Jumat, 17 Mei 2013

Kos Berhantu part 3


KOS BERHANTU
Part 3
Akhirnya kendaraan angkot yang aku tunggu pun tiba. Syukurlah, angkotnya tidak terlalu penuh. Aku pun naik dan mencari tempat duduk yang stategis untuk tidur, karena perjalanan pulang kerumah ini akan cukup jauh dan melelahkan.
Aku pun memasang headset dan bersiap-siap untuk tidur. Lagu pun mulai terdengar dari handphoneku. Saat lagu ketiga mulai bermain, aneh yang terdengar bukan sebuah lagu namun suara rintihan dan napas berat yang terdengar. Aku pun langsung melepas headset dan langsung berdoa saat itu juga. Aku benar-benar merasa terganggu dengan kejadian ini semua.
Akhirnya aku sampai dirumah. Saat masuk rumah, keadaan rumah sedang sepi, hanya ada pembantu saja saat itu. aku pun ke dapur untuk mengambil minum sekalian bertemu bibi.
“assalamualaikum” kataku pada seseorang yang sudah tua, berbadan kecil, dan sudah agak rentah usianya.
“waalaikumsalam” jawabnya dengan suara yang sudah rintih. Dia pun berbalik dan sangat terkejut melihat kedatanganku. Dia pun langsung memelukku dengan erat.
“mba anggi, apa kabar ? Sudah lama tidak bertemu setelah mba kuliah dan ngekos di Jakarta” katanya panjang.
“baik bi, bibi apa kabar? Orang rumah pada kemana bi?” tanyaku padanya sambil melepaskan pelukannya.
“baik mba. Lagi pada keluar mba. Ibu sama bapak lagi kondangan. Mba lin lagi keluar sama suaminya” jawab bibi padaku.
“oh pantes sepi. Bibi masak apa? Aku laper ni bi” tanyaku padanya sambil memegang perut yang kelaparan.
“masak sambel goreng kentang kesukaan mba sama sayur sop” jawabnya sambil menunjukkan masakannya.
Aku pun langsung mengambil piring dan menyendokkan nasi ke piring. Namun bibi berkata padaku untuk berganti pakaian dulu dan mencuci kaki ku baru makan. Aku pun menurut.
Aku membuka pintu kamarku, aku terdiam sejenak di depan pintu kamarku dan memandangi isi kamarku. Rasanya sudah lama sekali tidak merasakan suasana kamar yang dulu biasa aku tempati, aku selalu menghabiskan banyak waktuku di dalam kamar ini. Aku tidur, makan, belajar, nonton tv selalu aku lakukan dikamarku ini. Aku merasa sedih sekali jika harus kembali kekamar kosan ku itu. aku merasa nyaman dan aman berada di rumah. Aku pun masuk kedalam kamar untuk berganti pakaian. Saat aku berganti pakaian ada suara yang aku kenal dari luar kamarku.
“bunda, ayah” teriakku pada kedua orang itu. mereka langsung menoleh karena kaget mendengar suara teriakkanku tadi.
Aku pun langsung memeluk mereka dan tidak lupa mencium tangan mereka berdua. Rasanya nyaman sekali dengan keadaan yang seperti ini. Suasana rumah yang aku selalu kangenin jika aku berada dikosan.
Aku pun melanjutkan acara makanku dengan ditemani kedua orangtuaku. Aku bercerita tentang kegiatan kuliahku dan apa yang terjadi selama aku berada jauh dari mereka. Aku mulai bercerita tentang apa yang aku alamai di kosan. Merekasemua kaget mendengar ceritaku itu. mereka menyuruhku untuk pindah kosan. Namun aku kan baru saja pindah dari kosan lamaku. Jika aku pindah lagi, aku malas membongkar lagi barang-barangku.
Malam pun tiba, aku merasa sangat lelah hari itu. Aku pun langsung terlelap saat tubuh ku ini menyentuh tempat tidurku.
“aku ada dimana ini?” tanyaku pada diriku sendiri. Aku berada diruangan yang gelap dan pengap. Rasanya aku tidak bisa bergerak lepas di dalam ruangan tersebut. Aku sadar aku berada dalam sebuah lemari kayu yang sempit dan dipenuhi pakaian-pakaian.
Terdengar dari luar lemari suara orang yang sedang bertengkar hebat. Aku mengintip dari celah-celah yang ada dilemari. Aku mendengarkan pertengkaran tersebut dengan serius dan penuh konsentrasi. Banyak kata-kata yang tidak pantas diucapkan dalam pertengkaran tersebut.
Aku melihat ada dua orang disana, satu perempuan dan satu lagi laki-laki. Dari pertengkaran mereka sepertinya mereka adalah sepasang kekasih. Dari yang aku dengar mereka sedang bertengkar tentang perselingkuhan.
“gw ga selingkuh” kata perempuan itu pada kekasihnya sambil menangis kejar.
“trus ni foto apa? Ini bukti lw selingkuh!” teriak laki-laki itu sambil menunjukkan sebuah foto yang ada di handphonenya.
Pertengkaran ini mulai menggunakan fisik. Aku melihat laki-laki itu menampar dan menjambak rambut kekasihnya itu. aku merasa marah saat melihat perlakuan laki-laki itu. rasanya ingin keluar dari lemari dan menendang laki-laki itu. aneh, pintu lemari tidak bisa terbuka. Aku pun pasrah setelah berusaha beberapa kali untuk membukanya dari dalam. Wajah wanita itu pun mulai berdarah karena pukulan-pukulan yang telah diterimanya dari kekasihnya. Keadaan wanita itu mulai melemah dan tidak sadarkan diri.
Namun laki-laki itu tidak berenti memakinya dan masih menamparinya. Sampai saat dimana wanita itu terjatuh dan laki-laki itu menendangi tubuh wanita itu tanpa rasa ampun. Aku yang melihat itu pun marah dan mencoba membuka lemari itu lagi namun tetap gagal.
Laki-laki itu pun terduduk dan memeriksa keadaan kekasihnya itu. saat memegang leher kekasihnya itu, mungkin untuk memeriksa nadinya. Laki-laki itu langsung terlihat ketakutan setelah memeriksa nadi kekasihnya itu. laki-laki itu berjalan mondar-mandir sambil menggigit kuku jarinya. Aku pun berpikir kalo wanita itu sudah tidak bernyawa lagi karena tendangan-tendangan yang diterimanya tadi dari kekasihnya itu. laki-laki itu pun menyeret tubuh kekasihnya yang sudah tidak bernyawa itu menuju lemari yang aku diami dari tadi.
Laki-laki itu pun memasukkan mayat kekasihnya kedalam lemari dan hanya menutupi tubuh wanita itu dengan selimut. Aku pun berada satu tempat dengan mayat itu. aku merinding sekali saat itu dan memberanikan diri membuka selimut yang menutupi mayat itu. saat aku membukanya aku kaget karena mata mayat itu melotot padaku. Aku pun kaget dan terbangun.
Ternyata itu hanya mimpi. Mimpi yang memberikan penjelasan tentang kejadian yang selama ini aku alami. Aku pun memutuskan untuk kembali ke kosan dan menceritakan ini pada ibu kos.
Aku diantar oleh kedua orangtuaku kembali ke kosan. Saat sampai di kosan aku langsung memanggil ibu kos dan menjelaskan arti mimpiku semalam.
Sekarang semuanya jelas, hantu wanita itu ingin aku menolongnya untuk memenjarakan kekasihnya yang sudah membunuhnya. Lemari itu ternya dibeli oleh ibu kos yang lama di tempat barang bekas. Akhirnya semua terungkap dan aku berhasil menemukan kekasih dari hantu wanita itu. aku pun memutuskan untuk pindah dari kosan itu. setelah kejadian ini terungkap, sudah tidak ada lagi hal-hal yang aneh terjadi di kosan dan padaku. Aku pun bisa hidup dengan tenang lagi. Hantu wanita itu pun datang dalam mimpiku dan mengucapkan terima kasih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar