KOS BERHANTU
Part 1
Aku
menempati kamar kos baru ku. Aku baru saja pindah dari kosan lama ku karena aku
merasa kosan lama ku itu terlalu jauh dari kampus. Aku pindah kosan yang
jaraknya dekat dengan kampus walaupun agak mahal karena letaknya yang dekat dengan
kampus. Kamar kos baru ku ini tidak terlalu luas ukurannya, berbeda dengan
kosan lamaku yang agak luas dari yang kamar yang sekarang. Di kosan ini aku
mendapatkan barang-barang seperti tempat tidur, meja belajar, lemari berpintu
dua dan letak kamar mandi di dalam. Aku mendapatkan kamardi lantai 2 yang
letaknya di paling ujung dari tangga. Saat pertama kali melihat kamar kosan ku
itu aku merasakan hawa yang gelap dan panas. Aku merasa ada yang aneh dan tidak
benar memilih kamar itu. Tapi mau apalagi hanya kamar itu yang kosong dan kosan
itu yang paling dekat. Aku berusaha menghilangkan perasaan itu dan berpikir
positif. Aku mengeluarkan barang-barangku dan mulai membereskan baju-baju yang
aku bawa dengan koper yang berukuran besar dan mulai menatanya di dalam lemari.
Saat aku membuka lemari baju, aku mencium aroma yang aneh. Entah bau apa itu,
tapi sangat aneh. Aku pun menaruh beberapa buah kamper dan menaruhnya di
lemari. Aku pun merapikan baju-baju ku dan ada beberapa yang aku gantung. Saat
setelah selesai merapikan baju dan menaruhnya di lemari, aku melanjutkan dengan
merapikan peralatan makan ku. Aku menata beberapa buah piring dan gelas,
beberapa pasang sendok garpu, dan ada beberapa botol kecap, saos dan lain-lain.
Selesai membereskan peralatan makan, aku beralih membereskan peralatan make up
ku yang begitu banyak, maklum saja seorang perempuan. Aku mulai dari menata
bedak, parfum, dan lain-lain di meja kecil yang aku bawa sendiri dan aku
letakkan disebelah meja belajar. Aku juga menaruh cermin yang cukup besar
karena di kosan tidak ada cermin. Saat aku memasang cermin itu dan mencari
posisi agar cermin itu tidak terpasang miring, aku melihat ada bayangan hitam
yang lewat dengan cepat di cermin. Seketika itu pun aku terdiam dan menahan
napas. Jantungku mulai berdetak kencang, keringatku pun mulai keluar dan
pikiranku mulai berpikir yang aneh-aneh. Tapi aku berusaha untuk tidak
mengikuti pikiran negatif ku itu. aku menutup mata, mulai mengatur napasku lagi
dan berdoa dalam hati. Aku memutuskan untuk melupakan kejadian itu.
Malam
pun tiba, aku terbangun dari tidur siangku. Aku merasa lelah sekali karena
membereskan kamar baruku. Aku bangkit dari tempat tidur dan berjalan lunglai ke
kamar mandi dan sekalian mandi. Saat di kamar mandi aku menyalakan keran untuk
mengisi bak air yang kosong. Sambil menunggu bak penuh, aku mengambil air wudhu
dulu untuk melaksanakan solat magrib. Keluar dari kamar mandi, aku menggelar
sajadah dan mengenakan mukena. Aku memulai solat magribku. Saat aku sudah
rakaat ke 2 ada bunyi aneh terdengar dari lemari. Aku tidak ingin
menghiraukannya karena takut mengganggu solatku. Bunyi itu hanya terdengar
sebentar dan menghilang. Aku berusaha untuk focus lagi pada solatku. Setelah
selesai melaksanakan solat tiga rakaat itu, aku kaget sejadi-jadinya karena
pintu lemari yang terkunci bisa terbuka. Aku mulai berpikir negatif lagi. Tapi
aku tidak ingin kalah dengan rasa takutku. Aku pun mengunci kembali lemari itu
dan memastikannya tidak akan terbuka lagi. Dari dalam kamar mandi sudah terdengar
air sudah terisi penuh. Aku pun mandi dan melupakan kejadian itu. selesai mandi
aku keluar sebentar untuk mencari makan malam. Aku memutuskan untuk membeli
nasi goreng dan membawanya kekosan karena aku ingin memakannya di kosan saja.
Aku mencari kunci kamar kos ku dan saat aku sedang sibuk mencari kunci, tidak
sengaja aku melihat ada seseorang yang turun melewati tangga. Sosoknya hitam
dan berambut panjang. Aku tertegun karena keadaan saat itu sedang berisik dan
orang-orang yang ada di kosan saat itu sedang berada pada kamarnya
masing-masing dengan pintu terbuka. Aneh rasanya melihat sosok itu. aku tidak
pernah melihatnya selama seharian di kosan ini tadi pikirku. Mungkin itu teman
temannya penghuni kosan yang lain.
Aku
pun masuk kekamar dan mengambil piring dan sendok untuk menyantap makan
malamku. Aku melihat ada yang aneh di cermin. Aku pun melihat kesamping dan
betapa kagetnya aku melihat lemari pakaianku terbuka dan baju yang tergantung
didalamnya berjatuhan dari hangernya. Keringatku mulai keluar dan mukaku
langsung pucat pasi. Aku berpikir keras untuk mengatasi masalah ini. Aku tidak
bercerita dulu pada orang lain termasuk ibu kos ku. Aku mengambil wudhu dan
melaksanakan solat isya supaya aku menjadi tenang dan meminta perlindungan pada
tuhan. Selesai solat aku mengambil al-quran dan mulai membacanya. Setelah
selesai perasaanku mulai tenang dan memutuskan untuk merapikan baju yang
terjatuh tadi. Sambil membereskannya aku membaca ayat-ayat al-quran. Aku
berharap doaku itu bisa melindungiku.
Malam
semakin larut, mataku pun sudah sangat lelah. Aku menutup jendela dan menarik
gorden dan mengunci pintu kamar kos. Sebelum tidur aku berdoa supaya tidak
terjadi apa-apa saat aku tertidur.
Pagi
pun muncul, aku terbangun karena bunyi alarm handphone ku. Aku bangun dan
langsung melihat ke sekitar berharap tidak ada barang-barang yang berubah atau
berpindah dari tempatnya. Alhamdulillah tidak ada yang berubah sedikitpun. Aku
turun dari tempat tidur, membuka gorden dan jendela, mematikan lampu yang masih
menyala. Aku mencuci muka dan menyikat gigi ku di kamar mandi. saat di dalam
kamar mandi, terdengar suara barang terjatuh. Aku langsung berhenti menyikat
gigi ku dan buru-buru berkumur. Saat sudah diluar aku melihat parfumku terjatuh
dari meja. Aku kaget sekali karena tidak ada yang masuk karena pintuku masih
terkunci. Anehnya pintu lemari ku terbuka. Aku pun langsung membuka pintu dan
berlari kebawah yang suasananya sedang ramai. Suasana ramai membuat rasa
takutku menghilang sedikit.
Perlu
waktu lama untuk memberanikan diriku untuk kembali ke kamar ku lagi. Akhirnya
aku pergi ke atas menuju kamarku bersama kak rahmi. Kak rahmi ini letak
kamarnya ada di depan kamarku. Kami baru saja berkenalan kemarin. Aku pun masuk
ke kamar yang keadaan lemari yang masih terbuka dan parfum yang masih ada di
lantai. Saat aku masuk, aku mebaca doa terlebih dahulu. Aku merasa ada yang
aneh di dalam lemari ku. Aku merasa sangat terganggu dengan kejadian yang sama
yang terus berulang-ulang. Sudah satu bulan lamanya aku tinggal disana, dan masih
sering mengalami kejadian-kejadian itu. aku berusaha untuk tidak berbicara dulu
karena aku masih yakin bisa mengatasinya.
Hari
ini aku pulang dari kampus malam, dengan langkah berat karena lelah aku menaiki
tangga menuju kamarku. Aku menghentikan langkahku karena aku melihat sesosok
wanita berambut panjang dan panjang rambutnya itu menutupi wajahnya sedang
duduk di sofa ruang tv yang ada di sudut tembok. Badannya tembus pandang dan
kakinya melayang. Aku langsung menjerit kencang dan membuat penghuni kosan
keluar semua karena mendengar jeritanku. Ibu kosan ku pun langsung
menenangkanku dengan memelukku erat. Semua berusaha menenangkanku. Saat aku
sudah mulai agak tenang, ibu kos pun bertanya apa yang terjadi sampai aku
teriak seperti itu.
“ada apa nak anggi?”
Tanya ibu kosan ku sambil merapikan rambutku yang berantakan karena terkena
keringat.
“ehm…aaa…itu…” jawabku
tergagap.
“ada apa? Itu apa?
Tanya ibu kosan ku lagi dengan sedikit nada yang lebih khawatir.
“tadi saya melihat
hantu bu” jawabku dengan nada ketakutan dan dengan suara yang gemetaran.
“apa?” kata ibu kosan
tidak percaya.
“sebenarnya saya sudah
mengalami hal-hal yang aneh sejak pertama kali datang kesini,bu” kataku sedih.
“kenapa kamu tidak
pernah cerita kalo ada hal-hal yang aneh” kata ibu kos kesal.
“saya merasa saya masih
bisa mengatasinya bu. Saya juga tidak ingin membuat penghuni yang lain kuatir
dengan hal ini” jawabku dengan nada kecewa.
“tapi ini juga bisa
membahayakan dirimu” kata ibu kos
“sebelumnya ada
kejadian apa sebelum saya menempati kamar tersebut bu?” Tanya ku pada ibu kos
“saya juga tidak tahu,
saya baru disini. Jika kamu tidak menceritakannya, saya tidak akan pernah tahu
nak” jawabnya dengan menyesal.
“malam ini jangan tidur
sendirian dulu, minta temenin dulu sama yang lain” kata ibu kos padaku
khawatir.
“iya bu,saya akan tidur
di kamar kak rahmi nanti” kataku lesu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar