Jumat, 29 Maret 2013

DUFAN with 2EB01



DO-FUN
Part 2
Lanjut dari wahana happy feet 3D ke wahana perang bintang. Di wahana ini kami mengantri cukup panjang, sambil mengantri kami beristirahat sebentar sambil menikmati snack yang diberikan estin pada kami tadi. Sambil menunggu dan menikmati snack kami juga menyempatkan berfoto-foto disana. Cukup banyak foto yang kami ambil di luar wahana perang bintang. Didalam wahana pun kami sempat mengambil gambar juga walaupun agak sedikit gelap hasilnya padahal sudah memakai blitz kamera. Yang membawa kamera hanya yusri (asooy) seorang. Kami mengantri dan akhirnya tiba giliran kami menaiki pesawat yang akan melawan para alien. Kami bersaing untuk mendapatkan nilai terbanyak jika bisa menembak alien-alien tersebut.
Saya berada dipesawat yang sama dengan febri, estin, tekla, dan saya lupa satu lagi. Saya mendapatkan nilai 10400. Dan yang lain tidak begitu beruntung. Setelah peperangan melawan alien selesai, saya merasa pusing karena naik pesawat yang berputar-putar. Tapi cukup menyenangkan bermain wahana perang bintang dan bisa mendapatkan nilai yang cukup banyak. Setelah dari perang bintang kami berlima belas memutuskan untuk istirahat sekaligus untuk beribadah. Kami mencari tempat yang teduh untuk menikmati bekal yang kami bawa. Akhirnya kami menemukan tempat yang cukup teduh untuk kami, yaitu di bawah pohon rindang. Kami mulai mengeluarkan bekal kami masing-masing dan mencari posisi yang nyaman untuk menikmati bekal kami.
Saya membawa bekal mie, nugget ayam dan ditambah nasi. Sedangkan yang lain membawa bekal yang bermacam-macam dan sedikit menggoda saya untuk ikut mencicipi bekal mereka. Sambil makan kami juga merencanakan wahana apa yang akan dinaiki selanjutnya. Setelah semua selesai makan, kami menyempatkan berfoto-foto. Sepertinya berfoto-foto adalah agenda penting hari itu. Setiap saat menyempatkan untuk berfoto bersama. Setelah makan selesai, berfoto-foto sudah, kami berjalan menuju mushola kecil untuk beristirahat sekaligus untuk menunaikan ibadah solat dzuhur. Didepan mushola ternyata ada objek yang bagus untuk berfoto. Setelah selesai beribadah kami langsung menuju kolam kecil yang dikelilingi pagar dan jembatan. Tempat ini sangat bagus untuk berfoto-foto ria. Akhirnya kami mengambil banyak gambar kami bersama disana. Kami bersenda gurau tentang foto yang diambil tadi. Estin dan ima sangat ingin sekali berfoto dengan yusri, kenapa? Karena perawakan yusri yang seperti laki-laki. Namun ada seseorang yang sepertinya cemburu dengan hal itu. Seseorang itu adalah nabila, orang sangat dekat sekali dengan yusri. Dia selalu ingin berdekatan dengan yusri. Entah apa yang membuat nabil seperti itu pada yusri. Kami hanya berpikir itu hanya candaan biasa. Hanya ingin membuat lelucon.
Setelah semua puas berfoto-foto kami melanjutkan permainan lagi. Kami memilih wahana yang bisa membuat kami segar kembali setelah lelah dengan wahana-wahana sebelumnya. Kami memilih wahana arung jeram. Wahana yang akan membuat seluruh badan kami basah semua. Di wahana itu ada tulisan “kalo takut basah, jangan naik wahana ini”. Kami pun mulai berebut posisi tempat duduk. Jika salah memilih tempat duduk bisa-bisa keluar dari wahana arung jeram pakaian kita akan basah semua. Benar saja, saya memilih posisi yang salah. Selama perjalanan di arung jeram, pakaian saya basah semua. Tapi ada yang lebih parah lagi, yaitu tekla, dia dari ujung rambut sampai ujung kaki basah semua. Kami sangat malu, karena pakaian kami basah semua. Kami juga tidak membawa pakaian ganti. Saya dan tekla berharap pakaina kami bisa kering sebelum kami pulang.
