Jumat, 17 Mei 2013

Kos Berhantu part 2


KOS BERHANTU
Part 2
Aku pun diantar ibu kos dan kak rahmi ke kamarku untuk mengambil baju ganti. Aku pun menumpang tidur dan mandi di kamar kak rahmi. Dia begitu mencemaskan diriku setelah aku mengalami hal yang menyeramkan. Selesai mandi, aku melihat kak rahmi sedang berdiri di depan jendela dan memperhatikan kamarku yang tepat di depan kamarnya.
“kak, kenapa?” tanyaku sambil memegang pundak kak rahmi.
“aaaa” teriak kak rahmi. Dia kaget karena aku memegangnya dari belakang. Aku merasa sangat menyesal mengagetkannya.
“maaf kak udah ngagetin” kataku menyesal.
“iya gapapa, gw cuma kaget aja. Ada yang aneh di kamar lw” katanya dengan suara ketakutan.
“iya kak, aku tau kok” jawabku.
“dulu sebelum lw nempatin tu kamar, temen gw juga pernah nempatin tu kamar. Tapi cuma dalam waktu sehari aja dia udah minta pindah lagi” katanya sambil masih menatap kamarku.
“kenapa? Karena diganggu?” tanyaku penasaran.
“iya, baju-bajunya yang ada di dalam lemari tiba-tiba aja berserakan di lantai padahal saat di tinggal kamarnya dalam keadaan rapi. Dan parfum yang ada dimeja tumpah kemana, seperti ada yang sengaja membukanya dan menjatuhkan ke lantai” katanya.
Aku mulai merinding mendengar cerita kak rahmi itu. Hal yang dialami temannya hampir sama seperti yang aku alami.
“tapi kamu kuat sekali bisa bertahan selama ini. Dan kamu juga mengalami hal-hal yang lebih parah dari temanku dulu” katanya sambil tersenyum kecut padaku.
“aku juga mendapat kesempatan melihat sosok yang menyeramkan itu kak. Ahahaha” jawabku sambil bercanda.
Kami berdua pun tertidur di satu tempat tidur yang ukurannya agak lebar. Kami sangat lelah karena mengobrol sampai jam 1 pagi. Saat aku tertidur, aku mendengar ada suara di luar. Aku berusaha membuka mataku dan melihat kesampingku, dan disana ada kak rahmi yang sedang tidur terlelap. Saat aku memalingkan wajah ku ke jendela, aku melihat ada sesosok bayangan bertubuh tinggi berambut panjang dan mengeluarkan suara yang cukup menyeramkan. Aku pun menjerit keras.


Setelah kejadian semalam, aku mulai merasa terganggu dengan kejadian-kejadian ganjil yang aku alami. Aku merasa diteror oleh hantu perempuan itu. Aku merasa ada yang ingin dia katakan padaku. Aku pun memutuskan untuk pulang ke rumah karena kebetulan lagi libur semester. Aku pun bersiap-siap membereskan pakaianku dan memasukkannya ke koper. Saat sedang serius merapikan baju, ada yang menyentuhku dari belakang, suhu tangannya dingin dan sentuhannya sangat lembut. Aku pun terperanjat kaget dan langsung berdiri.
“nak anggi, maaf ibu mengagetkanmu” kata ibu kos. Aku kira siapa yang mengagetkanku, aku sudah berpikiran negatif.
“saya kira siapa, bu. Iya ada apa bu?” kataku padanya.
“nanti saat kamu pergi kamar ini akan ibu ngajikan supaya kamu tidak akan di ganggu lagi” kata ibu kos sambil mengelus-elus pundakku dengan lembut.
“iya bu terima kasih. Saya nitip kamar saya ya bu” kataku pada ibu kos.
Ibu kos pun meninggalkanku sendiri di kamar. aku melanjutkan lagi acara beres-beres kamarku. Setelah selesai aku pun mandi dan bersiap-siap untuk meninggalkan kamar kos. Saat aku ingin mengunci pintu kamar kos ku, tiba-tiba saja lemari dikamarku terbuka. Padahal sudah aku kunci saat sebelum pergi. Akhirnya aku masuk lagi dan menutup lemari tersebut. Saat aku memegang gagang lemari itu, ada angin yang kencang keluar dari lemari tersebut. Aku pun kaget karena angin yang berembus terlalu keras sampai rambutku berterbangan. Aku pun buru-buru mengunci lemari tersebut karena aku terlalu takut untuk lama-lama berada didalam kamar. Aku langsung lari keluar dan mengunci pintu kamarku. Aku dengan tergesa-gesa menuruni tangga dan aku pun lupa dengan kehatian-hatianku. Aku pun terpeleset karena kakiku salah berpijak saat menuruni tangga tadi. Untungnya ada ibu kos yang melihatku terjatuh. Dia pun langsung berlari untuk menolongku.
“nak anggi gapapa? Sakit ndak?” tanyanya khawatir.
“sakit bu, kena tulang kayaknya. Pasti biru deh nanti” jawabku sambil meringis kesakitan.
“hati-hati makanya nak. Turun tangga kok sambil lari gitu” katanya dengan suara sedikit marah.
“iya bu, tadi abis diisengin lagi sama “dia”. Ada angin keluar dari dalam lemari saya bu. Makanya saya buru-buru karena takut” jawabku sambil memegang bagian belakang pinggul.
“kamu di isengin lagi nak?” Tanya ibu kos.
“iya bu, sepertinya dia tidak ingin saya pergi” jawabku pelan.
“yasudah, lupakan saja. Kamu jadi pulangkan ?” Tanya ibu kos sambil membantuku berdiri dari tangga.
“iya jadi bu, saya sudah kangen rumah bu” kataku sambil berjalan pelan menuju pintu.
Ibu kos pun mengantarku sampai gerbang. Aku pun mengucapkan salam dan meninggalkan kamar kosan itu untuk sementara. Saat aku berjalan menuju jalanan besar, tempat menunggu kendaraan angkot yang akan aku naikki untuk bisa pulang kerumahku, aku merasa ada yang mengikutiku dari belakang. Aku pun menoleh, dan yang ada hanya orang-orang yang tidak aku kenal. Namun perasaanku menjadi tidak enak. Aku pun mempercepat langkahku untuk bisa cepat sampai ke jalanan besar. Namun lagi-lagi aku merasa ada yang mengikuti, saat aku menoleh kebelakang untuk yang kedua kalinya, aku melihat sosok itu lagi. Dia mengikuti, dia berjalan tanpa kaki yang menapak ke tanah, dia melayang dengan rambut panjangnya yang menutupi wajahnya seram. Aku pun berlari cepat, berharap dia tidak mengikutiku lagi.
Aku pun sampai di jalan besar dengan keadaan keringat sudah membanjiri seluruh tubuhku karena berlari terlalu cepat tadi. Aku berusaha menenangkan diriku sambil menunggu kendaraan angkot. Aku berteduh dibawah pohon yang rindang, aku pun mulai tenang dan mengambil handphone didalam kantung celanaku. Saat aku memegangnya dan ingin melihat apa ada sms atau telpon, aku melihat pantulan di handphoneku. Aku melihat wajah hantu itu. aku pun terdiam sambil menurunkan handphoneku dari wajahku supaya aku tidak melihatnya lagi. Keringat pun mulai keluar lagi dari tubuhku. Aku langsung berdoa didalam hati supaya sosok itu hilang dan tidak mengikutiku lagi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar