Namaku
Anggita Nurul Handayani biasa dipanggil Anggi. Aku berjenis kelamin perempuan
dan lahir di Jakarta pada tanggal 07 bulan april 1993. Aku terlahir dari
pasangan Sugito dan Any Nurhidayah. Aku anak kedua dari dua bersaudara. Aku mempunyai kakak perempuan yang bernama
Erlina Sulistyorini, usia kami terpaut 12 tahun. Aku berdarah jawa asli. Papa
asal Wonogiri dan mama ku asal Wonosobo. Aku bergolongan darah A dan berzodiak
Aries. Aku adalah sosok yang pendiam dan pemalu. Aku sangat menyukai sayuran
(terutama yang berwarna hijau). Aku juga sangat menyukai makanan yang berasa
pedas. Aku juga menyukai warna biru dan hitam. Aku juga suka membaca novel dan
menonton drama korea. Aku adalah k-popers (penyuka korea). Aku juga suka
menonton film horror. Aku sangat tertarik dengan hal yang berbau dunia lain. Aku
sangat menyukai cerita horror dan selalu penasaran dengan makhluk gaib. Orang akan
memilih untuk menghindari hal-hal yang berbau gaib namun aku malah tertarik
dengan hal seperti itu. waktu kecil aku selalu dihubungkan dengan makhluk gaib.
Saat aku masih kecil, sekitar umur 5 tahun , aku dikenal sebagai anak yang
bandel, cengeng, pemberontak, suka memukul, suka berteriak-teriak, mengambil
uang orang tua, itu adalah hal-hal yang sangat tidak bagus untuk dilakukan oleh
seorang anak seusiaku. Walaupun aku dikenal bandel tetapi aku juga dikenal
sebagai anak yang berprestasi. Saat aku kecil aku mempunyai seorang teman yang
selalu bersaing dalam ranking sekolah. Cerita ini aku lanjutkan dibagian saat
aku mulai masuk ke SD.
Aku
masuk dunia pendidikan mulai dari Taman Kanak-Kanak di TK Kartika yang letaknya
dekat rumahku, di Cijantung Kecamatan Pasar Rebo Jakarta Timur. Saat aku masih
TK aku adalah anak yang dikenal cengeng dan bandel. Aku selalu menangis saat
sedang belajar dan meminta mama ku untuk ikut menemaniku didalam kelas. Guruku berpikiran
jika mama ku ikut masuk, dia akan membantuku saat belajar. Itu membuat orang
tua yang lain berpikiran negatif. Namun aku selalu bisa cepat menangkap
pelajaran dengan baik disbanding anak-anak yang lain. Karena kejadian itu aku
selalu diledek oleh teman-temanku. Tapi selain aku cengeng dan bandel, aku juga
seorang anak yang pintar. Guru-guruku pun selalu terkesan dengan kemajuan yang
aku perlihatkan selama sekolah TK. Aku tamat dari TK pada tahun 1999 dan
melanjutkan sekolah di SDN Cijantung 08 Pagi, awal tes masuk SD aku ditemani
mamaku . saat tes berlangsung seperti biasa aku mulai menangis kejar saat
ditanyai beberapa pertanyaan dan disuruh membaca. Aku dipukul mama karena
beliau sangat kesal padaku karena aku selalu menangis . Tapi aku bisa melalui
tes itu dengan baik dan bisa menjadi siswa baru di SDN 08 PAGI. Aku memulai
awal menjadi murid kelas 1.kebiasaan lamaku yang tidak pernah bisa ditinggal
oleh mamaku pun berlanjut sampai di SD. Saat di SD aku mempunyai teman yang
tidak pernah mau berpisah denganku. Dia seorang anak perempuan yang pintar
juga. Dia menjadi saingan ketatku dikelas. Tapi aku tidak peduli karena dia
adalah temanku. Ada saat dimana kami harus berpisah . dia harus pindah sekolah
saat duduk dikelas dua SD. Saat itu aku kehilangan sosok teman yang sekaligus
sainganku. Perilaku ku sedikit demi sedikit pun berubah. Aku lebih tertarik
bermain dengan anak laki-laki daripada anak perempuan. Kebiasaanku yang sering
menangis dan selalu ditemani mamaku pun sudah tidak lagi. Aku mulai berani
berangkat sekolah sendiri, mulai bertengkar dengan anak laki-laki. Aku lebih
tertarik dengan sepak bola dibanding bermain karet dan boneka atau bermain
masak-masakan. Saat di SD aku selalu masuk ranking 10 besar, aku juga masuk
dalam tim inti kastiku saat SD. Dan sekolah ku menjadi juara 1 sekecamatan saat
bertanding kasti dengan SD yang lain dan aku lulus SD pada tahun 2005 dengan nilai yang
dapat membuat orang tuaku bangga, lalu aku melanjutkan ke SMPN 217 Jakarta
lulusan tahun 2008. Masa SMP adalah masa yang paling membuatku tidak bisa
melupakannya. Masa dimana aku menemukan teman-teman yang bisa menemaniku. Aku mempunyai
genk yang beranggotakan enam anak perempuan , termasuk diriku. Aku biasa
dipanggil ipit saat di SMP. Pertemanan kami pun tumbuh menjadi pertemanan yang
sangat erat. Kami selalu bersama kemana-mana. Waktu di SMP aku dekenal suka
berantem dengan anak laki-laki. Itu membuatku merasa paling kuat dan menjadi
jagoan. Aku selalu membela temanku jika ada yang mengganggu mereka. Aku terkenal
dikalangan anak-anak yang nakal. Tapi aku juga termasuk siswa berprestasi di
sekolah. Banyak yang selalu menjadikanku saingan mereka dalam prestasi. Aku tidak
pernah mempermasalahkan peringkat dengan yang lain. Tapi mereka selalu
menganggapku saingan terberat. Aku tidak pernah belajar serius dikelas tapi aku
selalu mendapat nilai yang bisa dibilang bagus. Keadaan ini menjadi seimbang. Anak
bandel tetapi pintar. Aku lulus dan berpisah dengan teman-teman yang selalu
bersamaku. Aku memilih sekolah yang tidak dipilih oleh teman-temanku yang lain.
Inilah yang membuat hubungan kami terputus. Selanjutnya saya meneruskan ke SMAN
105 Ciracas, saat aku menjalani pendidikan di SMA aku tidak punya teman satu
pun dari SD atau SMP ku. Aku benar-benar sendiri, aku sempat menyesal dan ingin
pindah sekolah karena aku tidak ada barengannya. Aku menangis meminta pindah
sekolah pada orang tuaku tetapi setelah dijalani aku malah mendapatkan
teman-teman yang baik. saat di SMA aku menjadi sosok yang pendiam dan tertutup.
Aku selalu bermasalah dengan temanku, dalam artian selalu berpikiran negatif
tentang mereka. Aku merasa tidak dianggap jika bersama mereka. Aku merasa
seperti bayangan yang tidak pernah dilihat kehadirannya. Hal-hal itulah yang
menjadikanku sosok yang tertutup dan pendiam. Namun aku dikenal sebagai orang
yang tidak pernah pilih-pilih teman dalam bergaul. Aku bergaul dengan siapa
saja. Dari anak yang bandel sampai anak yang paling pendiam dikelas. aku tidak
pernah mempunyai masalah di sekolah. Aku juga selalu mendapat nilai yang tidak
terlalu buruk dikelas. Aku lulus dari SMA pada tahun 2011. Sekarang aku
melanjutkan pendidikan di jenjang S1
dengan jurusan Akuntansi di Universitas Gunadarma. Saya memilih jurusan itu
karna saya memang tertarik dengan akuntansi. Dan saya ingin menjadi seorang
akuntan yang sukses. Di jurusan ini saya mendapat banyak pengalaman. Saya sekarang
semester lima dan berada dikelas yang sering disebut kelas unggulan. Padahal saya
tidak pernah berharap masuk kekelas ini. Awal semester tiga, adalah awal yang
berat berada diadalam kelas yang dipenuhi anak-anak pntar. Itu membuat saya ketakutan
akan ketidakmampuan saya. Namun setelah dijalani selama setahun bersama-sama,
mereka tidak menakutkan seperti yang saya pikirkan. Mereka menerima saya berada
diantara mereka dan mengajak saya untuk ikut berkumpul dengan mereka. Hal inilah
yang membuat saya merasa tidak dilupakan atau tidak dianggap keberadaannya
diantara mereka. Saya berharap pertemanan ini akan membawa hal yang positif
pada diri saya bukan malah membuat saya semakin terkucilkan. Sekian cerita
tentang diri saya. Mohon maaf apabila ada kata-kata yang menyinggung perasaan
para pembaca sekalian. Terima kasih.