NAMA : ANGGITA NURUL H.
KELAS :1EB05
NPM : 20211899
Industrialisasi
yang melanda berbagai negara berkembang selain menciptakan sederet keberhasilan
, juga menimbulkan berbagai masalah yang cukup pelik. Salah satu masalah pelik
tersebut adalah masalah pengangguran .
Catatan
Organisasi Buruh Internasional (OLI) menyebutkan bahwa jumlah pengangguran di negara-negara
berkembang jauh lebih tinggi daripada negara-negara maju . Hal ini dapat
dimengerti karena industrialisasi yang digalakkan di negara-negara berkembang
umumnya tidak disertai dengan kesiapan tenaga kerjanya. Tingkat pendidikan dan
keterampilan yang rendah merupakan salah satu penyebab kurangnya daya serap
lapangan kerja disamping tingkat pembentukan modal nasional yang rendah .
Akibatnya , jumlah pengangguran terus meningkat .
₪ PENGANGGURAN
Pengangguran atau tuna karya adalah istilah untuk
orang yang tidak bekerja sama sekali, sedang mencari kerja, bekerja kurang dari
dua hari selama seminggu, atau seseorang yang sedang berusaha mendapatkan
pekerjaan yang layak. Pengangguran umumnya disebabkan karena jumlah angkatan
kerja atau para pencari kerja tidak sebanding dengan jumlah lapangan kerja yang
ada yang mampu menyerapnya.
Tingkat
partisipasi angkatan kerja dapat dihitung dengan cara membandingkan jumlah
penduduk dengan jumlah angkatan kerja yang dinyatakan dalam persen.
1. Jenis & Macam Pengangguran
v
Menurut lama waktu kerjanya :
· Pengangguran Terbuka (Open Unemployment)
adalah situasi dimana orang sama sekali tidak bekerja dan berusaha mencari
pekerjaan . Disebabkan karena lapangan kerja yang tidak tersedia ,
ketidakcocokan antara kesempatan kerja dan latar belakang pendidikan , dan
tidak mau bekerja.
·
Setengah menganggur (Underemployment) adalah
situasi dimana orang bekerja, tapi tenaganya kurang termanfaatkan diukur dari
curahan jam kerja , produktivitas kerja, dan penghasilan yang diperoleh .
·
Pengangguran Terselubung (Disguised
Unemployment) terjadi karena tenaga kerja tidak bekerja secara optimal.
Disebabkan adanya ketidaksesuaian antara pekerjaan dengan bakat dan
kemampuannya.
v Menurut penyebabnya
:
· Pengangguran
Friksional / Frictional Unemployment adalah
pengangguran yang terjadi karena kesulitan temporer dalam mempertemukan pemberi
kerja dan pelamar kerja. Kesulitan-kesulitan temporer ini antara lain adalah
waktu yang diperlukan dalam proses pelamaran dan seleksi oleh pemberi kerja , factor
jarak dan informasi .
· Pengangguran Musiman / Seasonal Unemployment adalah pengangguran yang terjadi karena pergantian musim.
Pengangguran siklis/cyclical unemployment
adalah pengangguran yang berkaitan dngan turunnya kegiatan perekonomian suatu negara.
· Pengangguran structural adalah pengangguran yang terjadi karena perubahan struktur atau perubahan komposisi perekonomian. Dan dapat disebabkan juga karena penggunaan alat yang semakin canggih .
2. Dampak negatif pengangguran terhadap
lingkungan sosial
Ø Produktivitas
Ø Penerimaan
Negara (pajak) akan berkurang
Ø Aktivitas
Ekonomi Keseluruhan
Ø Biaya Sosial
akan semakin meningkat
Ø Pendapatan nasional
semakin kecil
Ø Beban
spikologis bagi yang bersangkutan.
1. Pengertian Inflasi
Suatu proses atau peristiwa dalam
perekonomian di mana terjadi harga dari semua barang naik secara terus –
menerus selama periode tertentu yang diakibatkan karena terganggunya
keseimbangan antara arus uang dan arus barang . Bila kenaikan yang terjadi
hanya sekali, walaupum persentase yang cukup besar belum dapat dikatakan
sebagai inflasi karena tidak mempunyai pengaruh lanjutan.
2. Penyebab Inflasi :
1.
Jumlah
uang yang beredar terlalu berlebihan sehingga melebihi keuntungan.
2.
Tradisi
masyarakat yang bersifat konsumtif.
3.
Terjadinya
bencana alam.
4.
Terjadinya
deficit pada APBN.
5.
Terjadinya
eksparsi kredit.
6.
Pengenaan
pajak pada konsumen.
7.
Kenaikan
harga BBM.
3. Macam
inflasi digolongkan sebagai berikut :
1.
Berdasarkan
Parah Tidaknya Inflasi
a.
Inflasi
Ringan
Inflasi
yang termasuk golongan ini, jika
tingkatannya masih berada dibawah 10% per tahun.
b.
Inflasi
Sedang
Adalah
inflasi yang lajunya berada diantara 10% sampai dengan 30% per tahun.
c.
Inflasi
Berat
Adalah
inflasi yang lajunya berada di antara 30% sampai dengan 100% per tahun .
d.
Hiperinflasi
Inflasi
yang terjadi diatas 100% per tahun. Akibat yang terjadi jika inflasi diatas
100% adalah masyarakat akan mengalami ketidakpercayaan terhadap pemakaian uang.
Akibat yang lebih parah lagi adalah terjadinya kehancuran system ekonomi yang
dibangun.
2.
Berdasarkan
Penyebabnya
Berdasarkan penyebanya, inflasi digolongkan menjadi dua, yaitu inflasi
yang disebabkan oleh permintaan dan yang disebabkan oleh penawaran agregat.
a.
Inflasi
Permintaan Agregat (Demand Pull Inflation)
Penyebab pertama kali inflasi jenis ini
adalah adanya kenaikan permintaan total sedangkan produksi berada pada keadaan
kesempatan kerja penuh.
b.
Inflasi
Biaya ( Cost Push Inflation )
Inflasi biaya ini terjadi karena adanya
penuruunan dalam penawaran total karena adanya kenaikan biaya produksi.
3.
Berdasarkan
Asal Inflasi
a.
Inflasi
yang berasal dari Dalam Negeri ( Domestic Inflation)
Penyebab : 1) Anggaran belanja dibiayai
dengan pencetakan uang baru
2) Kenaikan upah dan lain-lain.
b.
Inflasi yang berasal dari Luar Negeri (
Imported Inflation)
Penyebabnya : Harga barang impor naik
(terjadi karena biaya produksi diluar negeri naik dan diakibatkan karena adanya
kenaikan tarif impor barang.
4. Dampak Inflasi
Inflasi memiliki dampak positif dan dampak
negatif- tergantung parah atau tidaknya inflasi. Secara umum, inflasi dapat
mengakibatkan berkurangnya investasi di suatu negara, mendorong kenaikan suku
bunga, mendorong penanaman modal yang bersifat spekulatif, kegagalan
pelaksanaan pembangunan,ketidakstabilan ekonomi, defisit neraca pembayaran, dan
merosotnya tingkat kehidupan dan kesejahteraan masyarakat.
5. Hubungan Inflasi dan Pengangguran
Ada suatu hubungan terbalik antara
tingkat inflasi dan tingkat pengangguran dalam suatu perekonomian. Semakin
banyak pengusaha memperluas kesempatan kerja semakin dia harus membayar dengan
faktor tertentu produksi dan pembayaran lebih banyak faktor produksi
peningkatan biaya produksi unit akan diamati dan dalam rangka mempertahankan
profitabilitas produk pengusaha akan mengembang harga produk tersebut.. Sebuah
proses serupa akan diamati di seluruh perekonomian ketika pemerintah bermaksud
untuk menciptakan pekerjaan. Harga produk atau jasa, di mana tenaga kerja
terinstal, akan meningkat sehingga kenaikan tingkat inflasi akan terlihat
melalui ekonomi luar.
Dapat disimpulkan dari penjelasan tersebut di atas bahwa ketika pemerintah berniat untuk menurunkan tingkat pengangguran yang harus menanggung kenaikan tingkat inflasi dalam perekonomian nasional.
Dapat disimpulkan dari penjelasan tersebut di atas bahwa ketika pemerintah berniat untuk menurunkan tingkat pengangguran yang harus menanggung kenaikan tingkat inflasi dalam perekonomian nasional.
Perbedaan Pengangguran dan Inflasi
Jumlah orang yang menganggur
adalah jumlah orang di negara yang tidak memiliki pekerjaan dan yang tersedia
untuk bekerja pada tingkat upah pasar saat ini. Ini dengan mudah dapat diubah
menjadi persentase dengan mengaitkan jumlah pengangguran, dengan jumlah orang
dalam angkatan kerja.
Inflasi adalah kenaikan harga
secara umum selama 12 bulan. Ini diukur dengan mengambil rata-rata tertimbang
semua produk konsumen (tertimbang pada frquency pembelian) dan menganalisis
tren harga keseluruhan. Hal ini sering disebut Indeks Harga Konsumen (CPI) atau
Harmonised Indeks Harga Konsumen (HICP). Hal ini menunjukkan berapa banyak,
sebagai persentase, tingkat harga umum dari semua barang-barang konsumsi telah
berubah sepanjang tahun.
Kedua telah dianalisis
bersama-sama dengan kurva Phillips yang menunjukkan tingkat inflasi diplot
terhadap tingkat pengangguran.
http://tithagalz.wordpress.com/2010/06/16/ada-suatu-hubungan-terbalik-antara-tingkat-inflasi-dan-tingkat-pengangguran
Tidak ada komentar:
Posting Komentar