Sesudah berbasah-basahan di arung jeram kami belum puas berbasah-basahan. Kami menuju wahana Niagara yang berhubungan dengan air juga. Saya, yusri dan rena memutuskan untuk tidak ikut menaiki wahana tersebut karena kami harus mengeringkan pakaian kami dulu. Kami bertiga menunggu disebelah wahana Niagara, yang terdapat jembatan panjang yang diatasnya terdapat juga kursi-kursi kayu panjang. Kami mennggu disitu, saya dan rena berjemur di pinggir panggar jembatan itu. Kami tidak peduli denga  orang-orang yang berlalu lalang sambil memperhatikan kami berdua. Cukup lama menunggu teman-teman yang naik Niagara. Sambil berjemur kami juga berfoto-foto dijembatan itu. Dan saat berfoto-foto kami melihat seorang anak kecil, dia sangat lucu dan menggemaskan. Kami juga mengambil gambar anak kecil itu. Setelah lelah menunggu, akhirnya teman-teman yang naik Niagara turun juga.
Sehabis dari Niagara kami berjalan menuju wahana tornado. Tapi yang ingin naik tornado hanya sebagian, sebagian lagi memilih wahana alap-alap (halilintar versi mini). Ini pertama kalinya saya dan nabil naik tornado. Wahana ini dulu cukup terkenal, tapi saat pertama kali datang ke dufan saya belum berani menaikinya. Tapi kali ini saya memberanikan diri untuk mencoba wahana ini. Setelah mengantri akhirnya tiba giliran saya dan teman-teman untuk naik. Saya memilih duduk ditengah-tengah antara nabil dikiri saya dan rena dikanan saya. Setelah pengaman dipasangkan tangga diturunkan, itu bertanda permainan akan dimulai. Disitu saya berusaha memberanikan diri dan mengucapkan basmalah. Saat mesin dinyalakan semuanya berubah. Dari perasaan takut saya menjadi perasaan lucu. Saat posisi saya berada diatas saya malah tertawa keras, padahal yang lain berteriak-teriak sampai ada juga yang menangis minta agar permainan ini dihentikan. Saya merasa wahana ini sangat lucu, entah mengapa saya bisa tertawa geli saat permainan ini dimulai. Penjaga yang menjaga pun heran mendengar tawa saya yang sangat keras, mungkin dia berpikir saya gila. Tapi memang wahana itu membuat saya tertawa keras sampai mengeluarkan air mata.
Rasa takut saya pun seketika hilang dan tergantikan oleh rasa ingin mencoba menaiki wahana tornado itu lagi. Setelah selesai kami melanjutkan ke wahana kincir-kincir. Saya tidak ingin menaiki wahana itu, saya merasa takut untuk menaikinya. Yang menaiki wahana itu, disti, yusri, vero, nurul, ima, putri, ira, dan nabila. Sisanya memilih wahana istana boneka. Dan saya sendiri lebih memilih menjadi juru foto yang memfoto teman-teman yang naik kincir-kincir.
Selesai menaiki wahana kincir-kincir, kami menyempatkan untuk menunaikan ibadah solat ashar dulu dimasjid. Setelah semua selesai solat kami juga menyempatkan berfoto-foto ria bersama. Banyak gambar yang kami ambil di masjid. Kami juga beristirahat sambil mengobrol, obrolan kami ini sangat menarik karena menyangkut liburan di dufan kali ini. Sayang, tidak semua teman-teman di 2eb01 bisa ikut semua dan merasakan kebersamaan yang kami rasakan saat liburan ini. Dimasjid kami juga memulai ronde kedua untuk menghabiskan bekal kami yang tadi belum habis. Sekalian mengurangi beban yang dibawa.
Setelah puas beristirahat, kami menuju wahana terakhir, wahana penutupan. Wahana ini selalu ada di pasar-pasar malam yaitu kuda-kudaan. Sebelum menaiki wahana itu kami menyempatkan diri lagi untuk berfoto-foto, mengabadikan kebersamaan kami. Saat kami menaiki wahana itu pun kami masih menyempatkan diri berfoto. Kami berteriak-teriak agar yusri (asooy) mau memfoto kami semua. Kami berebut untuk difoto yang paling pertama dan paling bagus. Saya merasa pusing karena menaiki wahana yang berputar lama kelamaan menjadi kencang. Saya berpikir lebih baik naik tornado daripada kuda-kudaan. Setelah selesai kami berfoto bersama badut dufan. Tapi saat kami asik berfoto tiba-tiba ada bbm yang masuk ke bb (blackberry) disti. Ternyata itu dari tekla. Tekla sangat kesal pada kami semua karena meninggalkannya dan lupa padanya. Kami semua pun kaget karena kami kira dia ada bersama kami. Kami merasa menyesal karena asik sendiri dan tidak memperhatikan teman yang ada disekitar kami. Setelah bertemu tekla dan membujuknya agar tidak marah lagi kami memutuskan untuk pergi ke pantai indah yang ada disebelah hotel mercure. Kami berjalan kaki dan untuk sampai ke pantai itu kami harus berjalan cukup jauh. Namun karena berjalan kakinya bersama-sama itu semua tidak terasa. Akhirnya setelah berjalan kaki cukup jauh, kami sampai di pantai indah. Ada kejadian lucu saat kami berjalan masuk menuju jembatan panjang yang ada dipantai indah itu. Saat kami melewati dua orang laki-laki dewasa, salah laki-laki itu berbisik pada temannya, “cewe semua sob” kata laki-laki pertama.
“ga, ada cowonya tu satu di depan” kata laki-laki kedua sambil menunjuk yusri yang berjalan didepan.
Kami semua yang mendengar pembicaraan kedua laki-laki itu pun tertawa geli, kami tidak menyangka aka nada kejadian lucu seperti ini. Yusri memang tomboy, dia terlihat seperti lelaki, padahal dia adalah seorang perempuan.
Saat sampai di jembatan kami pun berfoto-foto lagi. Sebagian lagi duduk dipinggir jembatan sambil membuka bekal yang masih tersisa sambil mengobrol. Selesai kami berfoto-foto. Kami ikut bergabung dengan mereka. Timbullah pembicaraan tentang liburan selanjutnya yang akan kami tuju. Dari bandung, pulau bidadari, dll. Pilihan pun jatuh pada bandung. Namun ini Cuma masih pembicaraan belum pasti. Kami juga masih harus mengumpulkan uang untuk baju futsal kelas, mungkin perjalanan ke bandung bisa gagal lagi.
Selesai berbincang-bincang, dan waktu sudah menunjukkan pukul tujuh malam. Kami memutuskan untuk beranjak pulang dari ancol. Namun kami perlu perjuangan untuk menuju halte busway dan stasiun, karena letaknya yang jauh. Kami akhirnya berjalan jauh dan melewati dermaga pribadi milik orang-orang kaya yang tinggal di lingkungan ancol itu. Dermaga-dermaga itu berfungsi untuk memarkir kapal-kapal ferry milok orang kaya itu. Kami cukup kagum dengan pemandangan itu. Kami berpisah ditengah jalan karena stasiun sudah kelihatan. Yang naik kereta saat itu, estin, disti, yusri, ima, tekla, vero, rena, nina dan febri. Dan sisanya yang naik busway, saya, ira, nabila, nurul, firyal, dan putri. Cukup lama kami menunggu busway yang jurusan ancol-pgc. Kami sangat kesal karena dantangnya busway lama sekali. Kami juga sudah sangat lelah ditambah dengan lamanya busway datang. Saat busway datang kami berharap dapat tempat duduk. Namun saying kami tidak kedapatan tempat duduk. Tapi kami bisa duduk disebelah pintu dan disebelah sopir busway. Saya tidak sadar kalo sopir buswaynya masih muda dan ganteng. Saya tidak berani menoleh banyak saat itu. Kami harus berpisah, nabil yang pertama turun, selanjutnya saya dan nurul, dan terakhir firyal dan putri. Saya dan nurul menunggu busway yang jurusan kampung rambutan. Setelah busway datang kami berdua langsung naik, kami tidak kedapatan tempat duduk lagi jadi kami harus berdiri sepanjang perjalan menuju pasar rebo. Sesampainya dipasar rebo kami langsung naik angkot 37. Saya turun duluan sebelum nurul. Kami berpisah di depan mayasari.
Saya menyebrang dan memutuskan untuk berhenti sebentar untuk membeli nasi goreng karena saya merasa lapar setelah seharian bermain. Sesampainya dirumah saya langsung mandi, solat lalu makan. Setelah makan saya langsung naik ketempat tidur dan tidak terasa waktu sudah pagi lagi. Liburan ke dufan kemarin adalah liburan yang sangat menyenangkan. Saya bisa lebih dekat lagi dengan teman-teman baru ini. Terima kasih teman-teman J. Sekian cerita liburanku bersama teman-teman di dufan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar