KOS BERHANTU
Part 2
Aku
pun diantar ibu kos dan kak rahmi ke kamarku untuk mengambil baju ganti. Aku
pun menumpang tidur dan mandi di kamar kak rahmi. Dia begitu mencemaskan diriku
setelah aku mengalami hal yang menyeramkan. Selesai mandi, aku melihat kak
rahmi sedang berdiri di depan jendela dan memperhatikan kamarku yang tepat di
depan kamarnya.
“kak, kenapa?” tanyaku
sambil memegang pundak kak rahmi.
“aaaa” teriak kak
rahmi. Dia kaget karena aku memegangnya dari belakang. Aku merasa sangat
menyesal mengagetkannya.
“maaf kak udah
ngagetin” kataku menyesal.
“iya gapapa, gw cuma
kaget aja. Ada yang aneh di kamar lw” katanya dengan suara ketakutan.
“iya kak, aku tau kok”
jawabku.
“dulu sebelum lw
nempatin tu kamar, temen gw juga pernah nempatin tu kamar. Tapi cuma dalam
waktu sehari aja dia udah minta pindah lagi” katanya sambil masih menatap
kamarku.
“kenapa? Karena
diganggu?” tanyaku penasaran.
“iya, baju-bajunya yang
ada di dalam lemari tiba-tiba aja berserakan di lantai padahal saat di tinggal
kamarnya dalam keadaan rapi. Dan parfum yang ada dimeja tumpah kemana, seperti
ada yang sengaja membukanya dan menjatuhkan ke lantai” katanya.
Aku
mulai merinding mendengar cerita kak rahmi itu. Hal yang dialami temannya
hampir sama seperti yang aku alami.
“tapi kamu kuat sekali
bisa bertahan selama ini. Dan kamu juga mengalami hal-hal yang lebih parah dari
temanku dulu” katanya sambil tersenyum kecut padaku.
“aku juga mendapat
kesempatan melihat sosok yang menyeramkan itu kak. Ahahaha” jawabku sambil
bercanda.
Kami
berdua pun tertidur di satu tempat tidur yang ukurannya agak lebar. Kami sangat
lelah karena mengobrol sampai jam 1 pagi. Saat aku tertidur, aku mendengar ada
suara di luar. Aku berusaha membuka mataku dan melihat kesampingku, dan disana
ada kak rahmi yang sedang tidur terlelap. Saat aku memalingkan wajah ku ke
jendela, aku melihat ada sesosok bayangan bertubuh tinggi berambut panjang dan
mengeluarkan suara yang cukup menyeramkan. Aku pun menjerit keras.
Setelah
kejadian semalam, aku mulai merasa terganggu dengan kejadian-kejadian ganjil
yang aku alami. Aku merasa diteror oleh hantu perempuan itu. Aku merasa ada
yang ingin dia katakan padaku. Aku pun memutuskan untuk pulang ke rumah karena
kebetulan lagi libur semester. Aku pun bersiap-siap membereskan pakaianku dan
memasukkannya ke koper. Saat sedang serius merapikan baju, ada yang menyentuhku
dari belakang, suhu tangannya dingin dan sentuhannya sangat lembut. Aku pun
terperanjat kaget dan langsung berdiri.
“nak anggi, maaf ibu
mengagetkanmu” kata ibu kos. Aku kira siapa yang mengagetkanku, aku sudah
berpikiran negatif.
“saya kira siapa, bu.
Iya ada apa bu?” kataku padanya.
“nanti saat kamu pergi
kamar ini akan ibu ngajikan supaya kamu tidak akan di ganggu lagi” kata ibu kos
sambil mengelus-elus pundakku dengan lembut.
“iya bu terima kasih.
Saya nitip kamar saya ya bu” kataku pada ibu kos.
Ibu
kos pun meninggalkanku sendiri di kamar. aku melanjutkan lagi acara beres-beres
kamarku. Setelah selesai aku pun mandi dan bersiap-siap untuk meninggalkan
kamar kos. Saat aku ingin mengunci pintu kamar kos ku, tiba-tiba saja lemari
dikamarku terbuka. Padahal sudah aku kunci saat sebelum pergi. Akhirnya aku
masuk lagi dan menutup lemari tersebut. Saat aku memegang gagang lemari itu,
ada angin yang kencang keluar dari lemari tersebut. Aku pun kaget karena angin
yang berembus terlalu keras sampai rambutku berterbangan. Aku pun buru-buru
mengunci lemari tersebut karena aku terlalu takut untuk lama-lama berada
didalam kamar. Aku langsung lari keluar dan mengunci pintu kamarku. Aku dengan
tergesa-gesa menuruni tangga dan aku pun lupa dengan kehatian-hatianku. Aku pun
terpeleset karena kakiku salah berpijak saat menuruni tangga tadi. Untungnya
ada ibu kos yang melihatku terjatuh. Dia pun langsung berlari untuk menolongku.
“nak anggi gapapa?
Sakit ndak?” tanyanya khawatir.
“sakit bu, kena tulang
kayaknya. Pasti biru deh nanti” jawabku sambil meringis kesakitan.
“hati-hati makanya nak.
Turun tangga kok sambil lari gitu” katanya dengan suara sedikit marah.
“iya bu, tadi abis
diisengin lagi sama “dia”. Ada angin keluar dari dalam lemari saya bu. Makanya
saya buru-buru karena takut” jawabku sambil memegang bagian belakang pinggul.
“kamu di isengin lagi
nak?” Tanya ibu kos.
“iya bu, sepertinya dia
tidak ingin saya pergi” jawabku pelan.
“yasudah, lupakan saja.
Kamu jadi pulangkan ?” Tanya ibu kos sambil membantuku berdiri dari tangga.
“iya jadi bu, saya
sudah kangen rumah bu” kataku sambil berjalan pelan menuju pintu.
Ibu
kos pun mengantarku sampai gerbang. Aku pun mengucapkan salam dan meninggalkan
kamar kosan itu untuk sementara. Saat aku berjalan menuju jalanan besar, tempat
menunggu kendaraan angkot yang akan aku naikki untuk bisa pulang kerumahku, aku
merasa ada yang mengikutiku dari belakang. Aku pun menoleh, dan yang ada hanya
orang-orang yang tidak aku kenal. Namun perasaanku menjadi tidak enak. Aku pun
mempercepat langkahku untuk bisa cepat sampai ke jalanan besar. Namun lagi-lagi
aku merasa ada yang mengikuti, saat aku menoleh kebelakang untuk yang kedua
kalinya, aku melihat sosok itu lagi. Dia mengikuti, dia berjalan tanpa kaki
yang menapak ke tanah, dia melayang dengan rambut panjangnya yang menutupi
wajahnya seram. Aku pun berlari cepat, berharap dia tidak mengikutiku lagi.
Aku
pun sampai di jalan besar dengan keadaan keringat sudah membanjiri seluruh
tubuhku karena berlari terlalu cepat tadi. Aku berusaha menenangkan diriku
sambil menunggu kendaraan angkot. Aku berteduh dibawah pohon yang rindang, aku
pun mulai tenang dan mengambil handphone didalam kantung celanaku. Saat aku
memegangnya dan ingin melihat apa ada sms atau telpon, aku melihat pantulan di
handphoneku. Aku melihat wajah hantu itu. aku pun terdiam sambil menurunkan
handphoneku dari wajahku supaya aku tidak melihatnya lagi. Keringat pun mulai
keluar lagi dari tubuhku. Aku langsung berdoa didalam hati supaya sosok itu
hilang dan tidak mengikutiku lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar