Jumat, 29 Maret 2013

DUFAN with 2EB01



DO – FUN
Part 1
Waktu ujian akhir semester telah dekat. Kami 2eb01 telah merencanakan liburan setelah ujian akhir semester ini selesai. Karena setelah ujian akhir ini selesai kami punya waktu seminggu untuk liburan. Akhirnya kami memutuskann unuk pergi liburan ke dufan (salah satu tempat rekreasi di daerah Jakarta). Karena sedang ada promo pelajar makanya kami memutuskan untuk ke dufan , selain karena sedang ada promo , ada juga factor lain yang membuat kami memutuskan untuk pergi kesana yaitu wahana yang ada di dufan. Promo pelajar ini sangat menguntungkan dan sangat menjangkau sekali kantong kami para mahasiswa. Yang seharusnya tiket dufan Rp. 250.000 tapi karena ada promo ini bisa menjadi Rp. 80.000 saja. Syarat yang harus dipenuhi adalah minimum rombongan harus 15 orang dan mempunyai kartu pelajar/mahasiswa. Ini yang membuat kami memilih dufan sebagai tempat liburan kami. Setelah dibicarakan akhirnya kami memulai merencanakan liburannya. Dari siapa saja yang ingin ikut, kendaraan yang akan dipakai untuk pergi ke dufan, uang yang dibutuhkan, apa saja yang harus dibawa. Estin , orang yang mengusulkan dan mengkoordinator liburan ini sangat semangat sekali menghasut anak-anak yang ada di kelas 2eb01 untuk bisa ikut liburan ke dufan.
Akhirnya saat ujian pun tiba. Semakin mendekati hari liburan semakin semangat kami dan termasuk estin untuk menabung. Sayang saat waktu yang ditentukan akan tiba, estin memberitahukan pada kami semua yang ikut bahwa liburan kedufan gagal karena yang bisa ikut liburan ke dufan hanya 10 orang dari 39 mahasiswa yang ada di 2eb01. Ini tidak memenuhi syarat yang seharusnya 15 orang. Ini membuat kami yang ingin ke dufan kecewa. Estin pun agak sedikit kesal karena merasa di ‘PHP’ (pemberi harapan palsu) sama anak-anak 2eb01.
Estin tidak patah semangat untuk membawa kami liburan ke dufan. Estin memulai lagi usahanya untuk merencanakan liburan ini lagi. Akhirnya dia berhasil mengumpulkan 15 orang termasuk saya. Kami memulai lagi merencanakan liburan ini. Estin mengusulkan untuk mencicil pembayaran tiket dufan. Ini salah satu cara untuk mengajak anak-anak yang lain untuk ikut liburan. Banyak hal lucu yang terjadi saat merencanakan liburan ke dufan ini. Saya merasa senang bisa bergabung dalam liburan bersama 2eb01. Kami selalu berkumpul saat membicarakan liburan ke dufan. Berkumpul di barisan bagian belakang kelas. Saat membicarakan liburan ke dufan ini pasti menjadi rame karena selain membicarakan rencana liburan , kami juga pasti membicarakan hal lain atau bermain permainan yang konyol. Saat kami membuat rame kelas , seisi kelas pasti akan memperhatikan kami. Mungkin karena terganggu atau mungkin tertarik dengan keberisikan  yang kami buat.
Akhirnya kami memutuskan untuk pergi ke dufan tanggal 11 maret 2013. Kenapa kami memilih tanggal itu , karena selain kami tidak ada jadwal kuliah tapi juga karena tanggal 12 maret nya adalah hari nyepi , hari libur nasional. Jadi besoknya kami bisa istirahat setelah cape bermain di dufan. Kami sibuk membicarakan bagaimana akses ke dufannya. Karena ada yang ingin naik kereta dan busway. Saya termasuk yang ingin naik busway. Kebanyakan memilih naik kereta.
Saya dan empat teman saya , nurul ,firyal , tekla , dan disti memilih busway untuk akses kami ke dufan. Kami janjian di halte busway pasar rebo jam 7 tepat. Besoknya saat waktu yang di tunggu tiba , aku berangkat dari rumah jam 7 lewat karena nurul telat berangkat dari rumahnya. Kami semua ngaret dari waktu yang dijanjikan sebelumnya. Akhirnya setelah semua hadir di halte busway , kami masuk dan membeli tiket dan menunggu busway yang lewat. Saat di halte busway kami melihat seorang anak laki-laki umurnya sekitaran anak SMA. Anak laki-laki itu mengambil perhatian kami karena dia mirip Gabriel penyanyi jebolan program idola cilik yang biasa ditayangkan RCTI. Kami berlima jadi membicarakan anak laki-laki itu. Kami pun 1 busway dengan dia. Tapi kami tidak berani untuk menyapa atau menanyakan langsung apa benar dia Gabriel idola cilik.
Saat masuk busway kami langsung tidak dapat duduk karena kondisi busway yang sudah penuh. Akhirnya kami berdiri sampai dengan halte kampung melayu. Malangnya , kami juga tidak dapat tempat duduk , dari halte kampung melayu sampai ancol kami pun berdiri. Kaki pun rasanya pegel sekali ditambah dengan bawaan yang berat. Isi tas yang penuh membuat beban kami pun bertambah. Isi tas kami itu ada baju ganti , bekal makan minum , payung , mukena dll.
Kami berlima pun tiba di halte ancol , disana sudah ada nabila dan putri yang sudah tiba terlebih dahulu. Mereka berdua juda naik busway tapi kami tidak bertemu. Kami bertujuh masuk ke ancol dan janjian bertemu dengan yang naik kereta. Akhirnya kami semua bertemu dan berkumpul untuk mengambil tiket , tapi saat sudah bertemu yang dibagikan malah bekal yang dijanjikan estin pada kami , yaitu ada lontong , lemper dan dua buah martabak. Saya dan teman-teman yang lain sangat berterima kasih pada estin karena telah membawakan kami snack dan telah banyak mengorbankan waktunya untuk mengurusi liburan ke dufan ini.
Kami pun masuk dufan , itu membuat saya merasa senang karena ini baru kedua kalinya saya berkunjung ke dufan dengan orang-orang yang berbeda. Saat pertama kali datang ke dufan , bersama teman dari SMA , sekarang , kedua kalinya datang ke dufan bersama teman-teman kuliah. Teman-teman yang lain mungkin sudah sering ke dufan. Suasana kali ini beda karena kami pergi bersama teman-teman baru yang akan menjadi teman selama tiga tahun kuliah.
Saat masuk dufan , pertama yang kami pilih adalah wahana kora-kora , kami mengantri tidak lama , kami pun menaiki wahana tersebut. Saya memilih barisan kedua dari belakang bersama tekla dan ira. Barisan ketiga dari belakang diisi oleh rena , nurul , nina , nabil dan firyal. Barisan paling belakang diisi oleh febri , disti , yusri (asoy nama panggilan yang biasa dipakai oleh yusri) , putri dan ima. Estin dan vero memilih untuk tidak naik wahana itu. Saat perahu mulai bergerak keatas dan kebawah itu bertanda permainan sudah dimulai. Dari yang lambat sampai perahu mulai ketingkat maksimum. Saat perahu sudah mencapai titik maksimum yaitu saat perahu berada di keadaan 180 derajat , itu membuat nyali ciut karena itu membuat saya sampai dalam keadaan berdiri di ketinggian yang sangat tinggi. Rasanya seperti ingin jatuh kebawah. Wahana ini baru permulaan.
Kami berlima belas melanjutkan petualangan yang mengadu nyali. Wahana kedua adalah Happy Feet 3D ,di wahana ini kami seperti ada dalam film tersebut dan merasakan apa yang dirasakan oleh penguin itu.Bangku yang kami duduki bisa bergerak seperti gerakan yang sedang dilakukan penguin tersebut. Wahana ini hanya selingan saja dan tidak ada apa-apanya dibandingkan dari wahana yang pertama saya naiki. Tapi ada kejadian yang membuat saya malu , saat permainan selesai saya bermasalah dengan cara membuka pengaman yang melingkar di perut saya. Saya meminta tolong pada arena untuk membukakannya. Saya merasa sedikit malu saat itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar