu.
Waktu
pun berlalu, malam pun datang. Aku pun bersiap pulang dan menuju halte busway.
Aku memang lebih menyukai menggunakan busway sebagai kendaraan untuk
mengantarku kerja. Entah itu saat berangkat maupun saat pulang kerja. Aku pun
harus berpacu dengan waktu dan juga dengan orang-orang yang pulang kerja
lainnya juga. Jam pulang kerja itu rasanya sudah menjadi perang kedua untuk
para pekerja. Kami pasti berebut dan saling dorong saat masuk ke halte busway.
Setelah
mengantri untuk beli tiket sekarang aku harus mengantri untuk menunggu busway.
Waktu menunjukkan jam 18.00. waktu berlalu begitu cepat setelah kejadian tadi
pagi di dalam busway. Aku pun mengingat wajah mas-mas penjaga pintu itu dan
tanpa aku sadari aku berdoa pada tuhan supaya dipertemukan lagi dengan sosok
itu. satu demi satu busway lewat namun busway yang aku tunggu belum juga
datang. Suasana busway malam itu cukup ramai. Dikit demi sedikit keramaian itu
terurai dengan dibarengi datangnya busway satu demi satu yang datang dan
mengangkut penumpang di halte busway.
Akhirnya
busway yang aku tunggu pun datang, aku pun melangkah masuk ke dalam busway. Aku
mendapat duduk di bagian wanita, yaitu dibagian depan dekat supir. Aku duduk di
tangga depan pintu sebelah supir. Aku duduk dan mengambil headset dan mp3 dalam
tasku. Aku juga mengambil sepotong roti yang masih dalam kotak makanku. Aku pun
melahapnya diam-diam karena dibusway dilarang makan atau minum. Setelah rotinya
aku habiskan dalam satu suapan aku mengambil botol minum dari dalam tasku.
Betapa nikmatnya potongan kecil roti sisa pagi tadi kataku. Setidaknya bisa
mengganjal perutku yang lapar ini. Setelah makan tanpa aku sadari aku tertidur
dalam busway. Perjalanan dari kantorku ke rumahku cukup jauh dan lama.
Kira-kira satu jam perjalanan jika tidak macet. Jadi aku punya waktu tidur
dalam perjalanan selama satu jam. Aku terbangun dari tidurku karena mas-mas
penjaga pintu meneriakkan bahwa halte yang selanjutnya adalah halte kramat
jati. Itu berarti sebentar lagi aku harus turun. Aku pun menyadarkan diriku
supaya benar-benar sadar. Asuasana didalam busway masih cukup ramai. Aku pun
bangkit dari dudukku dan berdiri mendekati pintu. Saat sudah di depan pintu aku
kaget sekali melihat mas-mas penjaga pintu yang sama, sosk yang aku lihat tadi
pagi. Dia pun tersenyum padaku saat melihatku. Aku pun membalas dengan senyum
kecil. Aku pun mengalihkan pandanganku keluar jendela. Apa ini? Kenapa bisa
bertemu lagi ? pikirku.
Aku
pun melihat kearahnya sebentar untuk mengetahui siapa namanya. Aku pun melihat
kearah id nya yang ada di bajunya. Tidak jelas pikirku. Siapa namanya ?
inisialnya r. Tapi r siapa ?
Aku
pun harus turun karena halte pasar rebo sudah dekat. Aku pun melangkah keluar
tapi terdengar sekilas suara dari dalam busway.
“senang bisa melihat
kamu lagi” kata suara itu padaku.
Setelah
keluar aku pun langsung menoleh kebelakang untuk mengetahui siapa yang
berbicara tadi. Namun karena banyak orang yang turun, aku pun terdorong menjauh
dari pintu busway. Saat aku memandang pintu busway yang sudah tertutup, aku
melihat mas-mas busway itu tersenyum kepadaku.
Kamar tidur, pukul
19.30 malam
Apa
ini ? mengapa hatiku jadi seperti ini ? jantungku mengapa berdegup kencang ?
apa yang terjadi padaku ? pertanyaan ini terus timbul didalam pikiranku selama
perjalanan ku menuju rumah. Aku pun sampai dirumah dan langsung duduk diatas
kasurku. Masih terpikirkan kata-kata mas-mas penjaga pintu busway itu dan
senyumnya yang tulus. Betapa senangnya hati ini. Pertemuan yang singkat bisa
memberikan kesan yang begitu dalam seperti ini. Aku pun menuliskan inisial
namanya di dalam diary ku. Aku masih ingin tahu siapa nama mas-mas itu. Untuk
sementara aku memanggilnya mas-mas penjaga pintu busway. Aku melangkahkan kaki
ku ke kamar mandi dan setelah mandi aku bersiap-siap untuk tidur. Aku berharap
bisa bertemu dengan mas-mas penjaga pintu busway itu dalam mimpiku.
Sands Casino New Jersey - Online Casino
BalasHapusSands Casino is proud 샌즈카지노 to launch a new NJ online gaming platform to provide players starvegad with the chance to play the best online m88 ทางเข้า slots, table games and slots