Penilaian Tentang
Krisis Islam
Kenyataan
bahwa saat ini , kabut tebal problematika masih menyelimuti umat Islam.
Penjajahan atas dunia Islam tak kunjung usai , di Palestina , dimana masjid
suci ketiga, masjid al-aqsha berada dan , masih terpenjara dalam blockade
tentara yahudi la’natullah. Di Eropa , sentimen-sentimen terhadap perkembangan
Islam yang cukup pesat disikapi dengan fitnah, tindakan diskriminasi dan
pelanggaran terhadap jilbab.
Dalam
waktu yang sama , disini , di Indonesia, umat islam juga terus menerus dihantam
kritis dan musibah, masalah yang lama tidak pernah tuntas, sementara masalah baru
terus berdatangan, bagai bola salju yang berputar dan semakin besar. Penyakit
social yang menjamur indikasi kemiskinan akhlaq. Korupsi yang telah mendarah
daging, dari level atas sampai bawah, di pusat maupun daerah, mengakar secara
sistematis di berbagai institusi bahkan perseorangan.
Perzinahan
dan perselingkuhan yang merebak di berbagai lapisan usia, begitu erat terkait
dengan beredarnya pornografi dan pornoaksi yang sangat leluasa dipertontonkan
melalui televisi di rumah kita, media cetak yang kit abaca , dan internet yang
hari ini sangat mudah didapatkan. Orang tua yang terpaksa menikahkan anak
perempuannya untuk menutupi malu akibat hamil diluar nikah . Kesucian diri
tidak dianggap lagi sebagai suatu yang patut dijaga. Rumah tangga yang kacau
balau karena tidak dilandasi iman , ilmu , dan rasa saling percaya.
Angka
kriminalitas terus membengkak, isi penjara makin penuh sesak, si kaya dengan
serakahnya ingin terus memperkaya dirinya, sementara si miskin dengan kejahilan
ilmunya, ingin memperoleh kekayaan dengan cara-cara instan. Kenaikan harga yang
mencekik, inflasi yang membumbung tinggi.
Gaya hidup
masyarakat yang hedonis , materialis, primordialis, gemar hura-hura, berpaling
dari tuntunan agama, selebriti menjadi panutan, para ulama ditinggalkan, itu
semua semakin memperparah kondisi umat islam di seluruh lini kehidupan.
Tidaklah
heran , bangsa ini terus diberi peringatan , lumpur panas yang tak berkesudahan,
tsunami, gempa bumi yang silih berganti, gagal panen yang menyengsarakan
petani, kecelakaan transportasi yang terus berulang didarat, laut maupun udara,
pesawat yang jatuh, kapal laut yang tenggelam, hendaknya ini semua menjadi
renungan bagi kita semua.
Saat ini
kita sedang hidup di zaman yang memprihatinkan. Zaman dimana keimanan dianggap
sepele oleh sebagian besar penduduk dunia. Berbagai nilai dan norma telah
berjungkir-balik sedemikian rupa sehingga yang benar dikatakan salah dan yang
salah dipandang benar. Orang jujur disingkirkan, sementara pengkhianat diangkat
menjadi pemimpin dan pemuka masyarakat.
Sejujurnya,
kita sedang berada di masa tergelap dalam sejarah Islam. Apakah serangkaian
ujian yang menimpa negeri kita ini belum cukup menjadi peringatan bagi kita
untuk kembali kepada iman ?
Dalam
menghadapi pancaroba kehidupan ini, kita semua memerlukan pedoman yang kuat . Tidak
ada yang lebih kuat daripada berpegang teguh pada sistem dan aturan allah.
Inilah yang terjamin di dunia dan akhirat yang kokoh , tahan uji , anti krisis,
dan sanggup menghadapi perubahan zaman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar