Kamis, 03 Januari 2013

Krisis Islam


Penilaian Tentang Krisis Islam

Kenyataan bahwa saat ini , kabut tebal problematika masih menyelimuti umat Islam. Penjajahan atas dunia Islam tak kunjung usai , di Palestina , dimana masjid suci ketiga, masjid al-aqsha berada dan , masih terpenjara dalam blockade tentara yahudi la’natullah. Di Eropa , sentimen-sentimen terhadap perkembangan Islam yang cukup pesat disikapi dengan fitnah, tindakan diskriminasi dan pelanggaran terhadap jilbab.
Dalam waktu yang sama , disini , di Indonesia, umat islam juga terus menerus dihantam kritis dan musibah, masalah yang lama tidak pernah tuntas, sementara masalah baru terus berdatangan, bagai bola salju yang berputar dan semakin besar. Penyakit social yang menjamur indikasi kemiskinan akhlaq. Korupsi yang telah mendarah daging, dari level atas sampai bawah, di pusat maupun daerah, mengakar secara sistematis di berbagai institusi bahkan perseorangan.
Perzinahan dan perselingkuhan yang merebak di berbagai lapisan usia, begitu erat terkait dengan beredarnya pornografi dan pornoaksi yang sangat leluasa dipertontonkan melalui televisi di rumah kita, media cetak yang kit abaca , dan internet yang hari ini sangat mudah didapatkan. Orang tua yang terpaksa menikahkan anak perempuannya untuk menutupi malu akibat hamil diluar nikah . Kesucian diri tidak dianggap lagi sebagai suatu yang patut dijaga. Rumah tangga yang kacau balau karena tidak dilandasi iman , ilmu , dan rasa saling percaya.
Angka kriminalitas terus membengkak, isi penjara makin penuh sesak, si kaya dengan serakahnya ingin terus memperkaya dirinya, sementara si miskin dengan kejahilan ilmunya, ingin memperoleh kekayaan dengan cara-cara instan. Kenaikan harga yang mencekik, inflasi yang membumbung tinggi.
Gaya hidup masyarakat yang hedonis , materialis, primordialis, gemar hura-hura, berpaling dari tuntunan agama, selebriti menjadi panutan, para ulama ditinggalkan, itu semua semakin memperparah kondisi umat islam di seluruh lini kehidupan.
Tidaklah heran , bangsa ini terus diberi peringatan , lumpur panas yang tak berkesudahan, tsunami, gempa bumi yang silih berganti, gagal panen yang menyengsarakan petani, kecelakaan transportasi yang terus berulang didarat, laut maupun udara, pesawat yang jatuh, kapal laut yang tenggelam, hendaknya ini semua menjadi renungan bagi kita semua.
Saat ini kita sedang hidup di zaman yang memprihatinkan. Zaman dimana keimanan dianggap sepele oleh sebagian besar penduduk dunia. Berbagai nilai dan norma telah berjungkir-balik sedemikian rupa sehingga yang benar dikatakan salah dan yang salah dipandang benar. Orang jujur disingkirkan, sementara pengkhianat diangkat menjadi pemimpin dan pemuka masyarakat.
Sejujurnya, kita sedang berada di masa tergelap dalam sejarah Islam. Apakah serangkaian ujian yang menimpa negeri kita ini belum cukup menjadi peringatan bagi kita untuk kembali kepada iman ?
Dalam menghadapi pancaroba kehidupan ini, kita semua memerlukan pedoman yang kuat . Tidak ada yang lebih kuat daripada berpegang teguh pada sistem dan aturan allah. Inilah yang terjamin di dunia dan akhirat yang kokoh , tahan uji , anti krisis, dan sanggup menghadapi perubahan zaman.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar