DO-FUN
Part
2
Lanjut
dari wahana happy feet 3D ke wahana perang bintang. Di wahana ini kami
mengantri cukup panjang, sambil mengantri kami beristirahat sebentar sambil
menikmati snack yang diberikan estin pada kami tadi. Sambil menunggu dan
menikmati snack kami juga menyempatkan berfoto-foto disana. Cukup banyak foto
yang kami ambil di luar wahana perang bintang. Didalam wahana pun kami sempat
mengambil gambar juga walaupun agak sedikit gelap hasilnya padahal sudah
memakai blitz kamera. Yang membawa kamera hanya yusri (asooy) seorang. Kami
mengantri dan akhirnya tiba giliran kami menaiki pesawat yang akan melawan para
alien. Kami bersaing untuk mendapatkan nilai terbanyak jika bisa menembak
alien-alien tersebut.
Saya
berada dipesawat yang sama dengan febri, estin, tekla, dan saya lupa satu lagi.
Saya mendapatkan nilai 10400. Dan yang lain tidak begitu beruntung. Setelah
peperangan melawan alien selesai, saya merasa pusing karena naik pesawat yang
berputar-putar. Tapi cukup menyenangkan bermain wahana perang bintang dan bisa
mendapatkan nilai yang cukup banyak. Setelah dari perang bintang kami berlima
belas memutuskan untuk istirahat sekaligus untuk beribadah. Kami mencari tempat
yang teduh untuk menikmati bekal yang kami bawa. Akhirnya kami menemukan tempat
yang cukup teduh untuk kami, yaitu di bawah pohon rindang. Kami mulai
mengeluarkan bekal kami masing-masing dan mencari posisi yang nyaman untuk
menikmati bekal kami.
Saya
membawa bekal mie, nugget ayam dan ditambah nasi. Sedangkan yang lain membawa
bekal yang bermacam-macam dan sedikit menggoda saya untuk ikut mencicipi bekal
mereka. Sambil makan kami juga merencanakan wahana apa yang akan dinaiki
selanjutnya. Setelah semua selesai makan, kami menyempatkan berfoto-foto.
Sepertinya berfoto-foto adalah agenda penting hari itu. Setiap saat
menyempatkan untuk berfoto bersama. Setelah makan selesai, berfoto-foto sudah,
kami berjalan menuju mushola kecil untuk beristirahat sekaligus untuk
menunaikan ibadah solat dzuhur. Didepan mushola ternyata ada objek yang bagus
untuk berfoto. Setelah selesai beribadah kami langsung menuju kolam kecil yang
dikelilingi pagar dan jembatan. Tempat ini sangat bagus untuk berfoto-foto ria.
Akhirnya kami mengambil banyak gambar kami bersama disana. Kami bersenda gurau
tentang foto yang diambil tadi. Estin dan ima sangat ingin sekali berfoto
dengan yusri, kenapa? Karena perawakan yusri yang seperti laki-laki. Namun ada
seseorang yang sepertinya cemburu dengan hal itu. Seseorang itu adalah nabila,
orang sangat dekat sekali dengan yusri. Dia selalu ingin berdekatan dengan
yusri. Entah apa yang membuat nabil seperti itu pada yusri. Kami hanya berpikir
itu hanya candaan biasa. Hanya ingin membuat lelucon.
Setelah
semua puas berfoto-foto kami melanjutkan permainan lagi. Kami memilih wahana
yang bisa membuat kami segar kembali setelah lelah dengan wahana-wahana
sebelumnya. Kami memilih wahana arung jeram. Wahana yang akan membuat seluruh
badan kami basah semua. Di wahana itu ada tulisan “kalo takut basah, jangan
naik wahana ini”. Kami pun mulai berebut posisi tempat duduk. Jika salah
memilih tempat duduk bisa-bisa keluar dari wahana arung jeram pakaian kita akan
basah semua. Benar saja, saya memilih posisi yang salah. Selama perjalanan di
arung jeram, pakaian saya basah semua. Tapi ada yang lebih parah lagi, yaitu
tekla, dia dari ujung rambut sampai ujung kaki basah semua. Kami sangat malu,
karena pakaian kami basah semua. Kami juga tidak membawa pakaian ganti. Saya
dan tekla berharap pakaina kami bisa kering sebelum kami pulang.
Sesudah
berbasah-basahan di arung jeram kami belum puas berbasah-basahan. Kami menuju
wahana Niagara yang berhubungan dengan air juga. Saya, yusri dan rena
memutuskan untuk tidak ikut menaiki wahana tersebut karena kami harus
mengeringkan pakaian kami dulu. Kami bertiga menunggu disebelah wahana Niagara,
yang terdapat jembatan panjang yang diatasnya terdapat juga kursi-kursi kayu
panjang. Kami mennggu disitu, saya dan rena berjemur di pinggir panggar
jembatan itu. Kami tidak peduli denga
orang-orang yang berlalu lalang sambil memperhatikan kami berdua. Cukup
lama menunggu teman-teman yang naik Niagara. Sambil berjemur kami juga
berfoto-foto dijembatan itu. Dan saat berfoto-foto kami melihat seorang anak
kecil, dia sangat lucu dan menggemaskan. Kami juga mengambil gambar anak kecil
itu. Setelah lelah menunggu, akhirnya teman-teman yang naik Niagara turun juga.
Sehabis
dari Niagara kami berjalan menuju wahana tornado. Tapi yang ingin naik tornado
hanya sebagian, sebagian lagi memilih wahana alap-alap (halilintar versi mini).
Ini pertama kalinya saya dan nabil naik tornado. Wahana ini dulu cukup
terkenal, tapi saat pertama kali datang ke dufan saya belum berani menaikinya.
Tapi kali ini saya memberanikan diri untuk mencoba wahana ini. Setelah
mengantri akhirnya tiba giliran saya dan teman-teman untuk naik. Saya memilih
duduk ditengah-tengah antara nabil dikiri saya dan rena dikanan saya. Setelah
pengaman dipasangkan tangga diturunkan, itu bertanda permainan akan dimulai.
Disitu saya berusaha memberanikan diri dan mengucapkan basmalah. Saat mesin
dinyalakan semuanya berubah. Dari perasaan takut saya menjadi perasaan lucu.
Saat posisi saya berada diatas saya malah tertawa keras, padahal yang lain
berteriak-teriak sampai ada juga yang menangis minta agar permainan ini
dihentikan. Saya merasa wahana ini sangat lucu, entah mengapa saya bisa tertawa
geli saat permainan ini dimulai. Penjaga yang menjaga pun heran mendengar tawa
saya yang sangat keras, mungkin dia berpikir saya gila. Tapi memang wahana itu
membuat saya tertawa keras sampai mengeluarkan air mata.
Rasa
takut saya pun seketika hilang dan tergantikan oleh rasa ingin mencoba menaiki wahana
tornado itu lagi. Setelah selesai kami melanjutkan ke wahana kincir-kincir.
Saya tidak ingin menaiki wahana itu, saya merasa takut untuk menaikinya. Yang
menaiki wahana itu, disti, yusri, vero, nurul, ima, putri, ira, dan nabila.
Sisanya memilih wahana istana boneka. Dan saya sendiri lebih memilih menjadi
juru foto yang memfoto teman-teman yang naik kincir-kincir.
Selesai
menaiki wahana kincir-kincir, kami menyempatkan untuk menunaikan ibadah solat
ashar dulu dimasjid. Setelah semua selesai solat kami juga menyempatkan
berfoto-foto ria bersama. Banyak gambar yang kami ambil di masjid. Kami juga
beristirahat sambil mengobrol, obrolan kami ini sangat menarik karena
menyangkut liburan di dufan kali ini. Sayang, tidak semua teman-teman di 2eb01
bisa ikut semua dan merasakan kebersamaan yang kami rasakan saat liburan ini.
Dimasjid kami juga memulai ronde kedua untuk menghabiskan bekal kami yang tadi
belum habis. Sekalian mengurangi beban yang dibawa.
Setelah
puas beristirahat, kami menuju wahana terakhir, wahana penutupan. Wahana ini
selalu ada di pasar-pasar malam yaitu kuda-kudaan. Sebelum menaiki wahana itu
kami menyempatkan diri lagi untuk berfoto-foto, mengabadikan kebersamaan kami. Saat
kami menaiki wahana itu pun kami masih menyempatkan diri berfoto. Kami berteriak-teriak
agar yusri (asooy) mau memfoto kami semua. Kami berebut untuk difoto yang
paling pertama dan paling bagus. Saya merasa pusing karena menaiki wahana yang
berputar lama kelamaan menjadi kencang. Saya berpikir lebih baik naik tornado
daripada kuda-kudaan. Setelah selesai kami berfoto bersama badut dufan. Tapi
saat kami asik berfoto tiba-tiba ada bbm yang masuk ke bb (blackberry) disti.
Ternyata itu dari tekla. Tekla sangat kesal pada kami semua karena
meninggalkannya dan lupa padanya. Kami semua pun kaget karena kami kira dia ada
bersama kami. Kami merasa menyesal karena asik sendiri dan tidak memperhatikan
teman yang ada disekitar kami. Setelah bertemu tekla dan membujuknya agar tidak
marah lagi kami memutuskan untuk pergi ke pantai indah yang ada disebelah hotel
mercure. Kami berjalan kaki dan untuk sampai ke pantai itu kami harus berjalan
cukup jauh. Namun karena berjalan kakinya bersama-sama itu semua tidak terasa.
Akhirnya setelah berjalan kaki cukup jauh, kami sampai di pantai indah. Ada kejadian
lucu saat kami berjalan masuk menuju jembatan panjang yang ada dipantai indah
itu. Saat kami melewati dua orang laki-laki dewasa, salah laki-laki itu
berbisik pada temannya, “cewe semua sob” kata laki-laki pertama.
“ga,
ada cowonya tu satu di depan” kata laki-laki kedua sambil menunjuk yusri yang
berjalan didepan.
Kami
semua yang mendengar pembicaraan kedua laki-laki itu pun tertawa geli, kami
tidak menyangka aka nada kejadian lucu seperti ini. Yusri memang tomboy, dia
terlihat seperti lelaki, padahal dia adalah seorang perempuan.
Saat
sampai di jembatan kami pun berfoto-foto lagi. Sebagian lagi duduk dipinggir
jembatan sambil membuka bekal yang masih tersisa sambil mengobrol. Selesai kami
berfoto-foto. Kami ikut bergabung dengan mereka. Timbullah pembicaraan tentang
liburan selanjutnya yang akan kami tuju. Dari bandung, pulau bidadari, dll.
Pilihan pun jatuh pada bandung. Namun ini Cuma masih pembicaraan belum pasti.
Kami juga masih harus mengumpulkan uang untuk baju futsal kelas, mungkin
perjalanan ke bandung bisa gagal lagi.
Selesai
berbincang-bincang, dan waktu sudah menunjukkan pukul tujuh malam. Kami
memutuskan untuk beranjak pulang dari ancol. Namun kami perlu perjuangan untuk menuju
halte busway dan stasiun, karena letaknya yang jauh. Kami akhirnya berjalan
jauh dan melewati dermaga pribadi milik orang-orang kaya yang tinggal di
lingkungan ancol itu. Dermaga-dermaga itu berfungsi untuk memarkir kapal-kapal
ferry milok orang kaya itu. Kami cukup kagum dengan pemandangan itu. Kami
berpisah ditengah jalan karena stasiun sudah kelihatan. Yang naik kereta saat
itu, estin, disti, yusri, ima, tekla, vero, rena, nina dan febri. Dan sisanya
yang naik busway, saya, ira, nabila, nurul, firyal, dan putri. Cukup lama kami
menunggu busway yang jurusan ancol-pgc. Kami sangat kesal karena dantangnya
busway lama sekali. Kami juga sudah sangat lelah ditambah dengan lamanya busway
datang. Saat busway datang kami berharap dapat tempat duduk. Namun saying kami
tidak kedapatan tempat duduk. Tapi kami bisa duduk disebelah pintu dan
disebelah sopir busway. Saya tidak sadar kalo sopir buswaynya masih muda dan
ganteng. Saya tidak berani menoleh banyak saat itu. Kami harus berpisah, nabil
yang pertama turun, selanjutnya saya dan nurul, dan terakhir firyal dan putri.
Saya dan nurul menunggu busway yang jurusan kampung rambutan. Setelah busway
datang kami berdua langsung naik, kami tidak kedapatan tempat duduk lagi jadi
kami harus berdiri sepanjang perjalan menuju pasar rebo. Sesampainya dipasar
rebo kami langsung naik angkot 37. Saya turun duluan sebelum nurul. Kami
berpisah di depan mayasari.
Saya
menyebrang dan memutuskan untuk berhenti sebentar untuk membeli nasi goreng
karena saya merasa lapar setelah seharian bermain. Sesampainya dirumah saya
langsung mandi, solat lalu makan. Setelah makan saya langsung naik ketempat
tidur dan tidak terasa waktu sudah pagi lagi. Liburan ke dufan kemarin adalah
liburan yang sangat menyenangkan. Saya bisa lebih dekat lagi dengan teman-teman
baru ini. Terima kasih teman-teman J. Sekian cerita
liburanku bersama teman-teman di dufan.